Iklan

Iklan

,

Iklan

Keutamaan Ziarah ke Makam Rasulullah Saw

Duta Islam #05
25 Agu 2024, 07:54 WIB Ter-Updated 2024-08-25T00:54:51Z
Download Ngaji Gus Baha
keutamaan ziarah ke makam rasulullah
Ilustrasi keutamaan ziarah ke makam Rasulullah Saw. Foto: dutaislam.or.id.


Oleh KH. Mohammad Ma'ruf Khozin 


Dutaislam.or.id - Ada ungkapan dalam pepatah Arab:


نحن لا قيمة عند من لا يعرفنا 


"Kita tidak ada harganya di sisi orang yang tidak mengenal kita"


Ada guru yang hebat nan dihormati di tempat mengajarnya tapi belum tentu dimuliakan di tempat orang-orang yang tak mengenalnya. Ada pejabat dikagumi di wilayah kekuasaannya, tapi tidak disegani di luar wilayahnya.


Keagungan Rasulullah Saw teramat besar untuk umatnya, tapi belum tentu semua umatnya terbuka pengetahuan tentang Rasul mereka. Hanya sekedar tahu kelahirannya, kisah-kisah selama perjalanan hidupnya, membaca salawat, mengucapkan syahadat dengan nama Rasulullah dan seterusnya. 


Di Manasik Haji Nurul Hayat ada sesi khusus tentang mengenal Nabi secara lebih mendalam yang disampaikan oleh Mutawif sejati dan sehati Ust Heri Latief . "Kita datang ke Madinah dan ziarah ke makam Rasulullah adalah pertemuan dengan Nabi, karena Nabi merindukan umatnya", kata pengantarnya, yang dipertegas dengan hadis yang beliau sampaikan:


ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺃﺑﻰ ﺃﻭﻓﻰ: ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗﺎﻝ ﺇﻧﻰ ﻟﻣﺸﺘﺎﻕ ﺇﻟﻰ ﺇﺧﻮاﻧﻰ ﻓﻘﺎﻝ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ اﻟﺨﻄﺎﺏ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺃﻟﺴﻨﺎ ﺇﺧﻮاﻧﻚ ﻗﺎﻝ ﻻ ﺃﻧﺘﻢ ﺃﺻﺤﺎﺑﻰ ﺇﺧﻮاﻧﻰ ﻗﻮﻡ ﺁﻣﻨﻮا ﺑﻰ ﻭﻟﻢ ﻳﺮﻭﻧﻰ


Terjemah:

Dari Abdullah bin Aufa bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda "Sungguh aku RINDU pada saudara- saudaraku". Umar berkata "Bukankah kami saudaramu?" Nabi menjawab: "Bukan. Kalian adalah Sahabatku. Saudaraku adalah orang-orang yang iman kepadaku tapi tidak pernah melihatku" (HR Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq)


Hadis tersebut diperkuat dengan riwayat lain:


ﻭﺩﺩﺕ ﺃﻧﻲ ﻟﻘﻴﺖ ﺇﺧﻮاﻧﻲ اﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮا ﻭﻟﻢ ﻳﺮﻭﻧﻲ (ﺣﻢ) ﻋﻦ ﺃﻧﺲ


Terjemah:

Nabi bersabda "Aku menginginkan berjumpa dengan saudara-saudaraku. Yaitu orang-orang yang beriman tapi tidak pernah melihatku" (HR Ahmad dari Anas)


Adakah dalil yang menjelaskan Nabi Saw masih hidup di alam kuburnya? Bilang ya "Mau minta berapa hadist?"


Berikut Hadis Sahih menurut semua ulama, termasuk Syekh Albani, yang berbunyi:


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اْلأَنْبِيَاءُ أَحْيَاءٌ فِى قُبُوْرِهِمْ يُصَلُّوْنَ 


Terjemah:

Diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah Saw bersbda: "Para Nabi hidup di kuburannya, mereka melakukan salat" (HR al-Baihaqi dalam Hayat al-Anbiya' fi Quburihim I/72 dan Abu Ya'la No 3425)


Para Nabi di alam kuburnya masih bisa beribadah juga disaksikan oleh Nabi saat jumpa Nabi Musa dalam perjalanan Isra':


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَيْتُ - وَفِى رِوَايَةِ هَدَّابٍ مَرَرْتُ - عَلَى مُوْسَى لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِى عِنْدَ الْكَثِيْبِ الأَحْمَرِ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّى فِى قَبْرِهِ


Terjemah:

Diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Saya bertemu dengan Musa di malam saat saya Isra, di hamparan pasir merah, Musa berdiri seraya shalat di kuburnya" (HR Muslim No 6306 dan 6308)


Alhamdulillah jemaah Nurul Hayat sangat antusias ke Raudhah, tempat terdekat dengan Nabi, padahal harus berangkat jam 01.30 dini hari sesuai jadwal untuk kloter 93. Jazakumullah khoiron Ust Heri, penjelasan yang menyentuh hati dan mendalam. Hal ini karena beliau betul-betul menghayati dan menguasai materi, kayak sudah pernah studi banding ke alam Barzakh. [dutaislam.or.id/ab]


KH. Mohammad Ma'ruf Khozin, Ketua Aswaja Center PWNU Jawa Timur. 

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha