Iklan

Iklan

,

Iklan

Banser Asli Tidak Akan Jadi Simpatisan FPI

6 Apr 2019, 05:16 WIB Ter-Updated 2024-08-23T02:17:00Z
Download Ngaji Gus Baha
Diskusi gayeng bersama Komunitas Santri Mlandang, di Jepara, 5 April 2019. Foto: Dutaislam.or.id

Dutaislam.or.id - Slogan Front Pembela Islam (FPI) yang ialah amar ma'ruf nahi munkar tidak selamanya bisa diterapkan jika cara-cara yang dipakai menargetkan ambisi ingin mendirikan NKRI Bersyariah.

Tapi banyak kalangan kiai NU yang diakui atau tidak, ikut terjerumus dalam konsep salah ala FPI tersebut. Muncullah simpatisan dari kalangan santri, hanya atas simpatinya dengan perjuangan FPI, dengan amar ma'rufnya tersebut.

Padahal, melihat jejak-jejaknya sejak berdiri akhir 90an, cara kerja FPI itu banyak yang tidak sejalan dengan Nahdlatul Ulama'. Baca: Front Nahi Mungkar Bubar.

Amar ma'ruf yang dipakai FPI adalah amar ma'ruf bighairi ma'ruf (menyeru kebaikan tanpa cara yang baik). Sementara nahi munkarnya adalah nahi munkar bil munkar (mencegah kemungkaran dengan cara mungkar pula).

Karena itulah, seorang anggota Banser sungguhan tidak mungkin menjadi simpatisan FPI. Karena cara-cara FPI tidak sejalan dengan Ansor-Banser NU.

Baca: Jawaban Bagi Yang Ngaku NU Tapi Suka Nyerang Kiai, NU dan Bela Haters NU

FPI itu "amar ma'ruf bighairi ma'ruf nahi munkar bil munkar", setuju?

Bila tidak setuju, silakan datang ke diskusi Santri Mlandang berikutnya. Pendapat di atas adalah hasil diskusi Komunitas Santri Mlandang di Jepara, 5 April 2019. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan

close
Badil Badawi