Iklan

Iklan

,

Iklan

Cerita Rasulullah Menolong Abu Jahal yang Terperosok Lobang Sendiri

7 Nov 2016, 07:51 WIB Ter-Updated 2024-08-30T19:37:53Z
Download Ngaji Gus Baha
lobang dalam buatan abu jahal yang disiapkan untuk rasul

Dutaislam.or.id - Setelah Rasulullah Saw. menyosialisasikan dakwahnya secara terang-terangan, beliau banyak diganggu, diteror, ditentang dan dicaci-maki oleh musuh, tapi tak pernah sekalipun Rasulullah Saw. membalasnya.

Di antara orang-orang kafir yang paling dahsyat gangguan, kedengkian dan permusuhannya terhadap Rasulullah Saw, adalah Abu Jahal. Dan di antara upaya untuk melampiaskan kejahatannya adalah dengan menggali lobang di jalan yang biasa dilalui Rasulullah Saw., kemudian menutupinya dengan sesuatu supaya Nabi tak melihat lubang di bawahnya saat berhasil terperosok.

Di suatu hari lobang yang digali Abu Jahal dibuat cukup besar dan dalam. Tujuannya agar ketika Nabi Saw. terperosok makin sulit naik ke atas. Tapi, atas izin Allah, dia lupa di mana tempat ia menggali lobang tersebut.

Karena tidak berhasil menemukan lobang yang digali sendiri, Abu Jahal malah yang terperosok ke dalam lubang. Ini seperti senjata makan tuan. Di dalam lobang itu, dia menjerit-jerit supaya ada orang yang mau menolongnya. Ternyata yang lewat adalah Rasulullah Saw.

Mendengar ada suara minta tolong, Rasulullah Saw. pun menghampiri sumber suara tersebut. Setelah dilihat, ternyata yang ada di dalam lobang tersebut adalah musuhnya. “Kenapa kamu bisa ada di dalam lubang ini?” Tanya Rasulullah Saw.

Abu Jahal menjawab, “orang-orang yang kurang ajar, jahat dan bejat, mereka usil menggali lobang sehingga membuat orang menjadi celaka dan terperosok,” katanya.

Padahal Nabi Saw. mengetahui Abu Jahal sendiri yang telah menggali lobang tersebut. Tapi Nabi Saw. sama sekali tidak mencaci ataupun meninggalkannya di dalam lobang. Justru Nabi Saw. mengulurkan tangannya dan mengeluarkan dia dari lobang. Sungguh benar firman Allah Swt. tentang Rasulullah Saaw. bahwa:

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Artinya: “Dan sesungguhnya kamu (Nabi Muhammad) benar-benar berakhlak dengan akhlak yang tinggi dan agung.” (QS. al-Qalam ayat 4). [dutaislam.or.id/ab]

Ahmad Zain Bad, Annur 2 Bululawang Malang

Iklan