Iklan

Iklan

,

Iklan

Pemahaman Asmaul Husna Dzul Jalal wal Ikram (Pemilik Keagungan dan Kemuliaan)

Duta Islam #05
8 Sep 2024, 13:11 WIB Ter-Updated 2024-09-08T06:11:10Z
Download Ngaji Gus Baha

pemahaman tentang asmaul husna dzul jalal wal ikrom
Kaligrafi Dzul Jalal wal Ikrom Asmaul Husna.

Dutaislam.or.id - Asma'ul Husna atau nama-nama indah Allah Swt mencerminkan sifat-sifat-Nya yang sempurna dan agung. Salah satu dari nama-nama tersebut adalah Dzul Jalal wal Ikram (ذُو ٱلۡجَلَالِ وَٱلۡإِكۡرَامِ), yang berarti "Pemilik Keagungan dan Kemuliaan." 


Nama ini menggambarkan kebesaran Allah Swt yang tak tertandingi serta kemuliaan-Nya yang meliputi segala sesuatu. Dia-lah yang memiliki segala keagungan dan hanya kepada-Nya kemuliaan yang sempurna itu layak diberikan.


Nama Allah Swt Dzul Jalal wal Ikram disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an, salah satunya dalam Surah Ar-Rahman, ayat 27 dan 78:


وَيَبۡقَىٰ وَجۡهُ رَبِّكَ ذُو ٱلۡجَلَٰلِ وَٱلۡإِكۡرَامِ


Terjemah: 

"Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (QS. Ar-Rahman: 27).


تَبَٰرَكَ ٱسۡمُ رَبِّكَ ذِي ٱلۡجَلَٰلِ وَٱلۡإِكۡرَامِ


Terjemah: 

"Maha Suci nama Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (QS. Ar-Rahman: 78).


Ayat-ayat ini menegaskan bahwa keagungan dan kemuliaan mutlak hanya milik Allah Swt. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini akan binasa, namun Allah Swt dengan segala kebesaran dan kemuliaan-Nya tetap kekal.


Para ulama memberikan penjelasan yang mendalam mengenai makna dari nama Allah Swt Dzul Jalal wal Ikram. Ibn Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Jalal (keagungan) dan Ikram (kemuliaan) adalah dua sifat Allah Swt yang menunjukkan kekuasaan-Nya yang mutlak dan kesempurnaan-Nya dalam segala hal. Jalal merujuk pada keagungan dan kekuasaan Allah Swt yang tak tertandingi, sementara Ikram menunjukkan kemurahan hati Allah Swt dalam memberi kemuliaan dan nikmat kepada makhluk-Nya.


Imam Al-Ghazali dalam karyanya "Al-Maqsad al-Asna fi Syarh Asma' Allah Swt al-Husna," menekankan bahwa Dzul Jalal wal Ikram menggambarkan dua aspek yang saling melengkapi dari sifat-sifat Allah Swt. Jalal-Nya mencerminkan kebesaran dan keagungan yang membuat makhluk-Nya tunduk, sementara Ikram-Nya adalah anugerah dan kemuliaan yang diberikan kepada mereka yang dekat kepada-Nya. 


Al-Ghazali juga mengaitkan nama ini dengan kewajiban manusia untuk selalu menghormati dan memuliakan Allah Swt, mengingat bahwa hanya Dia yang memiliki segala bentuk kemuliaan dan keagungan.


Al-Qurtubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Dzul Jalal wal Ikram mencakup makna bahwa Allah Swt adalah sumber segala kebesaran dan kemuliaan yang ada. Segala sesuatu yang mulia dan agung di dunia ini berasal dari-Nya. Al-Qurtubi menegaskan bahwa nama ini mengingatkan kita bahwa Allah Swt-lah yang layak untuk disembah dan dimuliakan, dan bahwa segala bentuk penghormatan dan pujian harus ditujukan hanya kepada-Nya.


Konteks Pemahaman Muslim

Pemahaman tentang Allah Swt sebagai Dzul Jalal wal Ikram memiliki dampak besar dalam kehidupan seorang Muslim. Pertama, hal ini menumbuhkan kesadaran akan kebesaran Allah Swt yang tak tertandingi, sehingga menuntun seseorang untuk selalu merasa rendah hati di hadapan-Nya. Menyadari bahwa segala bentuk keagungan dan kemuliaan hanya milik Allah Swt membuat seorang Muslim lebih bersyukur atas nikmat yang diterimanya dan selalu menghargai pemberian dari Allah Swt dengan cara yang benar.


Selain itu, nama Dzul Jalal wal Ikram mengajarkan pentingnya menjaga kemuliaan diri sebagai seorang hamba Allah Swt. Seorang Muslim yang memahami bahwa Allah Swt adalah sumber segala kemuliaan akan berusaha untuk hidup dengan cara yang memuliakan diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka akan menghindari perbuatan tercela dan senantiasa berusaha untuk mencontoh sifat-sifat Allah Swt dalam kehidupan sehari-hari, seperti menegakkan keadilan, menunjukkan kemurahan hati, dan menjaga kehormatan diri dan orang lain.


Dzul Jalal wal Ikram sebagai Pengingat Akan Kemuliaan Akhirat

Nama Allah Swt Dzul Jalal wal Ikram juga berfungsi sebagai pengingat tentang kemuliaan yang menanti di akhirat bagi mereka yang beriman dan beramal saleh. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ahmad, Rasulullah Saw bersabda:


"Sesungguhnya Allah Swt itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Dia adalah Dzul Jalal wal Ikram. Dan yang paling Dia cintai dari hamba-Nya adalah yang paling menjaga kemuliaan diri mereka."


Hadits ini menunjukkan bahwa Allah Swt memberikan kemuliaan kepada hamba-hamba-Nya yang berusaha menjaga kemuliaan diri mereka di dunia ini. Mereka yang senantiasa berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, menjauhkan diri dari perbuatan dosa, dan menjaga martabat mereka, akan mendapatkan kemuliaan yang lebih besar di akhirat.


Selain itu, pemahaman tentang Allah Swt sebagai Dzul Jalal wal Ikram juga mengingatkan kita bahwa kemuliaan duniawi adalah sementara dan tidak sebanding dengan kemuliaan yang abadi di akhirat. Allah Swt sebagai Pemilik Keagungan dan Kemuliaan akan memberikan kemuliaan yang sejati kepada hamba-Nya yang setia di kehidupan yang akan datang. 


Oleh karena itu, seorang Muslim harus fokus pada persiapan untuk kehidupan akhirat dengan memperbanyak amal kebaikan dan senantiasa memohon kepada Allah Swt untuk diberi kemuliaan di dunia dan di akhirat. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha