Makna Al-Muakkhir - Maha Menunda atau Maha Mengakhirkan. |
Dutaislam.or.id - Dalam Asma'ul Husna, nama-nama Allah Swt yang mulia mencerminkan berbagai sifat dan karakteristik-Nya yang sempurna dan tak tertandingi. Salah satu nama yang menggambarkan sifat Allah Swt dalam hal penetapan waktu dan urutan adalah Al-Mu'akhkhir (ٱلْمُؤَخِّرُ).
Nama ini menunjukkan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang Maha Menunda, yaitu Yang memiliki kekuasaan untuk menunda atau mengatur waktu terjadinya suatu peristiwa. Memahami makna Asma' Allah Swt Al-Mu'akhkhir membantu kita memahami bagaimana Allah Swt mengatur waktu dan urutan kejadian dalam kehidupan kita dan alam semesta ini.
Secara bahasa, Al-Mu'akhkhir berasal dari akar kata "akhkhara" (أَخَّرَ) yang berarti "menunda" atau "mengakhirkan." Dalam konteks Asma'ul Husna, Al-Mu'akhkhir berarti "Yang Maha Menunda" atau "Yang Memundurkan." Nama ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan untuk menunda waktu terjadinya suatu peristiwa, sesuai dengan kehendak-Nya dan kebijaksanaan-Nya.
Al-Mu'akhkhir menggambarkan kekuasaan Allah Swt dalam mengatur waktu dan urutan kejadian. Allah Swt dapat mengakhirkan atau menunda terjadinya suatu peristiwa atau perubahan sesuai dengan rencana-Nya. Ini termasuk penundaan dalam segala hal, seperti waktu kematian, rezeki, dan kejadian-kejadian penting lainnya. Dengan kata lain, Allah Swt sebagai Al-Mu'akhkhir memiliki kekuasaan untuk mengatur waktu secara tepat dan sesuai dengan hikmah-Nya.
Meskipun nama Al-Mu'akhkhir tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an, konsep tentang Allah Swt sebagai Yang Maha Menunda dan Mengatur waktu dapat ditemukan dalam banyak ayat. Beberapa ayat yang menunjukkan sifat ini antara lain:
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۗ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Terjemah:
"Dan Allah Swt sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedang engkau berada di antara mereka, dan Allah Swt tidak akan mengazab mereka sedang mereka meminta ampun". (QS. Al-Anfal: 33)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan untuk menunda atau menangguhkan azab sampai waktu yang ditentukan-Nya. Penundaan ini adalah bagian dari kebijaksanaan Allah Swt.
يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا۟ تُوبُوا۟ إِلَىٰ اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا ۚ عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَارُ
Terjemah:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah Swt dengan taubat yang tulus. Mudah-mudahan Tuhanmu akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.” (QS. At-Tahrim: 8)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt dapat menunda waktu pengampunan dosa atau memasukkan seseorang ke dalam surga sesuai dengan kebijaksanaan-Nya dan waktu yang ditentukan-Nya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: إِذَا أَرَادَ أَنْ يُعَذِّبَ عَبْدًا مِنْ عِبَادِهِ عَجَّلَ لَهُ الْعَذَابَ فِي ٱلدُّنْيَا
Terjemah:
“Allah Swt Ta'ala berkata: Jika Dia ingin mengazab seorang hamba-Nya, Dia akan mempercepat azab tersebut di dunia.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadist ini menunjukkan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan untuk menunda atau mempercepat kejadian sesuai dengan kehendak-Nya.
Penjelasan Para Ulama Mengenai Al-Mu'akhkhir
Para ulama memberikan penjelasan mendalam mengenai makna Al-Mu'akhkhir dan implikasinya dalam kehidupan seorang Muslim. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya "Al-Maqshadul Asna" menjelaskan bahwa Al-Mu'akhkhir adalah Dzat yang memiliki kekuasaan untuk menunda atau mengakhirkan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.
Allah Swt sebagai Al-Mu'akhkhir berarti bahwa Dia memiliki kemampuan untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa dan dapat menunda sesuatu sampai waktu yang sesuai dengan hikmah-Nya.
Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya menyatakan bahwa Al-Mu'akhkhir adalah Dzat yang memiliki kekuasaan untuk menunda atau mempercepat kejadian sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Allah Swt mengatur segala sesuatu dengan cara yang sesuai dengan rencana-Nya dan dengan tujuan tertentu.
Al-Qurtubi menekankan bahwa pemahaman tentang Al-Mu'akhkhir harus membuat kita sadar akan kebijaksanaan Allah Swt dalam menentukan waktu dan urutan kejadian.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya juga menjelaskan bahwa Al-Mu'akhkhir adalah Dzat yang memiliki kekuasaan untuk menunda dan mengatur waktu kejadian. Allah Swt mampu menunda atau mempercepat kejadian sesuai dengan kehendak-Nya dan dengan tujuan yang sesuai dengan hikmah-Nya.
Ibnu Katsir menambahkan bahwa pemahaman tentang Al-Mu'akhkhir harus membuat manusia menerima takdir Allah Swt dengan penuh kerelaan dan keikhlasan, serta percaya bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan rencana Allah Swt.
Implikasi Teologis Memahami Al-Mu'akhkhir
Memahami Allah Swt sebagai Al-Mu'akhkhir memiliki beberapa implikasi teologis yang penting bagi seorang Muslim. Pertama, ini menegaskan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan untuk menunda atau mempercepat waktu kejadian sesuai dengan kehendak-Nya.
Sebagai Al-Mu'akhkhir, Allah Swt memiliki kemampuan untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa dan mengatur segala sesuatu dengan cara yang sesuai dengan rencana-Nya. Oleh karena itu, seorang Muslim harus percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah Swt dan sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.
Kedua, pemahaman tentang Al-Mu'akhkhir mengajarkan kita untuk menerima takdir Allah Swt dengan penuh kerelaan. Allah Swt sebagai Al-Mu'akhkhir memiliki kekuasaan untuk menunda atau mempercepat kejadian sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagai hamba-Nya, kita harus menerima segala sesuatu yang terjadi dengan penuh kerelaan dan keikhlasan, serta percaya bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh Allah Swt.
Ketiga, pemahaman tentang Al-Mu'akhkhir juga menuntut kita untuk selalu berserah diri kepada Allah Swt. Sebagai Dzat yang Maha Menunda, Allah Swt mengetahui apa yang terbaik untuk kita dan memiliki rencana yang sempurna untuk kehidupan kita. Seorang Muslim harus selalu bergantung kepada Allah Swt dalam setiap aspek kehidupan dan percaya bahwa Allah Swt akan mengatur segala sesuatu sesuai dengan hikmah-Nya.
Memahami Allah Swt sebagai Al-Mu'akhkhir juga membawa implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Seorang Muslim yang menyadari bahwa Allah Swt adalah Yang Maha Menunda akan merasa tenang dan percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan dalam hidup.
Dia akan mengerti bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik yang dipercepat atau ditunda, adalah bagian dari rencana Allah Swt dan sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Baca: Asma Allah Al-Muqaddim (ٱلْمُقَدِّمُ) - Yang Maha Mendahulukan.
Sebagai contoh, dalam menghadapi situasi yang tampaknya tidak sesuai dengan keinginan atau harapan kita, seorang Muslim yang memahami kekuasaan Allah Swt sebagai Al-Mu'akhkhir akan tetap sabar dan percaya bahwa Allah Swt memiliki waktu yang tepat untuk segala sesuatu. Dia akan mengandalkan Allah Swt dalam segala hal dan berserah diri kepada kehendak-Nya.
Sebagai umat Muslim, kita harus menerima takdir Allah Swt dengan penuh kerelaan, berserah diri kepada-Nya, dan percaya bahwa Allah Swt akan mengatur segala sesuatu dengan cara yang terbaik. Pemahaman ini menuntut kita untuk selalu bergantung kepada Allah Swt dan menjalani kehidupan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. [dutaislam.or.id/ai/ab]