Iklan

Iklan

,

Iklan

Berdoa Dengan Suara Keras Usai Shalat

Duta Islam #05
5 Agu 2024, 06:49 WIB Ter-Updated 2024-08-04T23:49:00Z
Download Ngaji Gus Baha


berdoa dengan suara keras setelah shalat
Ilustrasi doa setelah shalat. Foto: istimewa.


Dutaislam.or.id - Berdoa setelah shalat merupakan anjuran dari Rasulullah Saw dan disepakati oleh para ulama, karena didasarkan pada banyak hadist shahih. Salah satunya adalah:


ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฃَุฎَุฐَ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ูˆَู‚َุงู„َ ูŠَุง ู…ُุนَุงุฐُ ูˆَุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†ِّูŠ ู„َุฃُุญِุจُّูƒَ ูˆَุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†ِّูŠ ู„َุฃُุญِุจُّูƒَ ูَู‚َุงู„َ ุฃُูˆุตِูŠูƒَ ูŠَุง ู…ُุนَุงุฐُ ู„َุง ุชَุฏَุนَู†َّ ูِูŠ ุฏُุจُุฑِ ูƒُู„ِّ ุตَู„َุงุฉٍ ุชَู‚ُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَุนِู†ِّูŠ ุนَู„َู‰ ุฐِูƒْุฑِูƒَ ูˆَุดُูƒْุฑِูƒَ ูˆَุญُุณْู†ِ ุนِุจَุงุฏَุชِูƒَ


Artinya:

Rasulullah Saw memegang tanganku dan berkata: 'Wahai Mu'adz, demi Allah aku mencintaimu. Demi Allah aku mencintaimu. Aku berpesan kepadamu wahai Mu'adz, jangan sekali-kali engkau meninggalkan doa setiap selesai shalat dengan doa berikut: Ya Allah, tolonglah aku agar dapat selalu mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.' (HR. Abi Dawud). 


Hukum Mengaminkan Doa Orang Lain

Mengaminkan doa orang lain juga merupakan syariat dan disepakati oleh para ulama, sebagaimana sabda-sabda Rasulullah Saw berikut ini:


ุนَู†ْ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู†ْู‡َุง، ุนَู†ْ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ، ู‚َุงู„َ: ู…َุง ุญَุณَุฏَูƒُู…ُ ุงู„ْูŠَู‡ُูˆุฏُ ุนَู„َู‰ ุดَูŠْุกٍ ู…َุง ุญَุณَุฏُูˆูƒُู…ْ ุนَู„َู‰ ุงู„ุณَّู„َุงู…ِ ูˆَุงู„ุชَّุฃْู…ِูŠู†ِ


Artinya:

"Dari Aisyah ra, Rasulullah Saw bersabda: "Tidak ada hal yang paling diinginkan oleh orang Yahudi terhadap kalian kecuali ucapan salam dan perkataan amin." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad)


ู„َุง ูŠَุฌْุชَู…ِุนُ ู…َู„َุฃٌ ูَูŠَุฏْุนُูˆ ุจَุนْุถُู‡ُู…ْ ูˆَูŠُุคَู…ِّู†ُ ุจَุนْุถُู‡ُู…ْ ุฅِู„َّุง ุฃَุฌَุงุจَู‡ُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ


Artinya:

Rasulullah Saw bersabda: "Tidaklah sekelompok orang berdoa kemudian saling mengaminkan, maka doanya akan dikabulkan oleh Allah." (Hadis Riwayat Thabarani, Al Hakim, dan Baihaqi, dikutip dari Kitab Jami'ul Ahadis)


Malaikat juga mengaminkan doa yang seseorang panjatkan untuk saudaranya sesama muslim, sebagaimana tersebut dalam hadis berikut:


ุฅِุฐَุง ุฏَุนَุง ุงู„ْู…َุฑْุกُ ู„ِุฃَุฎِูŠู‡ِ ุจِุธَู‡ْุฑِ ุงู„ْุบَูŠْุจِ ู‚َุงู„َุชِ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉُ: ุขู…ِูŠู†َ ูˆَู„َูƒَ ู…ِุซْู„ُู‡ُ


Artinya:

Rasulullah Saw bersabda: "Apabila seseorang mendoakan saudaranya yang tidak berada di sisinya, maka para malaikat mengucapkan amin dan bagi yang berdoa akan memperoleh yang sama." (Hadist Riwayat Al Bazar dalam Kitab Al Manawi dan Majma' Zawaid).


Berdasarkan hadis-hadis di atas, sebagian ulama membolehkan imam membaca doa setelah shalat dan diaminkan oleh makmum. Namun, perlu diperhatikan bahwa doa secara berjamaah setelah shalat tidak dimaksudkan sebagai hukum baru, artinya tidak ada keburukan jika tidak dilakukan secara berjamaah atau sebaliknya.


