Iklan

Iklan

,

Iklan

Memahami Asma'ul Husna Al-Hayyu (الحيّ) - Yang Tak Berhenti Hidup

Duta Islam #05
2 Okt 2024, 09:28 WIB Ter-Updated 2024-10-02T02:28:34Z
Download Ngaji Gus Baha

arti asmaul husna al-hayyu yang hidup tanpa ujung
Al-Hayyu, Allah Maha Hidup Tanpa Ujung.

Dutaislam.or.id - Allah Swt memiliki 99 nama yang dikenal dengan Asma'ul Husna, yang mencerminkan sifat-sifat-Nya yang sempurna dan mulia. Salah satu nama yang sering disebutkan dalam Al-Qur'an adalah Al-Hayyu yang berarti "Yang Maha Hidup". 


Nama ini menunjukkan bahwa Allah Swt adalah sumber segala kehidupan dan bahwa kehidupan-Nya tidak memiliki awal atau akhir, tidak bergantung pada siapa pun, dan tidak akan pernah berakhir. Memahami makna dari Asma Allah ini membantu kita untuk lebih menghargai keberadaan kita dan mengakui ketergantungan kita sepenuhnya pada Allah Swt yang Maha Hidup.


Secara bahasa, Al-Hayyu berasal dari kata Arab "hayya" yang berarti hidup. Dalam konteks Asma'ul Husna, Al-Hayyu berarti bahwa Allah Swt adalah Dzat yang hidup selamanya, dengan kehidupan yang sempurna dan tidak terbatas. Kehidupan Allah Swt berbeda dengan kehidupan makhluk ciptaan-Nya; Dia tidak pernah mati, tidak tidur, dan tidak memerlukan istirahat. Kehidupan Allah Swt adalah kehidupan yang kekal dan abadi.


Al-Qur'an menyebutkan Asma Allah Swt Al-Hayyu dalam beberapa ayat, menegaskan sifat kehidupan Allah Swt yang unik dan tidak terbatas. Salah satu ayat yang terkenal adalah Surah Al-Baqarah ayat 255, yang dikenal sebagai Ayat Kursi:


اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ


Terjemah: 

"Allah Swt, tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi."


Ayat ini menegaskan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Dzat yang Maha Hidup (Al-Hayyu) dan Maha Mengurus (Al-Qayyum), yang berarti Dia adalah sumber dari segala kehidupan dan yang menjaga segala sesuatu tanpa rasa lelah atau kantuk.


Penjelasan Para Ulama Mengenai Al-Hayyu

Para ulama memberikan penjelasan yang mendalam tentang makna Asma Allah Swt Al-Hayyu. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya "Al-Maqshadul Asna" menjelaskan bahwa kehidupan Allah Swt adalah kehidupan yang sempurna dan mutlak, berbeda dengan kehidupan makhluk-Nya yang terbatas dan tergantung pada berbagai faktor. Menurut Al-Ghazali, makna Al-Hayyu adalah kehidupan yang tidak pernah berhenti dan tidak pernah mengalami kelemahan atau ketergantungan.


Ibnu Katsir, dalam tafsirnya, menyebutkan bahwa Asma Allah Al-Hayyu menunjukkan bahwa Allah Swt memiliki kehidupan yang sempurna, tidak seperti makhluk yang membutuhkan udara untuk bernapas, makanan untuk bertahan hidup, dan istirahat untuk memulihkan kekuatan. Allah Swt tidak memerlukan hal-hal ini karena Dia adalah Al-Hayyu, yang hidup dengan kehidupan yang mutlak dan sempurna.


Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyatakan bahwa Al-Hayyu menunjukkan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Dzat yang memiliki kehidupan yang sejati. Makhluk hidup yang lain hanya diberi kehidupan sementara yang bergantung pada kehendak Allah Swt. 


Kehidupan makhluk adalah kehidupan yang ditetapkan oleh Allah Swt dan bisa diambil kapan saja oleh-Nya. Oleh karena itu, tidak ada kehidupan yang sejati selain kehidupan Allah Swt yang kekal dan abadi.


Memahami Makna Al-Hayyu

Memahami Allah sebagai Al-Hayyu memiliki beberapa implikasi teologis yang signifikan. Pertama, ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang hidup bergantung sepenuhnya pada Allah Swt. Tidak ada satu pun makhluk yang memiliki kehidupan mandiri; semuanya bergantung pada kehendak dan izin Allah Swt untuk hidup. Hal ini seharusnya menanamkan dalam diri kita rasa ketergantungan yang mendalam kepada Allah Swt dan kesadaran bahwa kita tidak memiliki kendali atas kehidupan kita sendiri.


Kedua, Al-Hayyu menegaskan bahwa hanya Allah Swt yang memiliki kehidupan abadi dan tidak terbatas. Semua makhluk hidup lainnya memiliki awal dan akhir, sedangkan kehidupan Allah Swt tidak terbatas oleh waktu. 


Ini menekankan sifat Allah Swt yang tidak terbatas dan berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya. Pemahaman ini membantu kita menyadari bahwa kehidupan dunia ini sementara, dan tujuan akhir kita adalah kehidupan yang kekal di akhirat yang hanya bisa diraih dengan rahmat-Nya.


Ketiga, sifat Allah Swt sebagai Al-Hayyu menanamkan kepercayaan dan ketenangan dalam hati kita. Karena Allah Swt adalah Dzat yang Maha Hidup dan yang mengurus segala sesuatu, kita bisa merasa aman dan tenang mengetahui bahwa kehidupan kita berada di bawah perlindungan dan pengawasan Allah Swt yang sempurna. 


Hal ini memberikan ketenangan dalam menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam hidup, karena kita tahu bahwa Allah Swt selalu ada untuk menjaga dan melindungi kita.


Kehidupan makhluk adalah kehidupan yang dipinjam dan sementara, sedangkan kehidupan Allah Swt adalah abadi dan tidak berujung. Pengetahuan ini seharusnya mendorong kita untuk selalu bersandar kepada Allah Swt dalam segala hal, menyadari bahwa kehidupan kita di dunia ini hanyalah sementara dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kekal di akhirat. 


Sebagai Muslim, kita harus mengambil pelajaran dari makna Al-Hayyu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt, memperkuat keimanan, dan meningkatkan ketakwaan kita. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha