Iklan

Iklan

,

Iklan

Ujian Penyakit Bukanlah Laknat dari Allah Swt Karena...

Duta Islam #05
10 Sep 2024, 18:09 WIB Ter-Updated 2024-09-10T11:09:18Z
Download Ngaji Gus Baha

hikmah sakit adalah mendekatkan diri kepada allah
Ilustrasi: Penyakit bukanlah laknat dari Allah. Foto: dutaislam.or.id.

Dutaislam.or.id - Allah SWT memiliki berbagai cara untuk mengangkat derajat hamba-hamba-Nya. Salah satu cara tersebut adalah melalui ujian, seperti penyakit dan kesulitan hidup.


Sesungguhnya, ujian berupa penyakit bukanlah tanda murka Allah terhadap orang yang mengalaminya. Sebaliknya, ini adalah bentuk kasih sayang Allah yang ingin membersihkan dosa-dosa mereka. Beberapa orang yang pernah berbuat kesalahan atau dosa diuji oleh Allah dengan penyakit, kesedihan, atau bahkan sekadar duri yang menusuk kaki, agar dosa-dosanya terhapus dan derajatnya dinaikkan.


Ada orang yang khilaf, salah, dan berdosa, lalu Allah sayang kepadanya. Allah uji dia dengan penyakit, kemudian Allah bersihkan dia sampai dia berjalan di muka bumi tanpa ada dosa sedikit pun, bahkan sehalus debu.


Namun, seringkali pandangan manusia berbeda. Banyak yang menganggap orang yang sering sakit atau mengalami kesulitan hidup sebagai mereka yang sedang dilaknat oleh Allah. Padahal, pada kenyataannya, ujian-ujian tersebut justru merupakan bentuk kasih sayang Allah Swt.


Dengan ujian, Allah mengangkat derajat manusia, membersihkan dosa-dosa mereka, dan mengajarkan kesabaran. Ketika seseorang sabar dalam menghadapi ujian, Allah menjanjikan balasan yang besar.


Sebaliknya, banyak orang menganggap kesejahteraan yang mereka rasakan sebagai nikmat dari Allah, padahal bisa jadi itu adalah azab yang sesungguhnya. Nikmat yang membuat mereka lupa diri dan menjauh dari Allah SWT. Inilah yang disebut dengan istidraj dalam Al-Qur'an—azab dalam bentuk kenikmatan.


Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A'raf ayat 182:


وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ


Terjemah:

"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dengan cara yang tidak mereka ketahui." (QS. Al-A'raf: 182)


Istidraj ini terjadi karena mereka berbuat zalim dan aniaya. Allah memperpanjang umur mereka, memperbanyak harta mereka, dan menjaga kesehatan keluarga mereka, namun semua itu membuat mereka lupa untuk mendekatkan diri kepada-Nya.


Di dalam QS Al-Lahab, disebutkan bahwa laknat terjadi ketika tiga hal dalam diri manusia menjauhkannya dari Allah SWT: harta, usaha, dan perempuan atau istri. Harta yang melimpah, pekerjaan atau aktivitas yang menyibukkan, serta pasangan yang tidak mendukung ketaatan kepada Allah, semuanya dapat membuat seseorang semakin jauh dari Allah SWT.


Oleh karena itu, sebagai manusia, kita harus berhati-hati terhadap segala yang kita lakukan. Jangan sampai kita tertipu oleh kenikmatan yang diberikan hingga lupa bersyukur, atau tenggelam dalam kesedihan hingga lupa bersabar atas ujian dari Allah.


Dengan selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dalam kesenangan maupun kesulitan, kita akan selalu berada di jalan yang diridhai-Nya. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan