Iklan

Iklan

,

Iklan

Kisah Berkah Menata Sandal Kiai

Duta Islam #05
6 Agu 2024, 18:35 WIB Ter-Updated 2024-08-06T11:35:59Z
Download Ngaji Gus Baha
menata sandal kiai adalah keberkahan buat santri
Ilustrasi berkah menata sandal kiai. Foto: istimewa.


Dutaislam.or.id - Menata sandal kiai adalah bentuk kepatuhan yang tulus dan ketakdhiman kepada sosok guru atau kiai dan diyakini di dalamnya ada keberkahan. Santri menyebutnya sebagai upaya ngalap berkah. 


Ada sebuah kisah yang menceritakan mengenai kebiasaan KH. Muhammad Arwani Amin (Mbah Arwani) Kudus yang selalu menata sandal para tamunya yang berkunjung ke rumahnya.


Perbuatan menata sandal ini juga melibatkan dua kiai besar Indonesia, yaitu KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari saat mereka bersama berguru pada Kiai Sholeh Darat Semarang. 


Keduanya selalu berebutan dan bersaing untuk dapat menata sandal kiainya. Sebagai ganjarannya, karena perbuatannya itu di mata Kiai keduanya dipandang sangat istimewa. 


Kegiatan menata sandal ini terlihat sepele, namun ternyata ada dasar kisah dibalik perbuatan yang melibatkan dua ulama besar Indonesia itu. Ceritanya adalah sebagai berikut: 


Di zaman Rasulullah Saw ada seorang bocah berumur belasan tahun bernama Salman. Ia selalu datang lebih dulu ke Mesjid sebelum Nabi Muhammad Saw datang. Setelah nabi Muhammad Saw masuk mesjid, Salman kemudian bergegas merapikan dan membalik posisi sandal Rasulullah Saw. 


Hal itu dilakukan setiap hari sehingga membuat Rasulullah saw penasaran untuk mengetahui siapa yang melakukan itu. Suatu kali saat masuk Mesjid, Rasulullah saw sengaja bersembunyi untuk melihat siapa orang yang merapikan dan mengubah letak sandalnya. Saat itu, dilihatlah Salman yang melakukannya.


Nabi Muhammad Saw kemudian mendoakan Salman agar menjadi orang yang alim dalam Ilmu Fiqh. Setelah dewasa, di kalangan ulama, Salman dikenal kemudian sebagai ahli Fiqh sesuai dao Nabi Saw terhadapnya. 


Demikian dikutip dari Buku Kebiasaan-kebiasaan Inspiratif KH Ahmad Dahlan & KH Hasyim Asy’ari. 


Amalan Utama

Dalam sebuah kitab yang berjudul "Al-Fawaidul Mukhtar li Saliki Thoriqil Akhirah", Habib Zain bin Ibrahim bin Smith menjelaskan:


التبركُ بالنعلين من الولي أفضلٌ منه بغيرهما لأنهما يحملان الجثة كلها، أو ما هذا معناه


Terjemah:

"Memburu berkah melalui sandal seorang wali adalah amalan yang utama. Karena sandal digunakan untuk membawa jasad seutuhnya".


Dari kisah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa menata sandal seorang kiai adalah perbuatan yang sangat mulia. Hingga Nabi Saw pun mendoakan sahabatnya agar menjadi seorang yang ahli fiqih. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha