![]() |
Ketua GARIS Chep Hermawan. Foto: Istimewa. |
Dutaislam.or.id - Dua orang anggota Gerakan Reformis Islam (GARIS) ditangkap polisi karena membuat kerusuhan saat aksi 22 Mei di Jakarta.
Baca juga: Polri Temukan Bukti Aksi 22 Mei Ditunggangi Pendukung ISIS
Ketua Umum GARIS Chep Hernawan mengakui mengirim anggotanya ke Jakarta untuk ikut Aksi 22 Mei. Jumlah tujuh orang, termasuk dua orang yang ditangkap. Namun, Chep mengelak anggotanya diperintah untuk aksi dan bikin rusuh. Dia mengatakan, delapan anggotanya yang dikirim diperintah-tugaskan sebagai tim medis.
"Delapan anggota, berangkat dengan dua ambulans. Mereka tidak diperintahkan untuk unjuk rasa atau jihad," katanya dikutip dari CNNIndonesia.com.
Baca juga: Provokasi Licik Aksi 22 Mei: Nyerang Aparat dari Masjid, Lalu Teriak Masjid Mau Dibakar
Chep juga enggan merinci keahlian medis para pemuda yang ia kirim ke Jakarta. Dia mengaku, para anggota tersebut berasal dari santri di beberapa pesantren.
"Dia baru magang (sebagai tim medis) di Pesantren," ujarnya sembari menyebut salah satu pondok pesantren di Cianjur.
Tak hanya itu, Chep juga membantah GARIS memberikan donasi atau pendanaan Aksi 22 Mei. Soal ditemukannya uang oleh aparat disebut sebagai uang titipan dari sejumlah pengusaha muslim Cianjur dan Pondok Pesantren. Katanya, untuk fakir miskin di Jakarta.
"Untuk diberikan sebagai THR kepada fakir miskin di Jakarta," ujarnya menegaskan.
Keterangan: Data diolah dari CNNIndonesia.com dari berita berjudul 'Ketua GARIS Angkat Suara soal 2 Anggota Jadi Tersangka 22 Mei'
Baca juga: Polri Temukan Bukti Aksi 22 Mei Ditunggangi Pendukung ISIS
Ketua Umum GARIS Chep Hernawan mengakui mengirim anggotanya ke Jakarta untuk ikut Aksi 22 Mei. Jumlah tujuh orang, termasuk dua orang yang ditangkap. Namun, Chep mengelak anggotanya diperintah untuk aksi dan bikin rusuh. Dia mengatakan, delapan anggotanya yang dikirim diperintah-tugaskan sebagai tim medis.
"Delapan anggota, berangkat dengan dua ambulans. Mereka tidak diperintahkan untuk unjuk rasa atau jihad," katanya dikutip dari CNNIndonesia.com.
Baca juga: Provokasi Licik Aksi 22 Mei: Nyerang Aparat dari Masjid, Lalu Teriak Masjid Mau Dibakar
Chep juga enggan merinci keahlian medis para pemuda yang ia kirim ke Jakarta. Dia mengaku, para anggota tersebut berasal dari santri di beberapa pesantren.
"Dia baru magang (sebagai tim medis) di Pesantren," ujarnya sembari menyebut salah satu pondok pesantren di Cianjur.
Tak hanya itu, Chep juga membantah GARIS memberikan donasi atau pendanaan Aksi 22 Mei. Soal ditemukannya uang oleh aparat disebut sebagai uang titipan dari sejumlah pengusaha muslim Cianjur dan Pondok Pesantren. Katanya, untuk fakir miskin di Jakarta.
"Untuk diberikan sebagai THR kepada fakir miskin di Jakarta," ujarnya menegaskan.
Keterangan: Data diolah dari CNNIndonesia.com dari berita berjudul 'Ketua GARIS Angkat Suara soal 2 Anggota Jadi Tersangka 22 Mei'