Al-Wajid, Allah Maha Menemukan dan Mengetahui Segalanya. |
Dutaislam.or.id - Asma'ul Husna adalah nama-nama Allah yang mencerminkan sifat-sifat-Nya yang sempurna dan agung. Salah satu dari Asma'ul Husna yang memiliki makna mendalam adalah Al-Wajid (الواجد).
Nama ini mungkin tidak sepopuler nama-nama lain seperti "Ar-Rahman" atau "Al-Malik", tetapi Al-Wajid mengandung makna yang sangat penting bagi pemahaman kita tentang keesaan dan kekuasaan Allah Swt.
Al-Wajid berarti "Yang Maha Menemukan" atau "Yang Maha Mengetahui segala sesuatu", menegaskan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang tidak pernah kehilangan apa pun dan selalu menemukan apa yang Dia kehendaki dengan pengetahuan yang sempurna.
Secara bahasa, Al-Wajid berasal dari kata "wajada" (وَجَدَ) yang berarti "menemukan" atau "mengetahui". Dalam konteks Asma' Allah Swt, Al-Wajid berarti Allah Swt adalah Dzat yang menemukan apa yang Dia cari, mengetahui segala sesuatu tanpa batas, dan tidak ada satu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.
Makna Al-Wajid juga terkait dengan sifat Allah Swt yang tidak memerlukan bantuan atau usaha untuk menemukan atau mengetahui sesuatu. Pengetahuan Allah Swt tidak bergantung pada proses pencarian atau eksplorasi seperti manusia.
Dia mengetahui segala sesuatu secara langsung dan sempurna tanpa perlu usaha apa pun. Dalam pengertian ini, Al-Wajid menegaskan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang mandiri, yang tidak memerlukan apa pun dari makhluk-Nya, tetapi semua makhluk-Nya bergantung pada-Nya.
Dalil dari Al-Qur'an dan Hadist
Meskipun nama Al-Wajid secara eksplisit tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, makna dan konsepnya dapat ditemukan dalam banyak ayat yang menggambarkan pengetahuan dan kekuasaan Allah Swt yang meliputi segala sesuatu. Salah satu ayat yang relevan adalah Surah Al-Hadid ayat 3:
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Terjemah:
"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Hadid: 3)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang pengetahuannya mencakup segala sesuatu, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Sebagai Al-Wajid, Allah Swt mengetahui segala sesuatu secara sempurna dan menyeluruh, tanpa ada satu pun yang tersembunyi dari-Nya.
Dalam hadist, Rasulullah Saw juga menyebutkan sifat-sifat Allah Swt yang menunjukkan pengetahuan dan kekuasaan-Nya yang meliputi segala sesuatu. Salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah menyebutkan bahwa Rasulullah Saw berdoa:
"Ya Allah Swt, Engkau adalah Al-Hayy (Yang Maha Hidup), Al-Qayyum (Yang Maha Berdiri Sendiri dan Menegakkan Segala Sesuatu), tidak ada Tuhan selain Engkau. Dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan."
Dalam doa ini, meskipun tidak disebutkan langsung nama Al-Wajid, implikasi dari pengetahuan dan kemandirian Allah Swt mencerminkan sifat-sifat yang terkait dengan Al-Wajid.
Penjelasan Para Ulama Mengenai Al-Wajid
Para ulama memberikan berbagai penjelasan mengenai makna Asma Allah Swt Al-Wajid. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya "Al-Maqshadul Asna" menjelaskan bahwa Al-Wajid adalah Dzat yang tidak pernah kehilangan apa pun dan selalu menemukan apa yang Dia kehendaki.
Menurut Al-Ghazali, Al-Wajid adalah Dzat yang mengetahui semua yang tampak dan tersembunyi, yang mengatur segala sesuatu dengan pengetahuan yang sempurna.
Ibnu Katsir, dalam tafsirnya, menegaskan bahwa Al-Wajid adalah Dzat yang tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dia mengetahui segala sesuatu dengan pengetahuan yang tidak terbatas dan tanpa perlu belajar atau mencari tahu. Allah Swt mengetahui semua kejadian, baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.
Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya juga menjelaskan bahwa Al-Wajid menunjukkan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang Maha Menemukan dan Mengetahui. Dia tidak memerlukan bantuan atau perantara untuk mengetahui sesuatu. Semua yang ada di langit dan di bumi, serta segala yang ada di antara keduanya, berada di bawah pengawasan dan pengetahuan-Nya yang sempurna.
Implikasi Teologis dari Al-Wajid
Memahami Allah Swt sebagai Al-Wajid memiliki beberapa implikasi teologis yang penting. Pertama, ini mengajarkan kita bahwa tidak ada satupun yang tersembunyi dari pengetahuan Allah Swt.
Segala sesuatu yang kita lakukan, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, diketahui oleh Allah Swt. Ini seharusnya mendorong kita untuk selalu berbuat baik dan menjauhi perbuatan buruk, karena kita sadar bahwa Allah Swt selalu mengawasi kita.
Kedua, Al-Wajid mengingatkan kita akan keesaan dan kemandirian Allah Swt. Allah Swt tidak membutuhkan apa pun dari makhluk-Nya, tetapi semua makhluk-Nya bergantung pada-Nya. Pemahaman ini seharusnya menumbuhkan rasa tawakkal dan ketergantungan penuh kepada Allah Swt dalam setiap aspek kehidupan kita. Kita harus menyadari bahwa hanya Allah Swt yang bisa memenuhi semua kebutuhan kita dan memberikan apa yang terbaik bagi kita.
Ketiga, sifat Allah sebagai Al-Wajid juga memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi orang beriman. Karena Allah Swt adalah Dzat yang Maha Menemukan dan Mengetahui, kita bisa merasa tenang dan yakin bahwa Allah Swt selalu tahu apa yang terbaik untuk kita. Tidak ada yang bisa menyembunyikan atau mengelabui Allah Swt, dan segala urusan kita berada di bawah pengawasan-Nya yang sempurna.
Memahami makna Al-Wajid membantu kita menyadari bahwa tidak ada satu pun yang tersembunyi dari Allah Swt dan semua makhluk bergantung kepada-Nya. Pengetahuan ini seharusnya mendorong kita untuk selalu bersandar kepada Allah Swt, berusaha untuk selalu berada di jalan-Nya, dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kita. [dutaislam.or.id/ai/ab]