![]() |
Ilustrasi: istimewa |
Oleh Sumanto Al Qurtuby
Dutaislam.or.id - Kita sering dengar kan ada banyak umat Ngislam Endonesah yang lutu-lutu dan unyu-unyu yang bilang: "Tak perlu belajar atau membaca buku dan tulisan lain, cukup baca Al-Qur'an ajah".
Saya nggak tau persis, mereka sadar nggak sih dengan apa yang diucapkan itu atau jangan-jangan mereka ini sedang "mengigau gaya Ngislami". Ini adalah contoh ungkapan latah dari makhluk-makhluk yang "surplus lambe".
Karena begini jamaah monaslimin dan monaslimat yang berbahagia: dimanapun kalian berada.
Kalau kalian benar-benar membaca Al-Qur'an, mestinya kalian akan giat membaca karena Al-Qur'an mengajarkan umat manusia untuk membaca. Bukankah ayat pertama Al-Qur'an itu juga perintah untuk membaca?
Kalau kalian betul-betul membaca Al-Qur'an, maka kalian akan giat belajar dan menuntut ilmu karena Al-Qur'an mewajibkan umat manusia untuk belajar dan menuntut ilmu setinggi-tingginya dan sedalam-dalamnya.
Al-Qur'an sangat menghargai dan mengapresiasi derajat dan "kelas" para ilmuwan dan pencari ilmu, bukan tukang demo dan pencari nasbung ikan teri & sambel pete. Islam juga sangat menjunjung tinggi "ahli ilmu" jauh lebih tinggi ketimbang "ahli ibadah", apalagi cuma "ahli busana hijab".
Al-Qur'an itu berisi "samudra ilmu dan pengetahuan". Jika kalian benar-benar membacanya maka kalian akan tergila-gila dengan ilmu dan pengetahuan.
Jadi, saya bertanya-tanya: kalau kalian benar-benar membaca Al-Qur'an, lalu Al-Qur'an merek apa dan "made in" mana gerangan yang kalian baca itu wahai Paijem dan Paijo? [dutaislam.or.id/gg]
Source: Sumanto Al Qurtuby
Dutaislam.or.id - Kita sering dengar kan ada banyak umat Ngislam Endonesah yang lutu-lutu dan unyu-unyu yang bilang: "Tak perlu belajar atau membaca buku dan tulisan lain, cukup baca Al-Qur'an ajah".
Saya nggak tau persis, mereka sadar nggak sih dengan apa yang diucapkan itu atau jangan-jangan mereka ini sedang "mengigau gaya Ngislami". Ini adalah contoh ungkapan latah dari makhluk-makhluk yang "surplus lambe".
Karena begini jamaah monaslimin dan monaslimat yang berbahagia: dimanapun kalian berada.
Kalau kalian benar-benar membaca Al-Qur'an, mestinya kalian akan giat membaca karena Al-Qur'an mengajarkan umat manusia untuk membaca. Bukankah ayat pertama Al-Qur'an itu juga perintah untuk membaca?
Kalau kalian betul-betul membaca Al-Qur'an, maka kalian akan giat belajar dan menuntut ilmu karena Al-Qur'an mewajibkan umat manusia untuk belajar dan menuntut ilmu setinggi-tingginya dan sedalam-dalamnya.
Al-Qur'an sangat menghargai dan mengapresiasi derajat dan "kelas" para ilmuwan dan pencari ilmu, bukan tukang demo dan pencari nasbung ikan teri & sambel pete. Islam juga sangat menjunjung tinggi "ahli ilmu" jauh lebih tinggi ketimbang "ahli ibadah", apalagi cuma "ahli busana hijab".
Al-Qur'an itu berisi "samudra ilmu dan pengetahuan". Jika kalian benar-benar membacanya maka kalian akan tergila-gila dengan ilmu dan pengetahuan.
Jadi, saya bertanya-tanya: kalau kalian benar-benar membaca Al-Qur'an, lalu Al-Qur'an merek apa dan "made in" mana gerangan yang kalian baca itu wahai Paijem dan Paijo? [dutaislam.or.id/gg]
Source: Sumanto Al Qurtuby