![]() |
Niat menyambut bulan rabiul awal. Foto: istimewa |
Dutaislam.or.id- Bulan Rabiul Awal bulan kelahiran Nabi SAW dalam kalender Hijrah atau penanggalan Islam. Di Rabiul Awal bulan kelahiran Nabi SAW umat Muslim dianjurkan membaca banyak shalawat karena bertepatan dengan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun kita perlu membaca niat dalam memasuki bulan robiul awa terlebih dahulu.
Niat menyambut memasuki bulan Robî'ul awal sebagaiman berikut:
Artinya:
Kami niat sebagaimana niat guru-guru kami dan aslâfunasshôlihin dalam menyambut dan memasuki bulan Robî'il awwal. Kami niat membaca sejarah Rasulillah SAW. dan mengikutinya dalam setiap keadaan dan perbuatan dhohir dan bathin.Kami niat memperbanyak sholawat kepada Rasulillah SAW.
Baca: Soekarno: Perayaan Maulid Nabi Termasuk Hari-Hari Allah
Dalam mengahdiri kegiatan ataupun melakukan sesuatu terlebih dahulu yang perlu di lakukan adalah niat. Meski amal sangat penting, namun niat atau azam (berkeinginan kuat) lebih utama dari pada amal. Hal ini berdasarkan hadits Rasululullah shallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi sebagai berikut:
Artinya:
“Niat seorang mukmin lebih utama dari pada amalnya.”
Niat menghadiri Maulid Nabi SAW
Artinya:
Saya berniat menghadiri maulid seperti niatnya orang-orang salafussholeh
Artinya:
Dan niat mengagungkan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW
Artinya:
Dan niat menambah iman, taqwa, cinta dan dekat kepada Allah dan Rasulullah SAW dan orang-orang sholeh
Artinya:
Dan niat mengikuti Rasulullah SAW secara dhohir dan bathin dalam perkataan, perbuatan dan niat
Artinya:
Dan niat memperbagus akhlak-akhlak kita dan adab-adab kita
Artinya:
Dan niat semoga Allah memberi kita rizqi dapat melihat wajah Rasulullah SAW secara langsung atau mimpi di dunia dan akherat, di barzakh dan beliau ridho kepada kita
Artinya:
Dan semua niat yang sholihah untuk kebaikan, kelembutan, kesehatan, dan kesalamatan.
Baca: Di Twitterpun Maulid, Tagar #MaulidNabiSatukanBangsa Tranding. Wahabi Kapan?
Dari seluruh uraian diatas dapat diketahui bahwa niat lebih utama dari pada amal. Artinya Allah SWT sangat memperhitungkan niat seseorang. Seseorang yang sudah berniat berbuat baik dan betul-betul melaksanakan dia mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Seseorang yang sudah berniat berbuat kebaikan tetapi tidak jadi melakukannya, ia tetap mendapatkan pahala. [dutaislam.or.id/ka]
Niat menyambut memasuki bulan Robî'ul awal sebagaiman berikut:
نوينا كما نوى مشايخنا وأسلافنا فى استقبال وعند دخول شهر ربيع الأول ونوينا قراءة سيرة الحبيب صلى الله عليه واله وسلم واتباعه ظاهرا وباطنا فى كل الأحوال والأعمال وكثرة الصلاة عليه صلى الله عليه واله وسلم
Kami niat sebagaimana niat guru-guru kami dan aslâfunasshôlihin dalam menyambut dan memasuki bulan Robî'il awwal. Kami niat membaca sejarah Rasulillah SAW. dan mengikutinya dalam setiap keadaan dan perbuatan dhohir dan bathin.Kami niat memperbanyak sholawat kepada Rasulillah SAW.
Baca: Soekarno: Perayaan Maulid Nabi Termasuk Hari-Hari Allah
Dalam mengahdiri kegiatan ataupun melakukan sesuatu terlebih dahulu yang perlu di lakukan adalah niat. Meski amal sangat penting, namun niat atau azam (berkeinginan kuat) lebih utama dari pada amal. Hal ini berdasarkan hadits Rasululullah shallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi sebagai berikut:
نِيةُ المُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ
“Niat seorang mukmin lebih utama dari pada amalnya.”
Menyambut Bulan Rabiul Awal
Niat menghadiri Maulid Nabi SAW
نَوَيْتُ أنْ أَحْضُرَ المـولِد مِثْلَ ما نَوى أسْلافُنا الصّالِحون
Saya berniat menghadiri maulid seperti niatnya orang-orang salafussholeh
و بنيَّة تَعْظِيم شَهْر وِلادَةِ النَّبي صلى اللّه عليه و آله و سلّم
Dan niat mengagungkan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW
و بِنِيَّة زِيادةِ الإيمان و زِيادَةِ التَّقوَى و المَحبَّة و القُرب إلى اللّه وإلى الرَّسول صلى اللّه عليه و آله و سلّم و أسلافِنا الصّالحين
Dan niat menambah iman, taqwa, cinta dan dekat kepada Allah dan Rasulullah SAW dan orang-orang sholeh
وبنيّة إتِّباعِ الرَّسول صلى الله عليه و آله و سلّم ظاهِرًا و باطِنًا في القَوْلِ و الفِعْلِ و النِّيَّة
Dan niat mengikuti Rasulullah SAW secara dhohir dan bathin dalam perkataan, perbuatan dan niat
و بنيّة أنَّ اللّهَ يُحَسِّن أخْلاقَنا و آدابَنا
Dan niat memperbagus akhlak-akhlak kita dan adab-adab kita
وأَنَّ اللّه يَرْزُقنا النَّظَر إلى وَجهِ الحَبِيب سَيِّدِنا مُحمّدٍ صلّى اللّه عليه و آله و صحبِه و سلّم يَقْظَةً و مَنامًا في الدُّنْيا و الآخِرة و في البَرزَخ و هُوَ راضٍ عَنَّا
Dan niat semoga Allah memberi kita rizqi dapat melihat wajah Rasulullah SAW secara langsung atau mimpi di dunia dan akherat, di barzakh dan beliau ridho kepada kita
وعلَى كُلِّ نِيَّةٍ صالِحة في خَيْرٍ و لُطْفٍ و عافِيَة و سَلامَة
Dan semua niat yang sholihah untuk kebaikan, kelembutan, kesehatan, dan kesalamatan.
Baca: Di Twitterpun Maulid, Tagar #MaulidNabiSatukanBangsa Tranding. Wahabi Kapan?
Dari seluruh uraian diatas dapat diketahui bahwa niat lebih utama dari pada amal. Artinya Allah SWT sangat memperhitungkan niat seseorang. Seseorang yang sudah berniat berbuat baik dan betul-betul melaksanakan dia mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Seseorang yang sudah berniat berbuat kebaikan tetapi tidak jadi melakukannya, ia tetap mendapatkan pahala. [dutaislam.or.id/ka]