Abdulmujur sombong menghina Banser "Ngungguli" Gusti Allah. Foto: Istimewa. |
Dutaislam.or.id – Jika orang telah merasa suci akan mudah menyebut orang lain kotor. Ia akan mengkapling surga lalu orang lain akan masuk neraka. Mengaku wakil tuhan, tapi hak tuhan diambil alih oleh dirinya.
Abdulmujur menjadi contohnya. Dia ngoceh soal Banser NU. Banser disebutnya hanya ngaku NU tapi kelakukannya disebut jauh dari nabi. Parahnya, Muhajir menghakimi Banser. Pengakuannya sebagai NU disebutnya tak diakui di sisi gusti Allah.
Abdul juga menyebut banser memamerkan keangkuhan. Katanya, Banser suka minum arak dan menipu para wanita.
“Banser mengaku-ngaku NU tapi jauh dari sunnah nabi. Pengakuannya nggak diakui di sisi Allah. Karena mereka memamerkan keangkuhan mereka. Di tempatku aja banyak Banser tapi kerjanya Cuma minum miras... arak.. menipu wanita,” tulis Abdul.
Klaim kebenaran oleh Abdul ditanggapi akun bernama Istiqomah. Muhajir disebut sebagai orang yang tidak bisa menjaga lisannya.
“Yang mengaku Umat Islam, umat nabi ya kamu sendiri, karena kamu tidak bisa menjaga lisanmu sendiri. Kata-katanya kotor yang keluar dari lisanmu itu sudah menandakan bahwa kamu hanya mengaku-ngaku sebagai umat nabi. Jaga lisan, jaga hati dulu baru ngaku umat Nabi Muhammad SAW,” balas Istiqomah. [dutaislam.or.id/pin]
Abdulmujur menjadi contohnya. Dia ngoceh soal Banser NU. Banser disebutnya hanya ngaku NU tapi kelakukannya disebut jauh dari nabi. Parahnya, Muhajir menghakimi Banser. Pengakuannya sebagai NU disebutnya tak diakui di sisi gusti Allah.
Abdul juga menyebut banser memamerkan keangkuhan. Katanya, Banser suka minum arak dan menipu para wanita.
“Banser mengaku-ngaku NU tapi jauh dari sunnah nabi. Pengakuannya nggak diakui di sisi Allah. Karena mereka memamerkan keangkuhan mereka. Di tempatku aja banyak Banser tapi kerjanya Cuma minum miras... arak.. menipu wanita,” tulis Abdul.
Klaim kebenaran oleh Abdul ditanggapi akun bernama Istiqomah. Muhajir disebut sebagai orang yang tidak bisa menjaga lisannya.
“Yang mengaku Umat Islam, umat nabi ya kamu sendiri, karena kamu tidak bisa menjaga lisanmu sendiri. Kata-katanya kotor yang keluar dari lisanmu itu sudah menandakan bahwa kamu hanya mengaku-ngaku sebagai umat nabi. Jaga lisan, jaga hati dulu baru ngaku umat Nabi Muhammad SAW,” balas Istiqomah. [dutaislam.or.id/pin]