Iklan

Iklan

,

Iklan

Nasionalisme KH Sholeh Darat dalam Kitab Majmu'at

11 Nov 2016, 00:04 WIB Ter-Updated 2024-08-30T19:51:05Z
Download Ngaji Gus Baha

Oleh In'amuz Zahidin

Dutaislam.or.id - Nama lengkap kitab majmû‘at adalah hadzâ kitâb majmû‘at al-syarî‘ah al-kâfiyah li al-‘awâm mutarajjimah bi lughat al-jâwiyyah al-mrîkiyyah li al-syaykh al-‘âlim al-‘allâmah Haji Muhammad Shâlih Ibn ‘Umar al-Samârânî. 

Adapaun makna bi lughat al-jâwiyyah al-mrîkiyyah adalah menggunakan bahasa Jawa sini (mriki-Semarang). Kitab yang ada pada penulis, diterbitkan oleh Syaikh ‘Abd Allâh Ibn ‘Afîf, pemilik penerbit al-maktabah al-mishriyyah bi syirbûn. Kitab tersebut telah diteliti ulang (di-tashhîh) oleh Haji Mahmûd Ibn Haji Kiai Muhammad Ra’îs, tertanggal Shafar 1374 H..

Kitâb Majmû‘at al-Syarî‘ah al-Kâfiyah li al-‘Awwâm itu sendiri ditulis oleh juru tulisnya yang bernama Jazuli, pada tanggal 8 Sya’ban sanah ghusthi Hijrah. Kata ghusthi adalah kode angka Arab yang biasa dikenal dengan a ba ja dun ha wa zun dan seterusnya. 

Huruf ghain adalah kode angka 1000. Huruf sin adalah kode angka 300, dan huruf tha’ adalah kode angka 9. Maka makna sanah ghusthi Hijrah artinya sama dengan 1000 + 300 + 9 = th 1309 H (1891 M), kira-kira abad ke –19.

Melihat dari berbagai macam isi kitab tersebut yang didominasi dengan ajaran fiqh, maka sangat tepat, jika Martin Van Bruinessen mengatakan, ia merupakan satu-satunya karya terpenting berbahasa Jawa tentang fiqh, yang ditulis oleh Muhammad Saleh darat Semarang. 

Statemen ini ada benarnya. Karena sebagian besar kitab tersebut adalah fiqh, walaupun di dalamnya terdapat persoalan-persoalan ushuluddin (teologi) dan akhlaq (tasawuf) serta unsur atau ajaran lokal Jawa, seperti acara sesajen atau sedekah bumi pada dayang/leluhur.

Adapun isi kitab majmû‘at itu sendiri diambilkan dari beberapa kitab salaf yang ada, baik yang berkaitan dengan masalah fiqh, teologi atau tasawuf. Kitab-kitab itu antara lain: ihyâ’ ‘ulûm al-dîn karya al-Ghazâlî dalam masalah nikah, asrâr al-nikâh, asrâr al-shalâh dan asrâr al-hajj; kitab syarh minhaj (fath al-wahhâb), syarh al-khathîb Syarbînî, dan al-durar al-bahiyyah, dalam masalah fiqh dan ushuluddin.

Kiai Sholeh Darat menulis kitab majmû‘at menggunakan bahasa Jawa, dengan huruf Arab Pegon. Tujuan penulisan tersebut juga terlihat dalam kitab majmû‘at bagian penutup, yakni kata penutup pengarang dan mutarajjim al-mutûn al-‘arabiyyah al-jâwiyyah al-mrîkiyyah, dengan ucapannya : “supoyo fahamo wong-wong amtsal ingsun awam kang ora ngerti basa arab.” (supaya faham orang-orang awam seperti saya yang tidak mengerti bahasa arab).

Di samping itu, karena pada saat penulisan kitab majmû‘at ini berlangsung pada tahun 1309 H/1892 M. dan dicetak pada tahun 1899 M., maka bersamaan dengan itu pula, penjajahan Belanda masih terjadi di Indonesia. 

Sebagai seorang penulis yang faham situasi dan kondisi negaranya, Kiai Saleh, secara implisit juga memasukkan pesan moral agar melawan penjajah dalam kitab majmû‘at-nya itu. Saat menerangkan orang murtad dalam perbuatan yang bisa membawa kekufuran, beliau mengharamkan umat Islam untuk menyerupai tingkah laku dan pakaian orang-orang kafir (non-muslim), walaupun dalam hatinya tidak suka. 

Seperti memakai pakaian jas, topi atau dasi. Dalam penjelasannya, beliau mengutip sebuah hadist Nabi yang berbunyi: laysa minnâ man tasyabbaha bi ghayrinâ-“tidak termasuk umatku, orang yang menyerupai tingkah laku selainku. Wallahu a’lam bish shawab. [dutaislam.or.id/ab]

In'amuz Zahidin, ketua Komunitas Pecinta Kyai Sholeh Darat (Kopisoda), dan pemateri di Pengajian Selasa Sore Kyai Sholeh Darat (Ajiselera), PP. Nurul Hidayah Pedurungan Lor Semarang

Iklan