![]() |
Diki Chandra (Kanan). Foto: Istimewa, |
Dutaislam.or.id - Relawan Jokowi dari Muslim Cyber Army Diki Candra geram dengan ulah sejumlah tokoh pendukung Prabowo yang terus melancarkan tuduhan bahwa pemilu curang dan menuduh Jokowi melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Menurut Diki, tuduhan mereka hanya membuat masyarakat terprovokasi.
Baca juga: Pengakuan Terduga Teroris yang Siap Melakukan 'Amaliah Meledakkan Bom' 22 Mei 2019
Diki mengajak tokoh-tokoh pro Prabowo yang menuding adanya kecurangan seperti Habib Rizieq Shihab (HRS), Amien Rais dan Ustaz Bachtiar Natsir (UBN) untuk melakukan Mubahalah.
Mubahalah adalah mengadu sumpah dan memohon kutukan kepada Allah untuk orang yang berdusta. Kutukan tersebut sebagai bukti kebenaran salah satu pihak.
"Jika yang disampaikan benar, maka mari bermubahalah dengan saya, tentu harus sesuai dengan definisi. Jadi misal terstruktur, definisinya yakni ada struktur yang dibentuk untuk kecurangan. Kalau sistematis, itu berarti kecurangan itu dirancang sedemikian rupa, relawannya dilatih," kata Diki di Fave Hotel, Jumat (17/05/2019) dikutip dari Viva.co.id
Baca juga: Pentolan 02 Disebut "Kabur" ke Luar Negeri, Demo 22 Mei Dipertanyakan untuk Siapa?
Tantangan Diki tanpaknya tidak hanya gertak sambal. Dia menyatakan keseriusannya mengirimkan surat secara resmi kepada Amien Rais, Habib Rizieq Shihab, dan Ustaz Bachtiar Natsir.
"Saya sampaikan juga di surat mubahalah, nomor handphone saya untuk bisa dihubungi kapan bisa untuk mubahalah," ujarnya.
Menurut Diki, Amien Rais, Habib Rizieq dan lain-lain tidak perlu takut untuk Mubahalah jika bisa membuktikan dan yakin ada kecurangan yang TSM. Mereka tentu berani dan tidak keberatan bersumpah untuk sesuatu yang diyakini benar.
Mubahalahnya, kata Diki, juga harus benar sesuai syariat Islam. Bertemu kedua belah pihak dengan membawa keluarga yang bersangkutan juga. "Bawa anak bawa istri, kemudian didampingi ulama, kalau perlu MUI sebagai fasilitator, mediator," ujar Diki. [dutaislam.or.id/pin]
Keterangan: Data diolah dari berita Viva.co.id berjudul 'Relawan Jokowi-Ma'ruf Tantang Amien Rais dan HRS untuk Mubahalah'.
Baca juga: Pengakuan Terduga Teroris yang Siap Melakukan 'Amaliah Meledakkan Bom' 22 Mei 2019
Diki mengajak tokoh-tokoh pro Prabowo yang menuding adanya kecurangan seperti Habib Rizieq Shihab (HRS), Amien Rais dan Ustaz Bachtiar Natsir (UBN) untuk melakukan Mubahalah.
Mubahalah adalah mengadu sumpah dan memohon kutukan kepada Allah untuk orang yang berdusta. Kutukan tersebut sebagai bukti kebenaran salah satu pihak.
"Jika yang disampaikan benar, maka mari bermubahalah dengan saya, tentu harus sesuai dengan definisi. Jadi misal terstruktur, definisinya yakni ada struktur yang dibentuk untuk kecurangan. Kalau sistematis, itu berarti kecurangan itu dirancang sedemikian rupa, relawannya dilatih," kata Diki di Fave Hotel, Jumat (17/05/2019) dikutip dari Viva.co.id
Baca juga: Pentolan 02 Disebut "Kabur" ke Luar Negeri, Demo 22 Mei Dipertanyakan untuk Siapa?
Tantangan Diki tanpaknya tidak hanya gertak sambal. Dia menyatakan keseriusannya mengirimkan surat secara resmi kepada Amien Rais, Habib Rizieq Shihab, dan Ustaz Bachtiar Natsir.
"Saya sampaikan juga di surat mubahalah, nomor handphone saya untuk bisa dihubungi kapan bisa untuk mubahalah," ujarnya.
Menurut Diki, Amien Rais, Habib Rizieq dan lain-lain tidak perlu takut untuk Mubahalah jika bisa membuktikan dan yakin ada kecurangan yang TSM. Mereka tentu berani dan tidak keberatan bersumpah untuk sesuatu yang diyakini benar.
Mubahalahnya, kata Diki, juga harus benar sesuai syariat Islam. Bertemu kedua belah pihak dengan membawa keluarga yang bersangkutan juga. "Bawa anak bawa istri, kemudian didampingi ulama, kalau perlu MUI sebagai fasilitator, mediator," ujar Diki. [dutaislam.or.id/pin]
Keterangan: Data diolah dari berita Viva.co.id berjudul 'Relawan Jokowi-Ma'ruf Tantang Amien Rais dan HRS untuk Mubahalah'.