Iklan

Iklan

,

Iklan

Teladani Makna Asmaul Husna Al-Muqsith (Maha Menegakkan Keadilan)

Duta Islam #05
6 Sep 2024, 15:40 WIB Ter-Updated 2024-09-06T08:40:50Z
Download Ngaji Gus Baha

makna asmaul husna al-muqshith maha menegakkan keadilan
Kaligrafi Asmaul Husna Al-Muqshith.

Dutaislam.or.id - Asma'ul Husna adalah nama-nama Allah yang mencerminkan sifat-sifat-Nya yang sempurna dan mulia. Salah satu dari nama-nama tersebut adalah Al-Muqsith (المقسط), yang berarti "Yang Maha Adil" atau "Yang Menegakkan Keadilan". Nama ini menunjukkan sifat Allah dalam menegakkan keadilan dengan seadil-adilnya, di mana Dia memberikan hak kepada setiap makhluk sesuai dengan ketetapan-Nya yang sempurna.


Secara bahasa, Al-Muqsith berasal dari akar kata "قسط" (qist), yang berarti keadilan, keseimbangan, atau memberikan hak kepada yang berhak. Dalam konteks nama Allah, Al-Muqsith menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat yang menegakkan keadilan dengan cara yang paling adil dan bijaksana. Allah tidak pernah berlaku zalim, dan Dia selalu memberikan hak kepada setiap makhluk sesuai dengan ketentuan-Nya.


Al-Muqsith adalah Allah yang mengatur seluruh urusan makhluk-Nya dengan keseimbangan yang sempurna. Dalam keadilan-Nya, Allah memberikan balasan yang tepat bagi setiap amal perbuatan, baik yang dilakukan oleh manusia maupun makhluk lainnya. Allah juga yang membedakan antara yang benar dan yang salah, yang adil dan yang zalim, dan memberikan setiap pihak apa yang menjadi haknya.


Dalam Al-Qur'an, meskipun nama Al-Muqsith tidak disebutkan secara langsung, konsep keadilan dan penegakan hak sering kali ditekankan. Salah satu ayat yang mengandung konsep ini adalah:


وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۖ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ ۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ 


Terjemah:

"Dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah akan mengumpulkan kita semua, dan kepada-Nyalah kita kembali." (QS. Asy-Syura [42]: 15)


شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ


Terjemah:

"Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, (begitu pula) para malaikat dan orang-orang yang berilmu (menyatakan yang demikian) dengan penuh keadilan. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (Q.S. Al-Imran: 18)


Dalam ayat di atas, Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw untuk menegakkan keadilan di antara umat manusia, mencerminkan sifat Al-Muqsith dalam menegakkan keadilan di antara hamba-hamba-Nya.


Dalam sebuah hadist qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Allah Swt berfirman:


يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا 


Terjemah:

"Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku juga telah mengharamkannya di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi."


Hadist ini memperkuat konsep bahwa Allah tidak mungkin berlaku zalim, dan Dia selalu bertindak dengan keadilan yang sempurna, memberikan hak kepada siapa pun yang berhak menerimanya.


Penjelasan Para Ulama tentang Al-Muqsith

Para ulama memberikan berbagai penjelasan mengenai nama Al-Muqsith. Menurut Al-Qurthubi, Al-Muqsith adalah Dzat yang memberikan keputusan dengan adil, memberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatan setiap makhluk-Nya. Beliau menjelaskan bahwa Allah adalah seadil-adilnya hakim yang tidak pernah berbuat zalim terhadap makhluk-Nya.


Al-Ghazali dalam kitabnya "Al-Maqsad Al-Asna fi Sharh Asma' Allah Al-Husna" menjelaskan bahwa Al-Muqsith adalah Dzat yang menegakkan keadilan di antara hamba-hamba-Nya dan menegakkan keseimbangan dalam seluruh ciptaan-Nya. Beliau menekankan bahwa keadilan Allah meliputi segala sesuatu, baik di dunia maupun di akhirat. Untuk manusia, keadilan Allah terlihat dalam bagaimana Dia memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan, baik atau buruk.


Ibnu Katsir dalam tafsirnya menegaskan bahwa keadilan Allah adalah bagian dari rahmat-Nya. Dia tidak pernah berlaku zalim, dan segala sesuatu yang ditetapkan-Nya adalah untuk kebaikan makhluk-Nya. Allah memberikan ujian, rezeki, dan balasan dengan penuh keadilan dan hikmah yang sempurna, meskipun terkadang manusia tidak memahaminya.


Meneladani Nama Al-Muqsith

Nama Al-Muqsith mengajarkan manusia untuk selalu menegakkan keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai hamba Allah yang meneladani sifat-sifat-Nya, manusia diperintahkan untuk berlaku adil dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dalam menjaga alam dan lingkungan. Keadilan adalah pilar penting dalam Islam yang harus ditegakkan tanpa pandang bulu, dan setiap Muslim diwajibkan untuk menghindari segala bentuk kezaliman.


Keadilan juga berarti memberikan hak kepada yang berhak dan tidak mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Dalam konteks sosial, keadilan mencakup perlakuan yang adil terhadap semua orang tanpa diskriminasi. Allah, dengan sifat-Nya sebagai Al-Muqsith, akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka yang berlaku adil dan akan menghukum mereka yang berbuat zalim.


Akhirnya, Al-Muqsith adalah salah satu Asma'ul Husna yang mencerminkan keadilan sempurna dan keseimbangan Ilahi. Allah, dengan sifat-Nya sebagai Al-Muqsith, menegakkan keadilan dengan cara yang tidak pernah zalim, memberikan hak kepada setiap makhluk sesuai dengan ketetapan-Nya yang sempurna. 


Nama ini mengingatkan kita untuk menegakkan keadilan dalam kehidupan kita, baik dalam hubungan antar sesama maupun dalam menjaga keseimbangan alam. Dalam keadilan Allah, tidak ada yang terlewat, dan setiap perbuatan akan mendapatkan balasan yang setimpal sesuai dengan kebijaksanaan-Nya yang sempurna. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan