![]() |
Ilustrasi leluhur nasab Ba'alwi. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Nasab Ba'alwi telah beberapa kali mengalami perubahan jalur. Jika nasab mereka benar-benar asli berasal dari Nabi Muhammad SAW, seharusnya nasab tersebut terjaga dan konsisten dari masa ke masa tanpa adanya perubahan. Namun, kenyataannya berbeda.
Pada awalnya, nasab Ba'alwi dikaitkan dengan Bani Ahdal, yang mengklaim jalur keturunan dari Imam Hasan. Namun, klaim ini tertolak karena Hasan bin Husain Asgar bin Zainal Abidin tidak memiliki anak bernama Aon.
Setelah itu, mereka mengubah jalur nasab mereka ke Musa Al-Kazhim, namun klaim ini juga tertolak karena Musa Al-Kazhim tidak memiliki anak bernama Aon. Baca: Tes DNA Adalah Qiyas Ilmu Qiyafah.
Selanjutnya, Ba'alwy kembali mengubah jalur nasab mereka, seakan-akan sejalur dengan keluarga Bani Jadid, mengklaim bahwa leluhur mereka, Ubaid (atau Ubaidilah alias Abdullah), adalah anak dari Sayyid Ahmad bin Isa.
Selama ratusan tahun, sejak abad ke-9 Hijriyah, banyak orang berprasangka baik bahwa klaim ini mungkin benar. Namun, karena kezaliman, kesesatan, dan kesombongan mereka, akhirnya Allah menyingkap bukti data primer dari Irak yang terbukti bertentangan dengan klaim Ba'alwi di Yaman.
Baca: Empat Kali Rabithah Alawiyah (RA) Tidak Hadiri Undangan Diskusi dengan Kiai Imaduddin
Bukti tersebut menunjukkan bahwa Sayyid Ahmad bin Isa tidak memiliki anak bernama Ubaid; ia hanya memiliki tiga anak, yaitu Muhammad, Ali, dan Husain. Bahkan, hasil tes genetik menunjukkan bahwa Ba'alwi identik dengan keturunan Yahudi dari garis perempuan dan garis laki-lakinya adalah trah Kaukasus.
Semoga ke depannya, mereka yang mengaku sebagai cucu Nabi Muhammad SAW dapat menyadari kesalahan mereka dan bertobat. [dutaislam.or.id/ai]