![]() |
Ilustrasi kisah kematian anak Ummu Sulaim. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Kisah Abu Thalhah dan istrinya, Ummu Sulaim, ketika anak mereka meninggal dunia adalah salah satu cerita yang menyentuh hati dalam sejarah Islam, yang menggambarkan kesabaran, ketabahan, dan keberkahan doa Nabi Muhammad Saw.
Abu Thalhah, salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw, dikenal sebagai seorang sahabat yang dermawan dan bersemangat dalam berdakwah. Ia menikah dengan Ummu Sulaim, seorang wanita beriman dan penuh kebijaksanaan. Mereka memiliki seorang anak laki-laki yang sangat mereka cintai.
Pada suatu hari, anak mereka yang masih kecil jatuh sakit dan kondisinya semakin memburuk. Ummu Sulaim, sebagai ibu yang sabar, merawat anaknya dengan penuh kasih sayang, meskipun dia menyadari bahwa anak tersebut mungkin tidak akan sembuh.
Kematian Anak Abu Thalhah dan Kesabaran Istri
Ketika Abu Thalhah sedang berada di luar rumah, anak mereka meninggal dunia. Ummu Sulaim, yang sangat kuat iman dan keimanannya, memutuskan untuk tidak langsung memberitahu suaminya mengenai kematian anak mereka. Dia ingin memastikan bahwa suaminya pulang dengan perasaan tenang dan tidak terganggu. Sebagai gantinya, dia merapikan jenazah anaknya dan menutupinya dengan kain, menyiapkan segalanya untuk pemakaman tanpa memberitahu Abu Thalhah saat itu juga.
Ketika Abu Thalhah pulang, Ummu Sulaim menyambutnya dengan senyuman dan menjamu makan malam seolah tidak ada yang terjadi. Setelah mereka makan, Abu Thalhah bertanya tentang kondisi anak mereka. Ummu Sulaim dengan tenang menjawab bahwa anak mereka dalam keadaan tenang dan tidak lagi merasakan sakit.
Setelah itu, Ummu Sulaim bersikap sangat lembut kepada suaminya hingga mereka berhubungan suami-istri pada malam itu. Setelahnya, Ummu Sulaim berkata kepada Abu Thalhah, "Wahai suamiku, jika ada seseorang yang meminjamkan sesuatu kepada kita, lalu kemudian meminta pinjamannya kembali, apakah kita akan menolak untuk mengembalikannya?"
Abu Thalhah menjawab, "Tidak, tentu saja kita harus mengembalikannya dengan senang hati."
Ummu Sulaim lalu berkata, "Kalau begitu, bersabarlah, karena Allah telah mengambil kembali anak kita."
Setelah mendengar itu, Abu Thalhah terkejut dan marah. Ia merasa tidak percaya bahwa Ummu Sulaim menahan kabar kematian anak mereka sepanjang malam. Namun, melihat kebijaksanaan dan kesabaran istrinya, ia pun menerima takdir Allah dengan ikhlas.
Keesokan harinya, Abu Thalhah pergi menemui Nabi Muhammad Saw dan menceritakan apa yang terjadi. Mendengar kisah tersebut, Nabi Muhammad Saw terkesan dengan kesabaran dan keteguhan hati mereka, lalu beliau Saw berdoa,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمَا فِي لَيْلَتِهِمَا
Terjemah:
"Ya Allah, berkahilah mereka dalam malam mereka."
Doa Nabi tersebut menjadi kenyataan, karena tidak lama kemudian Ummu Sulaim mengandung dan melahirkan seorang anak yang sehat. Diriwayatkan bahwa anak tersebut tumbuh menjadi seorang anak yang saleh dan cerdas, yang menjadi kebanggaan keluarga Abu Thalhah.
Kisah ini memperlihatkan bahwa dalam cobaan yang berat sekalipun, jika kita mampu bersabar dan berserah diri kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar dan keberkahan yang tak terduga.
Semoga kita dapat meneladani kesabaran dan keikhlasan Abu Thalhah dan Ummu Sulaim dalam menghadapi ujian hidup. Amin. [dutaislam.or.id/ai/ab]