Iklan

Iklan

,

Iklan

Doa Nabi Agar Wabah di Madinah Dipindahkan Allah ke Juhfah

Duta Islam #08
6 Okt 2024, 12:41 WIB Ter-Updated 2024-10-06T05:41:50Z
Download Ngaji Gus Baha
kisah nabi mendoakan madinah selamat dari wabah selamanya
Ilustrasi doa khusyu' talak bala' wabah penyakit. Foto: istimewa.


Dutaislam.or.id - Madinah, yang sebelumnya dikenal sebagai Yatsrib, pada awalnya merupakan daerah yang kurang sehat, dengan iklim yang lembap dan kondisi lingkungan yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Setelah hijrah ke Madinah, kaum Muslimin, termasuk Rasulullah Saw dan para sahabat, sering mengalami sakit, termasuk demam yang parah.


Pada masa sebelum Islam, Madinah dikenal sebagai tempat yang sering terjadi wabah penyakit, terutama penyakit demam yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang sehat. 


Ketika Rasulullah Saw dan para sahabat hijrah ke Madinah, banyak di antara mereka yang terkena penyakit ini. Misalnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Bilal bin Rabah adalah dua di antara para sahabat yang mengalami sakit parah akibat demam setelah mereka sampai di Madinah.


Namun, sebagai seorang Nabi yang selalu berdoa untuk kebaikan umatnya, Rasulullah Saw memohon kepada Allah agar Madinah dilindungi dari wabah dan penyakit.


Rasulullah Saw mencintai Madinah dan penduduknya. Ketika beliau melihat para sahabat sakit setelah hijrah, beliau merasa sangat prihatin. Beliau berdoa kepada Allah agar penyakit yang menimpa Madinah diangkat dan dipindahkan ke tempat lain.


Dalam salah satu riwayat yang masyhur, Rasulullah Saw bersabda:


اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا المَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا وَفِي مُدِّنَا، وَصَحِّحْهَا لَنَا، وَانْقُلْ حُمَّاهَا إِلَى الجُحْفَةِ


Terjemah:

“Ya Allah, jadikanlah kami mencintai Madinah seperti kami mencintai Mekah, bahkan lebih dari itu. Ya Allah, berkahilah kami dalam takaran kami (yakni sha' dan mudd—takaran ukuran makanan), sehatkanlah Madinah untuk kami, dan pindahkanlah demamnya ke Juhfah.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Dalam doa tersebut, Nabi Saw memohon agar umatnya mencintai Madinah seperti mereka mencintai Mekah, bahkan lebih. Sebagai kota yang menjadi tempat hijrah dan pusat perkembangan Islam, kecintaan terhadap Madinah merupakan bagian penting dari keimanan. Hal ini juga memperkuat ikatan emosional dan spiritual kaum Muslim terhadap kota ini.


Nabi Saw juga berdoa agar Allah memberkahi takaran makanan di Madinah, yaitu dalam ukuran sha' dan mudd yang digunakan dalam keseharian masyarakat saat itu. Ini menunjukkan perhatian Rasulullah Saw terhadap kesejahteraan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan pokok umat Islam di Madinah.


Salah satu bagian terpenting dari doa ini adalah permohonan agar Allah menjadikan Madinah sebagai kota yang sehat dan selamat dari penyakit, terutama demam yang sering menyerang penduduknya. Hal ini relevan mengingat kondisi kesehatan masyarakat di Madinah yang pada awal hijrah sangat terpengaruh oleh penyakit.


Di akhir teks doa, Rasulullah Saw memohon agar penyakit yang melanda Madinah, terutama demam, dipindahkan ke daerah Juhfah. Juhfah adalah sebuah tempat yang berlokasi di antara Mekah dan Madinah, di dekat Laut Merah. 


Pada masa itu, Juhfah adalah salah satu tempat miqat bagi jamaah haji yang datang dari arah Syam (Suriah, Palestina, dan sekitarnya). Dengan memohon agar penyakit dipindahkan ke Juhfah, Rasulullah Saw ingin agar Madinah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk ditempati oleh umat Muslim.


Wabah Tha'un dalam Sejarah Islam

Tha'un (wabah atau epidemi) bukan hanya terjadi di Madinah, tetapi juga terjadi di berbagai tempat lain dalam sejarah Islam. Salah satu yang paling terkenal adalah Wabah Tha'un Amwas yang terjadi di masa kekhalifahan Umar bin Khattab pada tahun 18 H. 


Wabah ini melanda wilayah Syam dan menyebabkan banyak korban jiwa, termasuk beberapa sahabat terkemuka seperti Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan Mu'adz bin Jabal.


Namun, berbeda dengan wabah di tempat lain, Madinah mendapatkan perlindungan khusus melalui doa Rasulullah Saw. Sebagai hasil dari doa beliau, Madinah terbebas dari wabah-wabah besar yang melanda daerah lain.


Hal ini menunjukkan keistimewaan kota Madinah dan pentingnya doa Nabi Saw bagi kesejahteraan umatnya. Dengan doa dan permohonan Rasulullah Saw, Madinah telah menjadi tempat yang diberkahi dan terlindungi dari berbagai wabah besar, hingga sekarang. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan