Ilustrasi berubahnya RSNU Jepara ke RSU Anugerah Sehat. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Mengagetkan, demikian sontak jawaban sejumlah ketua ranting NU dalam sebuah group jejaring NU. Lebih miris lagi, betapa kecewanya janji akan terselesaikannya polemik nama RSNU berubah jadi RSU Anugerah Sehat (ASEH) manakala Ndoro Habib asal Pekalongan hadir di Jepara, gagal total.
Sematan nama RSU ASEH yang dikampanyekan oleh tim panitia maupun draf pengurus yayasan ASEH, sontak direspon menjadi ANUS. Pasalnya, ASEH yang bisa jadi akan selesai dengan kehadiran Ndoro Habib justru memancing bara panas bahkan puanus, seperti akronim ANUgerah Sehat (ANUS).
Ndoro Habib yang tidak hadir dan mengutus badal, tidak diketahui oleh panitia. Ketidakhadiran Ndoro Habib sementara terkonfirmasi bahwa panitia tidak ijin sebelumnya untuk memasang foto di flyer atau baliho, sehingga bentuk dari su'ul adab. Sama halnya selama ini menjadi tameng jawaban, "nek ora percoyo takon langsung ning Pekalongan".
Awal yang sudah memancing bara (pu)anus. Sejumlah group mendiskusikan, bagaimana jika ijin tidak bisa terurus karena ada kuwalat pada Ndoro Habib? Siapa yang menanggung biaya selanjutnya, yayasankah, PCNU kah, atau seluruh warga Nahdliyin Jepara?
Pembebasan lahan saja belum beres karena menyisakan tanggungan sekitar 3 milyar lebih. Ijin lokasi dan pembangunan saja belum terurus, bagaimana beraninya sudah "berfoya-foya" dengan acara groundbreaking?
Terkait penggalangan dana wakaf yang belum mencapai 3 milyar lebih, status ikrarnya itu wakaf pada PCNU Jepara, Yayasan ASEH, atau seperti apa? Siapa penerima wakaf dan ikrar wakaf menjadi penting, karena nantinya akan menyangkut pendanaan pembangunan. Apakah mengandalkan pewakaf dari aghniya' seperti para kontestan calon bupati, ataukah menghidupkan KOIN (KOnsolidasi INternal) yang dikenal dengan istilah "uwongku".
Masing-masing pihak sebagai bagian dari warga Nahdliyin Jepara tentu punya hak bertanya, meski pertanyaan itu hanya ada di dalam hati. Takut disebut Kemin Soplo Kere Kere, maka banyak juga yang akhirnya menikmati hidup dengan jawaban biarlah diurus para penggede.
Marilah tinggal dinikmati saja sesuai peran masing-masing. Yakin usaha sampai, sembari tangan terkepal maju ke muka. Dan, bolehlah kita sambil goyang seperti The Power of Emak Emak yang bergoyang dalam grounbreaking kemarin. Viral lho, gak bahaya, tah? [dutaislam.or.id/ab]
Ditulis di Jepara, 2 Juli 2023 | Penulis: Kemin Soplo Kere Kere