Iklan

Iklan

,

Iklan

Kitab Busyrol Karim Syarah Masa'il Ta'lim (PDF-Drive) Non Makna Pesantren

Duta Islam #05
29 Sep 2024, 07:55 WIB Ter-Updated 2024-09-29T00:55:00Z
Download Ngaji Gus Baha
kitab busyrol karim pdf makna pesantren pethuk
Kitab Busyrol Karim PDF.


Dutaislam.or.id - Kitab Busyrol Karim bi Syarhi Masa'ilit Ta’lim adalah salah satu karya penting dalam tradisi fiqih Syafi'i. Kitab ini ditulis oleh Syaikh Sa’id bin Muhammad Ba ’Ali Ba'Asyin Al-Hadhrami pada tahun 1270 H. 


Kitab ini merupakan syarah (uraian) dari kitab Masa'ilut Ta’lim, karya al-‘Allamah Jamaluddin Abdullah bin Abdul Rahman Bafadhal al-Sa’di al-Hadhrami (850-918 H) yang ia adalah ringkasan dari karya lain oleh Syaikh Sa’id, yaitu Al-Mawahib al-Saniyyah bi Syarhil Muqaddimah Al-Hadhramiyyah.


Namun, Busyrol Karim lebih dikenal luas di kalangan ulama dan penuntut ilmu, karena telah dicetak dan diterbitkan sebagai referensi utama. Buku ini menonjol dalam bidang fiqih ibadah, memberikan panduan rinci dan praktis yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.


Kitab ini memuat pembahasan yang sangat terstruktur, terdiri dari sembilan belas bab dengan sekitar 109 pasal yang merinci berbagai aspek fiqih ibadah. Mulai dari pembahasan wudhu, shalat, puasa, hingga zakat dan haji, setiap babnya disusun dengan sangat sistematis sehingga memudahkan para pembaca dalam memahami isi kitab.


Syaikh Sa’id tidak hanya memberikan penjelasan hukum-hukum dasar dalam fiqih, tetapi juga memasukkan ulasan-ulasan mendalam berdasarkan dalil-dalil yang sahih. Pendekatan ini memberikan nilai tambah bagi kitab Busyrol Karim, karena selain menjadi rujukan dalam ilmu fiqih, ia juga mengintegrasikan aspek-aspek keilmuan yang memperkuat pemahaman terhadap dalil syar’i.


Menariknya, pada awal kitab, penulis memberikan biografi singkat tentang gurunya serta ulama besar yang mengarang kitab asal, Masa'ilut Ta’lim. Ini memberi gambaran tentang silsilah keilmuan yang menjadi dasar dari penyusunan kitab ini, menekankan pentingnya sanad dan kesinambungan ilmu dalam tradisi Islam.


Pada akhir kitab, penulis menutup dengan pembahasan seputar kurban sebelum bab terakhir. Bab ini menjadi penutup yang relevan, karena ibadah kurban memiliki makna spiritual yang mendalam, menekankan pengorbanan dan ketaatan penuh kepada Allah. Penulis juga menyajikan pandangan-pandangan para ulama terdahulu terkait pelaksanaan kurban, dengan mencerminkan pandangan mazhab Syafi'i.


Bila tertarik membaca sebagai referensi, silakan:



Terimakasih. Semoga bermanfaat. [dutaislam.or.id/ab]

Iklan