Ilustrasi Mbok Gowok yang pernah ada di Jawa abad ke-15. |
Dutaislam.or.id - Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku, dengan berbagai tradisi, budaya, dan adat istiadat yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Setiap suku memiliki kebiasaan unik yang diwariskan turun-temurun. Beberapa tradisi masih dipertahankan oleh masyarakat, sementara yang lain mulai ditinggalkan seiring perkembangan zaman. Salah satu tradisi yang sudah jarang ditemukan adalah tradisi Gowok dari Jawa.
Apa itu Tradisi Gowok?
Gowok adalah istilah dalam budaya Jawa untuk seorang perempuan yang disewa untuk mengajarkan ilmu rumah tangga dan seksualitas kepada laki-laki muda atau calon pengantin pria. Tujuan utama dari tradisi ini adalah mempersiapkan pemuda untuk menjadi suami yang "berkualitas" di malam pengantin. Keluarga calon mempelai pria biasanya menyewa seorang gowok sebelum pernikahan untuk mendidik anak mereka.
Selama beberapa hari, calon mempelai pria akan tinggal di rumah gowok. Di sana, dia diajari cara memuaskan istri dan mengenal tubuh perempuan, serta mendapat pengetahuan seputar urusan rumah tangga. Meskipun fokus utama dari tradisi ini adalah pendidikan seksual, aspek lain seperti keterampilan mengelola rumah tangga juga diajarkan. Umumnya, masa pergowokan berlangsung singkat, hanya beberapa hari hingga maksimal satu minggu.
Sejarah Tradisi Gowok
Sejarah tradisi Gowok di Jawa konon bermula pada awal abad ke-15, ketika seorang wanita asal Tiongkok bernama Goo Wok Niang tiba di Jawa bersama Laksamana Cheng Ho sekitar tahun 1415.
Dalam waktu singkat, praktik yang diperkenalkan oleh Goo Wok Niang ini menyebar luas di kalangan masyarakat Jawa dan berkembang menjadi sebuah tradisi. Nama "Gowok" sendiri berasal dari nama Goo Wok Niang, namun karena kesulitan orang Jawa dalam melafalkan dialek Cina, sebutan tersebut berubah menjadi "Gowok".
Tradisi ini diketahui pernah berkembang pesat di daerah Purworejo dan Banyumas. Namun, memasuki era 1960-an, praktik Gowok mulai ditinggalkan karena dianggap melanggar norma dan nilai-nilai agama yang berlaku.
Dengan perkembangan zaman dan perubahan nilai-nilai sosial, tradisi Gowok kini sudah hampir punah dan tidak lagi dipraktikkan oleh masyarakat Jawa. [dutaislam.or.id/ab]