Gedung Rektorat UIN Walisongo Semarang. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Meskipun PWI-LS Kota Semarang mengumumkan peringatan adanya ancaman atas agenda diskusi publik bertema "Migrasi, Agama, dan Peran Sosial Keagamaan Klan Ba'alawi di Indonesia" 10 September 2024, pihak Rektorat UIN Walisongo Semarang tak bergeming.
Menurut kabar yang diterima Dutaislam.or.id, pada Selasa (27 Agustus 2024), Rektorat UIN Walisongo menggelar rapat tentang polemik yang memunculkan kontraversi tersebut. Hasilnya, agenda tetap digelar sesuai rencana, dan tidak akan membatalkan kehadiran KH. Imaduddin Usman.
Baca: KH. Imaduddin Ustman Akan Hadir di UIN Walisongo Semarang
Pihak kampus tidak mau dikesankan kalah dengan tekanan pihak luar yang terindikasi dioperasikan oleh pihak-pihak yang tidak menyetujuinya. "Dengan alasan apapun, kami tetap menggelar agenda tersebut," kata sumber internal kampus yang tidak mau disebutkan namanya, Selasa (27/08/2024).
Menurut sumber, kebebasan berpikir dan mencari kebenaran tidak boleh dihalangi dengan ancaman persekusi. Apalagi penyelenggaranya adalah pihak kampus.
Baca: Empat Kali Rabithah Alawiyah (RA) Tidak Hadiri Undangan Diskusi dengan Kiai Imaduddin
Arif Junaidi, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo yang juga Ketua LPT PWNU Jateng sangat antusias dan siap menggelar agenda diskusi tersebut. [dutaislam.or.id/ab]