![]() |
Ilustrasi manfaat datangnya ujian sakit. Foto: dutaislam.or.id. |
Dutaislam.or.id - Dalam pandangan Islam, penyakit bukan hanya sebuah keadaan fisik, tetapi juga merupakan manifestasi dari kemahakuasaan Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai umat beriman, kita diajarkan untuk berserah diri sepenuhnya kepada-Nya.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya." (HR Bukhari). Setiap penyakit yang menimpa seseorang membawa hikmah tersendiri, antara lain sebagai berikut:
1. Latihan Kesabaran
Penyakit merupakan ujian dari Allah SWT yang dirancang untuk melatih kesabaran seorang hamba. Seorang Muslim dianjurkan untuk bersabar ketika sakit karena kesabaran tersebut mencerminkan keyakinan dan keoptimisan dalam menjalani proses pengobatan. Rasulullah SAW menegaskan bahwa bersabar dalam menghadapi penyakit adalah bentuk ketaatan kepada Allah, dan ini akan mendatangkan pahala bagi orang yang sabar (HR Muslim).
2. Penghapusan Dosa
Penyakit juga dapat berfungsi sebagai sarana pengampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang berkepanjangan, kepayahan, penyakit, atau kesedihan, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya." (HR Muslim). Dengan demikian, setiap rasa sakit yang dialami dapat menjadi penyebab penghapusan dosa dan mendekatkan kita kepada Allah.
3. Mempererat Silaturahim
Penyakit juga memberikan kesempatan untuk mempererat hubungan sosial. Menjenguk orang yang sakit, baik secara langsung atau melalui teknologi seperti telepon atau video call, adalah bentuk silaturahim yang penting. Ini menjadi alternatif yang berguna terutama jika penyakit yang diderita menular. Melalui kunjungan ini, kita dapat memperkuat tali persaudaraan dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama.
Penyakit, dengan segala kesulitan yang ditawarkannya, memiliki banyak pelajaran berharga dan hikmah. Dengan memahami makna di baliknya, kita dapat menghadapi ujian ini dengan lebih baik dan penuh rasa syukur. [dutaislam.or.id/ai/ab]