Iklan

Iklan

,

Iklan

Makna Asma'ul Husna Al-Malik (الملك): Raja Absolut Maha Bijaksana

Duta Islam #05
6 Sep 2024, 18:54 WIB Ter-Updated 2024-09-06T11:54:43Z
Download Ngaji Gus Baha

asmaul husna al-malik adalah allah raja diraja maha bijaksana
Kaligrafi Asmaul Husna Al-Malik (Raja Absolut Maha Bijaksana).

Dutaislam.or.id - Salah satu Asma'ul Husna yang memiliki makna mendalam adalah Al-Malik (الملك), yang berarti "Raja yang Maha Kuasa." Nama ini mencerminkan kekuasaan Allah Swt atas seluruh alam semesta, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Allah Swt Al-Malik adalah penguasa absolut yang memiliki otoritas penuh atas segala sesuatu tanpa ada yang mampu menandingi kekuasaan-Nya.


Nama Allah Swt Al-Malik disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an yang menekankan kekuasaan dan otoritas-Nya. Salah satu ayat yang menyebutkan nama ini adalah dalam Surah Al-Hasyr ayat 23:


هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَـٰمُ ٱلۡمُؤۡمِنُ ٱلۡمُهَيۡمِنُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡجَبَّارُ ٱلۡمُتَكَبِّرُۚ سُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشۡرِكُونَ


Terjemah: 

"Dialah Allah Swt, tidak ada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan. Maha Suci Allah Swt dari apa yang mereka persekutukan."


Ayat ini menegaskan bahwa Allah Swt adalah Raja yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu. Tidak ada yang dapat menandingi atau bahkan mendekati kekuasaan-Nya. Dia adalah Raja yang mengatur seluruh ciptaan dengan hikmah dan keadilan-Nya.


Penjelasan Para Ulama tentang Al-Malik

Para ulama memberikan berbagai penjelasan mendalam mengenai makna dan implikasi dari nama Allah Swt Al-Malik. Ibn Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Al-Malik adalah Yang memiliki dan menguasai segala sesuatu. Kekuasaan Allah Swt tidak terbatas pada dunia ini saja, tetapi mencakup segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Sebagai Al-Malik, Allah Swt memiliki otoritas penuh untuk mengatur dan memerintah seluruh ciptaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.


Imam Al-Ghazali dalam kitabnya "Al-Maqsad al-Asna fi Syarh Asma' Allah Swt al-Husna," menjelaskan bahwa Al-Malik adalah sifat yang menunjukkan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya penguasa sejati yang memiliki otoritas penuh atas segala sesuatu. Al-Malik adalah Raja yang tidak hanya memiliki kekuasaan, tetapi juga kebijaksanaan dan keadilan dalam memerintah. Beliau menekankan bahwa pemahaman tentang Allah Swt sebagai Al-Malik harus membuat seorang Muslim sadar akan kebesaran Allah Swt dan mendorong mereka untuk tunduk dan patuh kepada-Nya dalam segala aspek kehidupan.


Al-Qurtubi menambahkan bahwa Al-Malik adalah nama yang menunjukkan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan mutlak dan tidak terbatas. Tidak ada raja, pemimpin, atau penguasa di dunia ini yang dapat menandingi kekuasaan Allah Swt. Bahkan raja-raja dan pemimpin dunia adalah makhluk-Nya yang berada di bawah kekuasaan-Nya. Oleh karena itu, hanya kepada Allah Swt-lah seorang hamba harus berserah diri dan mencari perlindungan.


Al-Malik Tak Tertandingi: Berserah Diri

Pemahaman tentang Allah Swt sebagai Al-Malik memiliki implikasi yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Pertama, ini menumbuhkan kesadaran akan kebesaran dan kekuasaan Allah Swt yang tidak tertandingi. Seorang Muslim yang memahami bahwa Allah Swt adalah Al-Malik akan merasakan kebesaran dan keagungan-Nya dalam setiap aspek kehidupan mereka. Ini akan mendorong mereka untuk lebih taat, tunduk, dan patuh kepada Allah Swt, karena hanya Dia-lah yang memiliki otoritas penuh atas segala sesuatu.


Selain itu, pemahaman ini juga menumbuhkan sikap tawakkal (berserah diri) yang lebih kuat dalam hati seorang Muslim. Ketika seseorang menyadari bahwa Allah Swt adalah Raja yang Maha Kuasa, mereka akan lebih mudah untuk berserah diri kepada-Nya dalam menghadapi segala situasi dan cobaan hidup. Mereka akan memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah bagian dari ketetapan Allah Swt Al-Malik, dan bahwa tidak ada yang terjadi tanpa izin dan kehendak-Nya.


Pemahaman tentang Allah Swt sebagai Al-Malik juga mengajarkan kita untuk tidak terlalu bergantung pada kekuasaan manusia atau materi. Meskipun kita hidup dalam dunia yang dipenuhi dengan berbagai bentuk kekuasaan dan otoritas, kita harus selalu ingat bahwa kekuasaan sejati hanya dimiliki oleh Allah Swt. Tidak ada pemimpin, raja, atau otoritas duniawi yang dapat memberikan jaminan keamanan atau keberhasilan yang sejati selain Allah Swt Al-Malik.


Dalam konteks sosial, pemahaman ini mengajarkan kita untuk berlaku adil dan bijaksana dalam menjalankan tanggung jawab kita. Sebagai manusia, kita mungkin diberi kekuasaan atau otoritas dalam berbagai bentuk, baik sebagai pemimpin keluarga, pemimpin komunitas, atau dalam peran lainnya. Namun, kita harus selalu ingat bahwa kekuasaan kita adalah amanah dari Allah Swt Al-Malik, dan kita harus menggunakannya dengan adil dan bertanggung jawab, meneladani keadilan dan kebijaksanaan Allah Swt dalam mengatur alam semesta.


Selain itu, Al-Malik juga mengingatkan kita tentang kekuasaan Allah Swt di Hari Kiamat. Pada hari itu, semua manusia akan dibangkitkan dan dihadapkan kepada Allah Swt, Raja yang Maha Kuasa, untuk diadili sesuai dengan amal perbuatan mereka. Tidak ada seorang pun yang dapat lolos dari keadilan-Nya, dan tidak ada tempat berlindung selain kepada-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:


لِمَنِ ٱلۡمُلۡكُ ٱلۡيَوۡمَۖ لِلَّهِ ٱلۡوَٰحِدِ ٱلۡقَهَّارِ


Artinya: 

"Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Milik Allah Swt yang Maha Esa, Maha Mengalahkan." (QS. Ghafir: 16)


Ayat ini menegaskan bahwa pada hari kiamat, kekuasaan hanya milik Allah Swt semata, dan setiap manusia akan menyadari kebesaran dan kekuasaan Allah Swt yang mutlak. Pemahaman ini mendorong kita untuk selalu introspeksi diri, mempersiapkan diri untuk hari tersebut dengan memperbanyak amal kebaikan dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.


Pemahaman tentang Allah Swt sebagai Al-Malik seharusnya mendorong kita untuk lebih tunduk dan patuh kepada-Nya, berserah diri dalam segala urusan, serta menjalankan amanah kita dengan adil dan bijaksana. Selain itu, Al-Malik juga mengingatkan kita akan kekuasaan Allah Swt di Hari Kiamat, di mana semua manusia akan diadili di bawah otoritas-Nya yang mutlak. 


Semoga kita selalu ingat akan kebesaran Allah Swt Al-Malik dalam setiap aspek kehidupan kita dan selalu berusaha untuk berada di jalan yang diridhai-Nya. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha