Iklan

Iklan

,

Iklan

Makna Asma'ul Husna Al-Quddus (Maha Bebas dari Segala Kekurangan)

Duta Islam #05
6 Sep 2024, 11:27 WIB Ter-Updated 2024-10-02T12:04:55Z
Download Ngaji Gus Baha
perilaku asmaul husna maha suci bebas dari kekurangan
Kaligrafi Asmaul Husna Al-Quddus.


Dutaislam.or.id - Al-Quddus adalah salah satu dari asma'ul husna, yaitu nama-nama Allah yang indah dan sempurna. Secara bahasa, "Al-Quddus" berasal dari kata "قدس" yang berarti suci, bebas dari segala kekurangan, atau murni. 


Dengan demikian, Al-Quddus mengandung arti "Yang Maha Suci" atau "Yang Bebas dari Segala Kekurangan". Allah, dengan nama ini, menegaskan bahwa Dia adalah satu-satunya yang sempurna dalam segala aspek, tidak terjangkau oleh segala bentuk kekurangan, kelemahan, atau ketidaksempurnaan.


Al-Quddus adalah sebuah nama yang menggambarkan kesucian dan kemurnian Allah. Allah sebagai Al-Quddus berarti Dia bebas dari segala sifat-sifat negatif dan kelemahan yang ada pada makhluk-Nya. Dia suci dari segala bentuk kezaliman, ketidakadilan, ketidakjujuran, atau sifat-sifat yang tidak pantas lainnya. 


Allah Swt Maha Suci dari segala bentuk kekurangan dalam sifat, tindakan, keputusan, atau hukum-hukum-Nya. Dalam konteks keimanan, ini berarti bahwa Allah adalah sumber segala kesucian dan kebaikan, serta segala sesuatu yang berasal dari-Nya adalah baik dan sempurna.


Dalil-Dalil dari Al-Qur'an dan Hadist

Terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang menyebutkan nama Al-Quddus, antara lain:


هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ


Terjemah:

"Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Maha Memelihara, Maha Perkasa, Maha Kuasa, Maha Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al-Hasyr: 23)


يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ


Terjemah:

"Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, (yaitu) Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Jumu'ah: 1)


Kedua ayat di atas menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya yang memiliki sifat kesucian mutlak, tidak terkontaminasi oleh apa pun yang dapat mencemari atau mengurangi kesempurnaan-Nya.


Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW biasa membaca dalam ruku' dan sujudnya:


سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ، رَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ


Terjemah:

"Yang Maha Suci, Yang Maha Kudus, Tuhan para malaikat dan ruh." (HR. Muslim)


Hadisi tersebut menunjukkan betapa pentingnya menyucikan Allah dari segala bentuk kekurangan, mengingatkan umat Muslim untuk senantiasa mengagungkan dan memuliakan Allah dengan kesucian-Nya.


Penjelasan Para Ulama tentang Al-Quddus

Para ulama memberikan penjelasan yang mendalam tentang makna Al-Quddus. Al-Ghazali dalam kitabnya "Al-Maqsad Al-Asna" menjelaskan bahwa Al-Quddus adalah Dia yang bebas dari segala sifat negatif yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya. Kesucian Allah mencakup semua aspek, baik itu zat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Kesucian ini berarti bahwa segala sesuatu yang berasal dari Allah adalah sempurna dan jauh dari segala bentuk kejahatan atau kekurangan.


Baca: Makna Al-Quddus (Yang Maha Suci) Menurut Imam Al-Ghazali


Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa nama Al-Quddus menunjukkan bahwa Allah adalah yang benar-benar suci dan jauh dari segala macam cacat, baik itu dalam perbuatan maupun dalam sifat-Nya. Ibnu Katsir menekankan bahwa Allah suci dari segala bentuk syirik dan segala bentuk penyerupaan dengan makhluk-Nya. Ini berarti Allah tidak dapat dibandingkan dengan apa pun yang ada dalam pikiran manusia dan Dia tidak memiliki kesamaan dengan makhluk apa pun.


