Iklan

Iklan

,

Iklan

Mengenal Perbuatan Manusia dengan Amal Shalih Menurut Al-Qur'an

Duta Islam #07
4 Jan 2021, 22:43 WIB Ter-Updated 2024-08-17T20:55:11Z
Download Ngaji Gus Baha
hakikat amal shalih
Hakikat amal shalih. Foto: istimewa

Dutaislam.or.id
- Kata 'amal (عمل) merupakan bentuk mashdar dari 'amila - ya'malu - 'amalan. Bentuk jamaknya adalah a'mal (أعمال ). Di dalam Al-Qur'an, kata 'amal (عمل) dan kata lain yang seasal dengan itu disebut 359 kali.

Secara bahasa, kata 'amal (عمل) berarti perbuatan, pekerjaan, aktivitas (karya)', seperti di dalam (QS. Fushshilat: 46). 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ

Artinya: 
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.


Menurut Ibnu Faris, i'tamal ar-rajul  berarti 'seseorang bekerja untuk dirinya sendiri', sedangkan 'amil ar-rajul  berarti seseorang bekerja untuk kepentingan orang banyak, di samping juga untuk kepentingan dirinya sendiri. Di dalam Al-Qur'an, untuk arti perbuatan digunakan kata 'amal (عمل), bukan i'timal (أعتمال), karena yang menentukan perbuatan itu baik atau tidak bukan saja pelakunya, tetapi juga pihak lain; bahkan, lebih ditentukan oleh Allah swt. Jadi, perbuatan itu dapat dikatakan baik jika telah dinilai baik oleh pelakunya orang lain, dan oleh Allah swt. Demikian juga sebaliknya.

Secara terminologis, kata 'amal  (عمل) berarti perbuatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar dan sengaia, bersumber pada daya pikir, fisik, dan kalbu. Al-Ashfahani mengatakan bahwa kata 'amal  (عمل) lebih khusus artinya dari kata lain yang bersinonim, seperti kata fi'il. Walaupun kedua kata itu sama-sama berarti perbuatan yang dilakukan oleh makhluk hidup (al-hayawan), kata fi'il  ditujukan pada hal yang lebih umum, termasuk juga perbuatan yang tidak mempunyai tujuan (tidak sengaja). Bahkan, kadang-kadang ditujukan juga pada benda mati (jamadat ). 

Adapun kata 'amal (عمل) di samping ditujukan pada perbuatan manusia, Al-Qur'an juga menerapkannya pada perbuatan jin, seperti (QS. Saba': 12, 13). Di sini Allah menjelaskan kepada kita bahwa atas izin-Nya sebagian jin itu bekerja di bawah kekuasaan Nabi Sulaiman. Umpamanya membuat bangunan di dalam bentuk gedung-gedung yang tinggi maharib =  ), patung-patung (tamatsil ) dan mangkok besar (jifan ), seperti kolam bekas galian tanah dan periuk untuk memasak yang selalu berada di atas tungku. Walaupun merupakan perintah Nabi Sulaiman, secara tidak langsung perbuatan 'amal (عمل) para jin ini merupakan perintah dari Allah. Ini terbukti pada Ayat 12 di dalam surat itu Allah menjelaskan bahwa yang menyimpang di antara mereka akan mendapat siksaan dari Allah. 

Sementara itu, ungkapan min 'amali asy-syaithan (مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ  ) (QS. Al-Ma'idah: 90) mengandung makna perbuatan manusia itu sendiri seperti perbuatan setan. Karena termasuk di dalam perbuatan yang tidak baik, amal itu dikategorikan sebagai perbuatan setan meskipun sebenarnya bukan berarti perbuatan setan tersebut. 

'Amal (عمل) dibagi menjadi dua yakni 'amal shalih (perbuatan baik) dan 'amal ghairu shalih (perbuatan yang tidak baik). Dengan demikian, kata shalih berarti sesuatu yang bermanfaat dan sesuai atau terhentinya kerusakan. Oleh karena itu, 'amal shalih adalah perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara sadar untuk mendatangkan manfaat dan/atau menolak kerusakan atau juga berarti amal-amal yang sesuai dengan fungsi, sifat, dan kodrat sesuatu. [dutaislam.or.id/ka]

Sumber:
Ensiklopedia Al-Qur'an, Kajian Kosakata, Jilid: I, hlm: 20-21, ditulis oleh Yaswirman

Iklan