Iklan

Iklan

,

Iklan

Kiai Lukman Beri Perumpamaan Politik: Dari Gedung Besar, Tubuh, hingga Kapal Nabi Nuh

Duta Islam #03
13 Mei 2019, 16:52 WIB Ter-Updated 2024-08-22T01:48:14Z
Download Ngaji Gus Baha
Ahli Tasawuf Kiai Lukman Hakim. Foto: Istimewa.

Dutaislam.or.id - Ahli Tasawuf Kiai M. Lukman Hakim memberikan perumpaan terkait kehidupan politik. Menurut Kiai Lukman, kehidupan politik seperti gedung besar, kapal Nabi Nuh, pohon indah, dan juga seperti tubuh.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat ini menjelaskan, politik seperti gedung besar bersama dengan segala arsitek dan sipilnya. Tujuannya untuk melindungi para penghuninya, jangan para penghuni rebutan konsep, saling caci antar arsiteknya.

“Tanpa menyadari kita menghuni gedung bersama yang plural penghuni, politik gagal dengan sendirinya,” katanya, Senin (13/05/2019) dikutip dari Twitternya.

Selain itu, lanjut Kiai Lukman, politik seperti Kapal Nabi Nuh as. Ia dibangun untuk penyelamatan bangsa, bahkan para binatang.

“Yang arogan dengan kehebatannya, hingga tidak mau masuk ke dalamnya, walau orang tercinta dan terdekat, mereka memang bukan keluarga keselamatan berbangsa. Seperti Kan'an yang inkonstitusional,” jelas Kiai Lukman.

Selanjutnya, politik menurut Kiai Lukman seperti pohon indah (syajarah thayyibah). Akarnya menghujam dengan pilar-pilar kebangsaan, pohonnya adalah tata negara yang bagus.

“Cabang-cabangnya menjulang di langit (karena melahirkan cabang peradaban luhur) demi mengabdi pada Tuhannya. Buah-buahnya adalah rakyat,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut Kiai Lukman, politik juga seperti tubuh. Presiden adalah hatinya, menteri adalah akalnya. Nafsu adalah tentara dan polisinya. Seluruh indera tangan dan kaki adalah aparatnya.

“Pikiran adalah kemajuannya. Perut, ekonominya. Kalau perut pada buncit ekonomi tidak merata, kesehatan tidak tertata,” tutur Kiai Luqman. [dutaislam.or.id/pin]

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha