Iklan

Iklan

,

Iklan

Kisah Sri Sultan Jadi Sopir Simbok Bakul Beras

Duta Islam #05
21 Jul 2024, 14:56 WIB Ter-Updated 2024-08-01T16:03:45Z
Download Ngaji Gus Baha

sultan hamengku buwono dan mbok bakul beras
Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: istimewa.


Dutaislam.or.id - Suatu saat, Sri Sultan Hamengkubuwono IX pagi-pagi pulang dari Kaliurang dengan mengendarai Mobil Jeepnya, sendirian. Sampai di sekitar Pakem, Sleman, beliau distop oleh perempuan tua, seorang Bakul Beras.


Sri Sultan pun segera memberhentikan mobilnya, seraya menyapa dengan ramah: "Ada apa mbok..?" Tanya Sultan. 


"Tolong mas.., angkatkan beras ini saya mau ke Jogja," ujar mbok bakul beras sok bersahabat.


Dengan senyum, Sri Sultan turun dari mobilnya, dan mengangkat beras itu ke dalam mobilnya sendirian.


Tanpa dipersilakan masuk, si mbok bakul beras itu pun segera membuka pintu dan duduk di samping sopir, sebagaimana kebiasaan dia setiap hari dengan sopir-sopir yang lain.


Si mbok cerita kesana-kemari sambil makan. Hal itu ditanggapi ramah oleh Sri Sultan. Sepanjang perjalanan.


Tanpa terasa, sampailah kendaraan yang disopiri seorang "Raja" ini di depan Pasar Beringharjo, Jogjakarta.


Si mbok pun bergegas menyuruh Sri Sultan menurunkan beras itu, dan dengan tetap menunjukkan sikap yang sopan Sri Sultan pun menurunkan beras itu dengan baik.


Kini, tiba giliran si mbok bakul beras mencari uangnya yang dibundel di selendang atau ujung setagennya.


Ketika si mbok mengulurkan uang ongkos transportnya, sang Sopir istimewa tadi menolak dengan halus, "Terimakasih Mbok, tidak usah".


Mobil pun berlalu. Apa yang terjadi dengan si mbok bakul beras? Dia justru malah ngomel-ngomel:


"Sopir ini bagaimana tow, lhawong dikasih ongkos kok ndak mau langsung bablas pergi, kalau kurang mbok yaow ngomong, apa saya dikira ndak punya uang pow". 


Ketika sedang sibuk ngomel, datanglah seorang polisi yang sedang berjaga di pos, menghampiri si mbok bakul, seraya bertanya: "Mbok, ada apa? Kok sepertinya marah-marah? Mbok ketemu beliau di mana?"


Si mbok tak menjawab keseluruhan pertanyaan polisi. Dia hanya menyatakan kalau ongkos angkutnya ditolak sopir.


"Itu lho pak. Si pak Sopir tadi kok malah nyelonong. Saya mau bayar, tapi entah apa kurang bayarannya kok terus pergi begitu saja. Saya kan malu sama orang-orang yang jualan di sini," ungkapnya. 


"Mbok, tadi yang jenengan tumpangi itu bukan sopir, tetapi Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono. Lihatlah, mobilnya kan AB 1," jawab polisi. 


Spontan mbok bakul beras terperanjat, bagaikan disambar geledek. Kaget. Kemudian dia berteriak histeris, "Aduuuh Gustiiiii”. 


Badannya gontai dan jatuh pingsan. Entah si mbok selanjutnya sowan ta'dzhim kepada sultan atau tidak, wallahu a'lam. [dutaislam.or.id/ab]


Iklan