![]() |
Koordinator Pemenangan Prabowo Dahnil Azhar Simanjuntak. Foto: Istimewa. |
Dutaislam.or.id - Seorang pelajar SMA di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, bernama Aldi Irfan disebut-sebut tidak diluluskan kepala sekolah lantaran dianggap terlalu kritis terhadap kebijakan sekolah.
Viva.co.id memberitakan sejumlah indikasi yang menimpa Aldi. Salah satunya, berdasarkan sumber Rusman, kakak kandung Aldi, menyebut bahwa kepala sekolah memang beberapa kali mengancam Aldi tidak akan diluluskan jika masih sering melawan aturan yang ditetapkan sekolah. Bahkan, kepala sekolah sempat mengutus dua guru ke rumah Aldi.
Baca juga: Beredar Percakapan Group People Power, Peserta Demo Disarankan Bawa Ketapel & Panah
Berita tentang Aldi jadi alat politis oleh Koordinator Pemenganan Prabowo Dahnil Azhar Simanjuntak. Dahnil menyebut bahwa sikap anti kritik dan fasis kini sudah menular ke sekolah.
"Sikap anti kritik dan fasis pun menular ke sekolah," tulis Dahnil melalui akun Twitternya dengan memposting berita tentang Aldi, Ahad (19/05/2019).
Baca juga: Istri SBY Disebut Sakit Bohongan, Demokrat Ikrar Berhenti Dukung Prabowo
Dengan menggunakan istilah menular, Dahnil secara tidak langsung menyebut ada pihak yang menularkan. Dalam hal ini pemerintah. Hal ini diperkuat dengan ungkapan Dahnil dalam kicauannya yang lain.
"Catat. Nalar fasis tersebut," tulis Dahnil, Ahad (19/05/2019). Cuitan Dahnil tersebut mengomentari cuitan Said Didu yang meminta agar mencatat kicauan netizen yang menyebut agar peserta pendukung Prabowo disikat demi melindungi masyarakat yang lebih besar.
Baca juga: Karena Minim Peminat, Tur Jihad 22 Mei Batal, Koordinator Datang ke Polda Minta Maaf
Kicauan Dahnil mendapat komentar dari Bayu Permana, seseorang yang mengaku junior Dahnil. Melalui akun Twitternya @Bayu06007, Bayu mengingatkan Dahnil agar memberikan kritik yang membangun. Sebaliknya, bukan caci maki, fitnah, apalagi hoaks.
Bayu meminta kepada Dahnil agar dirinya sebagai junior diajari yang lebih baik.
"Kritik itu baik, selagi memberikan solusi dan membangun, bukan caci maki fitnah dan hoaks bang. Mohon ajari kami yang junior untuk bisa lebih baik bang," tulis Bayu, Ahad (19/05/2019)
Hingga berita ini diturunkan, Dahnil belum memberikan tanggapan balik terhadap beberapa kritik yang menyasar dirinya karena kicauannya tersebut. [dutaislam.or.id/pin]
Viva.co.id memberitakan sejumlah indikasi yang menimpa Aldi. Salah satunya, berdasarkan sumber Rusman, kakak kandung Aldi, menyebut bahwa kepala sekolah memang beberapa kali mengancam Aldi tidak akan diluluskan jika masih sering melawan aturan yang ditetapkan sekolah. Bahkan, kepala sekolah sempat mengutus dua guru ke rumah Aldi.
Baca juga: Beredar Percakapan Group People Power, Peserta Demo Disarankan Bawa Ketapel & Panah
Berita tentang Aldi jadi alat politis oleh Koordinator Pemenganan Prabowo Dahnil Azhar Simanjuntak. Dahnil menyebut bahwa sikap anti kritik dan fasis kini sudah menular ke sekolah.
"Sikap anti kritik dan fasis pun menular ke sekolah," tulis Dahnil melalui akun Twitternya dengan memposting berita tentang Aldi, Ahad (19/05/2019).
Sikap anti kritik dan fasis pun menular ke sekolah. https://t.co/JDH62ReogX— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) May 19, 2019
Baca juga: Istri SBY Disebut Sakit Bohongan, Demokrat Ikrar Berhenti Dukung Prabowo
Dengan menggunakan istilah menular, Dahnil secara tidak langsung menyebut ada pihak yang menularkan. Dalam hal ini pemerintah. Hal ini diperkuat dengan ungkapan Dahnil dalam kicauannya yang lain.
"Catat. Nalar fasis tersebut," tulis Dahnil, Ahad (19/05/2019). Cuitan Dahnil tersebut mengomentari cuitan Said Didu yang meminta agar mencatat kicauan netizen yang menyebut agar peserta pendukung Prabowo disikat demi melindungi masyarakat yang lebih besar.
Catat. Nalar fasis tsb https://t.co/btSxCITFdj— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) May 19, 2019
Baca juga: Karena Minim Peminat, Tur Jihad 22 Mei Batal, Koordinator Datang ke Polda Minta Maaf
Kicauan Dahnil mendapat komentar dari Bayu Permana, seseorang yang mengaku junior Dahnil. Melalui akun Twitternya @Bayu06007, Bayu mengingatkan Dahnil agar memberikan kritik yang membangun. Sebaliknya, bukan caci maki, fitnah, apalagi hoaks.
Bayu meminta kepada Dahnil agar dirinya sebagai junior diajari yang lebih baik.
"Kritik itu baik, selagi memberikan solusi dan membangun, bukan caci maki fitnah dan hoaks bang. Mohon ajari kami yang junior untuk bisa lebih baik bang," tulis Bayu, Ahad (19/05/2019)
Seseorang bernama Ainul Yaqin meluruskan berita yang ditayangkan Viva.co.id. Menurut Ainul, Aldi tidak diluluskan bukan karena faktor kritis. Melainkan karena kurangnya adab. Kenyataan itu, kata Ainul, sudah mendapat klarifikasi dari Kemendikbud NTB.Kritik itu baik,, selagi memberika. Soluso dan membangun,, bukan caci maki fitnah dan hoax bang,, mohon ajari kami yg junior untuk bisa lebih baik bang— Bayu Permana (@Bayu06007) May 19, 2019
"Maaf Bang @Dahnilanzar, berita tidak sesuai realita. Siswa tersebut bukan faktor kritis yang bikin tidak lulus, tapi problem adab yang minus. Sudah terklarifikasi di dikbud NTB. Trima kasih," kata Ainul.Maaf Bang @Dahnilanzar , berita tdk sesuai realita. siswa tersebut bukan faktor kritis yg bikin tdk lulus, tapi problem adab yg minus. sdh terklarifikasi di dikbud NTB. trims— Aenul Yaqin (@AenulMgmp) May 19, 2019
Hingga berita ini diturunkan, Dahnil belum memberikan tanggapan balik terhadap beberapa kritik yang menyasar dirinya karena kicauannya tersebut. [dutaislam.or.id/pin]