Dzikir dan Doa Setelah Shalat

Berdzikir dapat dilakukan secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dalam shalat berjamaah, sebaiknya dilakukan bersama-sama. Imam membaca dzikir dengan suara keras dan makmum mengikutinya. Hal ini didasarkan pada hadits:


ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ูˆَุฃَุจِูŠ ุณَุนِูŠุฏٍ ุงู„ْุฎُุฏْุฑِูŠِّ ุฃَู†َّู‡ُู…َุง ุดَู‡ِุฏَุง ุนَู„َู‰ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฃَู†َّู‡ُ ู‚َุงู„َ: ู„َุง ูŠَู‚ْุนُุฏُ ู‚َูˆْู…ٌ ูŠَุฐْูƒُุฑُูˆู†َ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ุฅِู„َّุง ุญَูَّุชْู‡ُู…ُ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉُ، ูˆَุบَุดِูŠَุชْู‡ُู…ُ ุงู„ุฑَّุญْู…َุฉُ، ูˆَู†َุฒَู„َุชْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ِ ุงู„ุณَّูƒِูŠู†َุฉُ، ูˆَุฐَูƒَุฑَู‡ُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ูِูŠู…َู†ْ ุนِู†ْุฏَู‡ُ - ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู…


Artinya:

"Dari Abu Hurairah RA dan Abu Sa'id Al-Khudri RA, keduanya menyaksikan Nabi Saw bersabda: 'Tidaklah suatu kaum berkumpul untuk berdzikir kepada Allah 'azza wa jalla kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat menyelimuti mereka, ketenangan hati turun kepada mereka, dan Allah menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.'" (HR. Muslim)


Namun, beberapa hadist shahih menunjukkan perbedaan mengenai dzikir dengan suara keras setelah shalat fardhu. Sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Abbas ra:


ุนَู†ْ ุงุจْู†ِ ุนَุจَّุงุณٍ ู‚َุงู„َ: ุฃَู†َّ ุฑَูْุนَ ุงู„ุตَّูˆْุชِ ุจِุงู„ุฐِّูƒْุฑِ ุญِูŠู†َ ูŠَู†ْุตَุฑِูُ ุงู„ู†َّุงุณُ ู…ِู†َ ุงู„ْู…َูƒْุชُูˆุจَุฉِ، ูƒَุงู†َ ุนَู„َู‰ ุนَู‡ْุฏِ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ - ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู…


Artinya:

"Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: 'Bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir ketika orang-orang selesai shalat maktubah itu sudah ada pada masa Nabi Saw.'" (HR. Bukhari-Muslim)


Namun, ada juga hadis yang menganjurkan untuk memelankan suara ketika berdzikir, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari:


ุงุฑْุจَุนُูˆุง ุนَู„َู‰ ุฃَู†ْูُุณِูƒُู…ْ، ูَุฅِู†َّูƒُู…ْ ู„َุง ุชَุฏْุนُูˆู†َ ุฃَุตَู…َّ ูˆَู„َุง ุบَุงุฆِุจًุง، ูˆَู„َูƒِู†ْ ุชَุฏْุนُูˆู†َ ุณَู…ِูŠุนًุง ุจَุตِูŠุฑًุง - ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ


Artinya:

"Ringankanlah atas diri kalian (jangan mengeraskan suara secara berlebihan) karena sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tidak mendengar dan tidak kepada yang ghaib, tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat." (HR. Bukhari)


Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa kedua hadis tersebut memiliki landasan yang shahih. Mengeraskan suara dalam berdzikir lebih utama jika tidak khawatir riya atau mengganggu orang lain, sedangkan memelankan suara lebih utama jika dikhawatirkan riya atau mengganggu orang yang shalat atau tidur.


Doa Bersama Setelah Shalat

Mengenai doa bersama setelah shalat, maksudnya adalah setelah imam selesai shalat, bersama-sama dengan makmum melakukan dzikir kemudian imam berdoa dan diamini oleh makmum. Hal ini diperbolehkan, salah satu dalilnya adalah hadis berikut:


ุนَู†ْ ุญَุจِูŠุจِ ุจْู†ِ ู…َุณْู„َู…َุฉَ ุงู„ْูِู‡ْุฑِูŠِّ ูˆَูƒَุงู†َ ู…ُุฌَุงุจَ ุงู„ุฏَّุนْูˆَุฉِ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ ู‚َุงู„َ: ุณَู…ِุนْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَู‚ُูˆْู„ُ: ู„َุง ูŠَุฌْุชَู…ِุนُ ู‚َูˆْู…ٌ ู…ُุณْู„ِู…ُูˆْู†َ ูَูŠَุฏْุนُูˆْ ุจَุนْุถُู‡ُู…ْ ูˆَูŠُุคَู…ِّู†ُ ุจَุนْุถُู‡ُู…ْ ุฅِู„َّุง ุงุณْุชَุฌَุงุจَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฏُุนَุงุกَู‡ُู…ْ - ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุทุจุฑุงู†ูŠ


Artinya:

"Dari Habib bin Maslamah Al-Fihri RA –ia adalah seorang yang doanya dikabulkan– ia berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: 'Tidaklah suatu kaum Muslimin berkumpul untuk berdoa kemudian salah seorang di antara mereka berdoa dan yang lain mengamininya, kecuali Allah pasti mengabulkan doa mereka.' (HR. Thabarani)


Tidak ada larangan dalam mengeraskan doa selama tidak mengganggu orang lain yang sedang shalat atau yang sedang berdzikir secara sirri. Bahkan banyak hadist yang menunjukkan bahwa Nabi Saw mengeraskan doa dan dzikir setelah shalat. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra:


ุนَู†ْ ุงุจْู†ِ ุนَุจَّุงุณٍ ู‚َุงู„َ: ุฅِู†َّ ุฑَูْุนَ ุงู„ุตَّูˆْุชِ ุจِุงู„ุฐِّูƒْุฑِ ูƒَุงู†َ ุนَู„َู‰ ุนَู‡ْุฏِ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ - ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ


Artinya:

"Dari Ibnu Abbas ra ia berkata: 'Bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir ketika orang-orang selesai shalat maktubah itu sudah ada pada masa Nabi Saw.'" (HR. Bukhari)


Dengan demikian, tidak ada yang menghalangi seseorang untuk berdoa secara keras atau berjamaah setelah shalat, selama tidak ada niat riya atau mengganggu orang lain yang sedang beribadah. Wallahu A’lam. [dutaislam.or.id/ab]


Iklan