Kaligrafi La Ilaha IllaAllah. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Kematian merupakan peristiwa yang pasti akan dialami oleh setiap manusia. Bagi seorang Muslim, meninggal dalam keadaan yang baik, atau yang dikenal dengan istilah husnul khatimah, adalah harapan dan doa yang selalu dipanjatkan.
Terdapat beberapa tanda yang disebutkan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad Saw, yang menunjukkan seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Berikut adalah sepuluh tanda tersebut yang dihimpun dari berbagai sumber, sebagai pengingat (tazkirah) bagi kita semua.
1. Mengucapkan Kalimat "Laa Ilaaha Illallah" di Akhir Hayat
Salah satu tanda terbesar dari husnul khatimah adalah jika seseorang mengakhiri hidupnya dengan mengucapkan kalimat tauhid. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang akhir perkataannya adalah kalimat ‘laa ilaha illallah’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Dawud).
2. Meninggal dengan Keringat di Dahi
Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa salah satu tanda seorang mukmin meninggal dalam keadaan husnul khatimah adalah jika dia meninggal dengan kening yang berkeringat:
"Kematian seorang mukmin ditandai dengan keringat di keningnya." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa’i, dan Ahmad).
3. Meninggal pada Hari Jumat atau Malam Jumat
Meninggal pada hari atau malam Jumat adalah tanda lain dari husnul khatimah. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
4. Meninggal karena Wabah (Tho'un)
Orang yang meninggal karena penyakit tho'un (wabah atau sampar) dikategorikan sebagai syahid di akhirat. Dalam hadis disebutkan:
"Orang yang mati syahid ada lima, yaitu orang yang mati karena tho'un, orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang mati syahid di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Meninggal karena Penyakit Perut
Orang yang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan perut, seperti maag, kanker, usus buntu, dan penyakit lainnya juga termasuk dalam golongan syahid. Hal ini disebutkan dalam hadis yang sama di atas.
6. Meninggal karena Tenggelam atau Tertimpa Reruntuhan
Orang yang meninggal akibat tenggelam atau tertimpa bangunan atau tebing juga tergolong syahid. Ini adalah salah satu dari lima kategori orang yang disebutkan dalam hadist Nabi Saw tentang syahid.
7. Meninggal di Jalan Allah (Sabilillah)
Meninggal dalam perjalanan di jalan Allah, baik dalam bentuk perjuangan fisik maupun perjuangan lain untuk agama, menjadikan seseorang syahid. Hal ini merupakan salah satu derajat kematian yang sangat mulia di sisi Allah.
8. Wanita yang Meninggal karena Melahirkan
Bagi seorang wanita, meninggal dalam proses melahirkan merupakan salah satu tanda husnul khatimah. Diriwayatkan bahwa:
"Wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga." (Diriwayatkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ahkam Al-Janaiz).
9. Meninggal karena Membela Harta atau Kehormatan
Seseorang yang meninggal karena membela hartanya, keluarganya, darahnya, atau agamanya dianggap sebagai syahid. Nabi Saw bersabda:
"Siapa yang dibunuh karena membela hartanya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela keluarganya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela darahnya atau agamanya, ia syahid." (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i).
10. Meninggal dalam Keadaan Mengerjakan Amal Sholeh
Seseorang yang meninggal dalam keadaan mengerjakan amal sholeh, seperti berpuasa, bersedekah, atau berbuat kebaikan lainnya, diakhiri dengan husnul khatimah. Rasulullah Saw bersabda:
"Barangsiapa mengucapkan ‘laa ilaha illallah’ karena mencari wajah Allah, kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah Allah, kemudian amalnya diakhiri dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa bersedekah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga."
Kesepuluh tanda tersebut menunjukkan betapa pentingnya menjaga keimanan dan amal shaleh hingga akhir hayat. Rasulullah Saw bersabda:
"Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya: ‘Bagaimana membuatnya beramal?’ Beliau menjawab: ‘Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal.’" (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang yang menghadap Allah Swt dalam keadaan husnul khatimah. [dutaislam.or.id/ab]