Ibnu Qayyim dalam "Madarij As-Salikin" menambahkan bahwa Al-Quddus adalah yang menyucikan hati hamba-hamba-Nya, yang membersihkan jiwa-jiwa mereka dari segala kotoran dosa dan penyakit hati. Oleh karena itu, salah satu refleksi dari asma' Al-Quddus dalam kehidupan seorang Muslim adalah menjaga kesucian hati, pikiran, dan amal perbuatan, karena kesucian itu adalah cerminan dari hubungan seseorang dengan Allah.


Perilaku Al-Quddus dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengenali Allah sebagai Al-Quddus membawa berbagai implikasi penting dalam kehidupan seorang Muslim:


  1. Pembersihan Diri: Memahami bahwa Allah adalah Yang Maha Suci mendorong seorang Muslim untuk selalu berusaha menyucikan dirinya dari dosa dan kekotoran hati. Ini dapat dicapai melalui taubat, istighfar, dan memperbanyak ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Seorang Muslim diajarkan untuk menjaga kesucian batin dengan menghindari dosa-dosa besar maupun kecil, dan berusaha membersihkan hatinya dari penyakit seperti iri hati, kesombongan, dan dengki.

  2. Tasbih dan Pengagungan: Menyadari bahwa Allah adalah Al-Quddus mendorong seorang Muslim untuk sering-sering bertasbih, yaitu mengucapkan “Subhanallah” yang berarti “Maha Suci Allah”. Tasbih merupakan salah satu bentuk ibadah yang menunjukkan pengagungan kepada Allah, menyadari dan mengakui kesucian-Nya dari segala kekurangan. Tasbih ini seharusnya menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari seorang Muslim, baik dalam shalat maupun di luar shalat.

  3. Menjauhi Syirik: Allah sebagai Al-Quddus berarti Dia bebas dari segala bentuk kesyirikan dan perbandingan dengan makhluk. Ini mengajarkan seorang Muslim untuk menjauhi syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, baik itu dalam ibadah maupun dalam keyakinan. Hanya Allah yang layak disembah dan diagungkan, dan segala bentuk penyekutuan adalah pelanggaran terhadap kesucian Allah.

  4. Menciptakan Lingkungan yang Suci: Pengakuan terhadap Allah sebagai Al-Quddus mendorong seorang Muslim untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan suci. Ini tidak hanya berarti kebersihan fisik, tetapi juga kebersihan moral dan spiritual. Seorang Muslim diajarkan untuk menjauhkan diri dari tempat-tempat atau hal-hal yang dapat mengotori jiwa dan hatinya, seperti lingkungan yang penuh dengan maksiat, fitnah, dan kebohongan.

  5. Kesadaran Akan Kehadiran Allah: Menyadari bahwa Allah adalah Al-Quddus juga berarti menyadari bahwa Allah selalu hadir dan mengetahui segala sesuatu. Ini mendorong seorang Muslim untuk selalu berperilaku dengan kesadaran akan pengawasan Allah, baik dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan. Dengan kesadaran ini, seorang Muslim akan lebih berhati-hati dalam tindakannya, memastikan bahwa semua yang dia lakukan sesuai dengan kehendak Allah yang suci dan mulia.


Kesimpulannya, Al-Quddus adalah asma' Allah yang menegaskan bahwa Dia adalah Yang Maha Suci, bebas dari segala bentuk kekurangan dan kelemahan. Memahami nama ini mendorong seorang Muslim untuk senantiasa menyucikan dirinya, baik dari segi lahiriyah maupun batiniyah. 


Pengakuan terhadap Allah sebagai Al-Quddus tidak hanya mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap Allah, tetapi juga mempengaruhi bagaimana dia menjalani hidupnya sehari-hari. Dengan menjadikan Al-Quddus sebagai pedoman, seorang Muslim akan berusaha untuk hidup dalam kesucian, kebersihan, dan ketaatan, serta menjauhkan diri dari segala bentuk dosa dan syirik. [dutaislam.or.id/ai]

Iklan