![]() |
Ilustrasi makam Nabi Daniel. Foto: istimewa. |
Sebelum membaca artikel ini, silakan baca dulu: Kisah Hidup Nabi Danial yang Pernah Dihukum Penjara oleh Raja Nebukadnezar.
Dutaislam.or.id - Penemuan jasad Nabi Daniel menjadi sebuah peristiwa yang menarik dalam sejarah Islam. Jasadnya ditemukan oleh sahabat Nabi, Abu Musa Al-Asy'ari, saat memimpin pasukan melawan bangsa Tartar di wilayah Hurmuzan.
Ketika jasad tersebut ditemukan di baitul mal (tempat penyimpanan harta negara) di Hurmuzan, para penduduk setempat menjelaskan bahwa jasad tersebut telah meninggal sekitar 300 tahun yang lalu.
Meskipun begitu, jasad Nabi Daniel tetap utuh dan tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan. Menyikapi temuan ini, Abu Musa segera mengirimkan laporan kepada Khalifah Umar bin Khattab.
Khalifah Umar bin Khattab segera memberikan respon bahwa jasad tersebut merupakan jasad Nabi Daniel. Umar kemudian memerintahkan agar jasad Nabi Daniel dikuburkan di tempat yang tidak diketahui oleh siapapun selain Abu Musa dan salah satu sahabatnya.
Umar bin Khattab menjelaskan, sebagai nabi, jasad Nabi Daniel tidak akan dimakan oleh api dan bumi, sebagaimana disebutkan dalam riwayat sahabat Anas yang dikisahkan oleh Ibnu Abi Syaibah:
عَنْ أَنَسٍ: أَنَّهُمْ لَمَّا فَتَحُوا تُسْتَرَ قَالَ: ” فَوَجَدَ رَجُلًا أَنْفُهُ ذِرَاعٌ فِي التَّابُوتِ , كَانُوا يَسْتَظْهِرُونَ وَيَسْتَمْطِرُونَ بِهِ , فَكَتَبَ أَبُو مُوسَى إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ بِذَلِكَ , فَكَتَبَ عُمَرُ: إِنَّ هَذَا نَبِيٌّ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالنَّارُ لَا تَأْكُلُ الْأَنْبِيَاءَ , وَالْأَرْضُ لَا تَأْكُلُ الْأَنْبِيَاءَ , فَكَتَبَ أَنِ انْظُرْ أَنْتَ وَأَصْحَابُكَ يَعْنِي أَصْحَابَ أَبِي مُوسَى فَادْفِنُوهُ فِي مَكَانٍ لَا يَعْلَمُهُ أَحَدٌ غَيْرُكُمَا قَالَ: فَذَهَبْتُ أَنَا وَأَبُو مُوسَى فَدَفَنَّاهُ
Terjemah:
"Ketika mereka (Abu Musa Al-Asy'ari) menaklukkan Tustur, mereka menemukan jasad seseorang yang hidungnya panjang. Penduduk Hurmuzan meminta pertolongan dan hujan dengan perantaraan jasad tersebut. Maka Abu Musa menulis surat kepada Umar bin Khattab. Umar membalas surat: 'Sesungguhnya jasad ini adalah nabi dari para nabi, api tidak akan membakar jasad para nabi, dan bumi tidak akan merusaknya. Maka, kuburkan jasadnya di tempat yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali kalian berdua.' Lalu aku bersama Abu Musa menguburkannya."
Untuk menyembunyikan makam Nabi Daniel, para sahabat menggali 13 lubang kubur di sungai yang airnya sementara dialihkan. Di malam hari, jasad Nabi Daniel dikuburkan di salah satu lubang tersebut, dan semua lubang diratakan agar tidak ada yang mengetahui lokasi makam yang sebenarnya. Riwayat ini dikisahkan oleh Al-Baihaqi dalam Dala-ilun Nubuwwah, dari Khalid bin Dinar yang mendengar dari Abu 'Aliyah:
فَقُلْتُ لِأَبِي الْعَالِيَةِ: مَا كَانَ فِيهِ؟ فَقَالَ: ” سِيرَتُكُمْ، وَأُمُورُكُمْ، وَدِينُكُمْ، وَلُحُونُ كَلَامِكُمْ، وَمَا هُوَ كَائِنٌ بَعْدُ ” قُلْتُ: فَمَا صَنَعْتُمْ بِالرَّجُلِ؟ قَالَ : ” حَفَرْنَا بِالنَّهَارِ ثَلَاثَةَ عَشَرَ قَبْرًا مُتَفَرِّقَةً، فَلَمَّا كَانَ فِي اللَّيْلِ دَفَنَّاهُ وَسَوَّيْنَا الْقُبُورَ كُلَّهَا، لِنُعَمِّيَهُ عَلَى النَّاسِ لَا يَنْبُشُونَهُ
Terjemah:
"Aku bertanya kepada Abu 'Aliyah, 'Apa yang kalian lakukan terhadap jasad nabi tersebut?' Abu 'Aliyah menjawab, 'Kami menggali 13 lubang kubur yang tersebar di sungai saat siang hari. Pada malam harinya, kami menguburkannya dan meratakan semua kubur itu, agar orang-orang tidak mengetahuinya dan tidak menggalinya kembali.'"
Ibnu Katsir juga mencatat bahwa waktu kematian Nabi Daniel sesuai dengan perkiraan masa hidupnya, sehingga para ahli sejarah meyakini bahwa jasad tersebut memang benar adalah Nabi Daniel. Ia menyebutkan:
وَهُوَ قَرِيبٌ مِنْ وَقْتِ دَانْيَالَ ، إِنْ كَانَ كَوْنُهُ دَانْيَالَ هُوَ الْمُطَابِقَ لِمَا فِي نَفْسِ الْأَمْرِ
Terjemah:
"Waktunya berdekatan dengan masa kehidupan Nabi Daniel. Jika jasad tersebut memang Nabi Daniel, maka ini sesuai dengan kenyataannya."
Ibnu Taimiyyah juga menegaskan hal ini dalam tulisannya, dengan menukil perintah Umar bin Khattab:
إذَا كَانَ بِالنَّهَارِ فَاحْفِرْ ثَلَاثَةَ عَشَرَ قَبْرًا، ثُمَّ ادْفِنْهُ بِاللَّيْلِ فِي وَاحِدٍ مِنْهَا، وَعَفِّرْ قَبْرَهُ، لِئَلَّا يَفْتَتِنَ بِهِ النَّاسُ
Terjemah:
"Pada siang hari, gali 13 lubang kubur, kemudian pada malam hari kuburkan jasadnya di salah satu lubang tersebut, dan ratakan agar tidak ada yang mengetahuinya, supaya tidak menjadi fitnah bagi manusia."
Penemuan dan penguburan jasad Nabi Daniel ini menjadi salah satu bukti bahwa para nabi mendapatkan perlindungan Allah, bahkan setelah kematian mereka. Jasad mereka tetap terjaga dari pembusukan dan kerusakan, serta dikuburkan dengan penuh kehormatan agar tidak dijadikan alat penyembahan oleh manusia. [dutaislam.or.id/ab]