![]() |
Nadirsyah Hosen. Foto: Istimewa. |
Dutaislam.or.id - Rois Syuriah PCI NU Australian menyindir beragama reaksi sejumlah kelompok muslim di Indonesia ketika menghadapi permasalahan.
Misalnya HTI yang ketika ada masalah maka solusinya khilafah. Berbeda dengan HTI, PKS selalu menyebut adzab dari Allah. Sementara kelompok salafi selalu mempertanyakan dalil. Ketiganya berbeda dengan NU dalam merespon persoalan.
Gus Nadir dengan nada bercanda mengumpamakan masalah hilangnya sandal di masjid.
"Jika ada sendal hilang di masjid, reaksinya: HTI: solusinya itu khilafah! PKS: ini azab dari Allah FPI: yg ngembat sendal ane fentung Salafi: mana dalilnya sendal kamu hilang? NU: gitu aja kok merepoting, lha sendalku yang hilang itu juga hasil ngambil dari santri kamar sebelah kok," kata Gus Nadi melalui akun Twitternya, Rabu (15/05/2019) dengan emot icon tertawa.
"Bulan puasa Twitnya kok provokasi ... !!! Apa hubunganya Sendal sama Khilafah, azab dan pentungan? Meskipun saya bukan anak kyai atau pejabat ...alhamdulillah saya gak pernah punya pikiran kayak gitu," katanya.
Gus Nadir membalas lagi cuitan Prasetyo dengan mengatakan bahwa cuitannya benar.
"Alhamdulillah mas @oyyox7979. Berarti anda sudah benar. Maksud saya: anda sudah tersesat di jalan yang benar 👍😊," katanya.
Karena balasan itu, tiba-tiba Gus Nadir dituduh sombong oleh akun beranama Indra. Namun, tidak jelas di bagian mana Gus Nadir berkata sombong.
Gus Nadir membalas tuduhan Indra. Kata Gus Nadir, dirinya bercanda saja dianggap sombong. Apalagi tidak bercanda, mungkin Indra akan kejang-kejang.
Misalnya HTI yang ketika ada masalah maka solusinya khilafah. Berbeda dengan HTI, PKS selalu menyebut adzab dari Allah. Sementara kelompok salafi selalu mempertanyakan dalil. Ketiganya berbeda dengan NU dalam merespon persoalan.
Gus Nadir dengan nada bercanda mengumpamakan masalah hilangnya sandal di masjid.
"Jika ada sendal hilang di masjid, reaksinya: HTI: solusinya itu khilafah! PKS: ini azab dari Allah FPI: yg ngembat sendal ane fentung Salafi: mana dalilnya sendal kamu hilang? NU: gitu aja kok merepoting, lha sendalku yang hilang itu juga hasil ngambil dari santri kamar sebelah kok," kata Gus Nadi melalui akun Twitternya, Rabu (15/05/2019) dengan emot icon tertawa.
Cuitan Gus Nadir ditanggapi serius oleh akun bernama Prasetyo Nugroho. Gus Nadir dianggap provokasi. Nugroho juga mempertanyakan hubungan sandal dengan khilafah.Kalau ada sendal hilang di masjid, reaksinya:— Nadirsyah Hosen (@na_dirs) May 15, 2019
HTI: solusinya itu khilafah!
PKS: ini azab dari Allah
FPI: yg ngembat sendal ane fentung
Salafi: mana dalilnya sendal anda hilang?
NU: gitu aja kok repot, lha sendalku yg hilang itu jg hasil ngambil dari santri kamar sebelah kok
😀
"Bulan puasa Twitnya kok provokasi ... !!! Apa hubunganya Sendal sama Khilafah, azab dan pentungan? Meskipun saya bukan anak kyai atau pejabat ...alhamdulillah saya gak pernah punya pikiran kayak gitu," katanya.
Gus Nadir membalas lagi cuitan Prasetyo dengan mengatakan bahwa cuitannya benar.
"Alhamdulillah mas @oyyox7979. Berarti anda sudah benar. Maksud saya: anda sudah tersesat di jalan yang benar 👍😊," katanya.
Karena balasan itu, tiba-tiba Gus Nadir dituduh sombong oleh akun beranama Indra. Namun, tidak jelas di bagian mana Gus Nadir berkata sombong.
"Anak Kiai yang sombong," kata Indra.Anak Kyai yang sombong..— Indra (@Indra07036595) May 15, 2019
Gus Nadir membalas tuduhan Indra. Kata Gus Nadir, dirinya bercanda saja dianggap sombong. Apalagi tidak bercanda, mungkin Indra akan kejang-kejang.
"Mas Indra-dengan-akun-angka-banyak @ Indra07036595 saya guyon aja dikata sombong. Gimana kalau saya bilang saya ini dosen di kampus top Australia, dengan 50 publikasi internasional termasuk di Oxford & Cambridge? Anda bisa kejang2 dan nyakar tembok bacanya. Untung saya gak tulis gitu😜," balas Gus Nadir. [dutaislam.or.id/pin]Mas Indra-dg-akun-angka-banyak @Indra07036595 saya guyon aja dikata sombong. Gimana kalau saya blg saya ini dosen di kampus top Australia, dg 50 lebih publikasi internasional termasuk di Oxford & Cambridge? Anda bisa kejang2 dan nyakar tembok bacanya. Untung saya gak tulis gitu😜 https://t.co/8IalWvaGUo— Nadirsyah Hosen (@na_dirs) May 15, 2019