![]() |
Terduga Teroris bernama Dedy Yusuf. Foto: Istimewa. |
Dutaislam.or.id - Sebuah video pendek berisi pengakuan terduga teroris yang sudah merencanakan pengeboman pada 22 Mei 2019 mendatang mengejutkan masyarakat tanah air.
Baca juga: Beredar di WAG Diduga Penampakan Amien Rais, Ikut "Kabur" Juga ke Brunei?
Namanya Dedi Yusuf alias Bondan. Bondan telah ditangkap aparat kepolisian karena diduga terlibat jaringan teroris yang akan membuat kekacauan pada hari pengumuman hasil Pilpres 22 Mei 2019. Bondan mengakui rencana bejat yang dianggapnya jihad tersebut kepada masyarakat.
"Bismillahhirrahamnirrahim. Nama saya Dedi yusuf alias Bondan. Saya memimpin beberapa ikhwan untuk melakukan amaliah tanggal 22 Mei untuk menggunakan bom yang sudah saya rangkai menggunakan remot," kata Bondan dalam rekaman yang ditangkan Detik.com.
"Yang mana pada tanggal tersebut sudah kita ketahui di situ akan ada kerumunan masa yang meruapakan even yang bagus menurut saya untuk melakukan amaliah," sambugnya dalam video berdurasi 0.59 detik tersebut.
Baca juga: Sumpah Demi Jokowi, Pria Gondrong Wonosobo Nekad Potong Jari Tantang Sugi Nur
Bondan meyakini bahwa meledakkan bom pada 22 Mei 2019 merupakan saat yang tepat karena bagian dari momentum pesta demokrasi yang dianggap syirik akbar. Meledakakan bom pada saat itu dianggapnya bagian dari cara dia melepaskan kesyirikan tersebut.
"Di situ memang merupakan pesta demokrasi yang menurut saya adalah syirik akbar yang membatalkan keislaman dan (meledakkan bom, red) sebagai bentuk baroah melepaskan kesyirikan saya pada acara tersebut," katanya. [dutaislam.or.id/pin]
Baca juga: Beredar di WAG Diduga Penampakan Amien Rais, Ikut "Kabur" Juga ke Brunei?
Namanya Dedi Yusuf alias Bondan. Bondan telah ditangkap aparat kepolisian karena diduga terlibat jaringan teroris yang akan membuat kekacauan pada hari pengumuman hasil Pilpres 22 Mei 2019. Bondan mengakui rencana bejat yang dianggapnya jihad tersebut kepada masyarakat.
"Bismillahhirrahamnirrahim. Nama saya Dedi yusuf alias Bondan. Saya memimpin beberapa ikhwan untuk melakukan amaliah tanggal 22 Mei untuk menggunakan bom yang sudah saya rangkai menggunakan remot," kata Bondan dalam rekaman yang ditangkan Detik.com.
"Yang mana pada tanggal tersebut sudah kita ketahui di situ akan ada kerumunan masa yang meruapakan even yang bagus menurut saya untuk melakukan amaliah," sambugnya dalam video berdurasi 0.59 detik tersebut.
Baca juga: Sumpah Demi Jokowi, Pria Gondrong Wonosobo Nekad Potong Jari Tantang Sugi Nur
Bondan meyakini bahwa meledakkan bom pada 22 Mei 2019 merupakan saat yang tepat karena bagian dari momentum pesta demokrasi yang dianggap syirik akbar. Meledakakan bom pada saat itu dianggapnya bagian dari cara dia melepaskan kesyirikan tersebut.
"Di situ memang merupakan pesta demokrasi yang menurut saya adalah syirik akbar yang membatalkan keislaman dan (meledakkan bom, red) sebagai bentuk baroah melepaskan kesyirikan saya pada acara tersebut," katanya. [dutaislam.or.id/pin]