Iklan

Iklan

,

Iklan

Agar Anak Tidak Malas Belajar, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua

1 Des 2023, 04:58 WIB Ter-Updated 2024-08-18T19:36:35Z
Download Ngaji Gus Baha

tips agar anak tidak malas belajar
Ilustrasi mengatasi anak malas belajar. Foto: istimewa.

Dutaislam.or.id - Pendidikan anak merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga. Bagi orangtua, mendukung anak agar tidak malas belajar merupakan langkah penting dalam membentuk masa depan mereka. Dengan memahami kebutuhan dan karakter anak, orangtua dapat menciptakan lingkungan yang merangsang semangat belajar. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:


1. Komunikasi Terbuka

Penting untuk membuka saluran komunikasi yang baik dengan anak. Dengarkan aspirasinya, ketahui minatnya, dan cari tahu apa yang membuatnya antusias. Komunikasi terbuka menciptakan kepercayaan, sehingga anak merasa nyaman berbicara tentang perasaan dan pengalaman belajarnya.


2. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman

Anak cenderung lebih termotivasi belajar jika mereka memiliki lingkungan yang nyaman dan mendukung di rumah. Sediakan tempat belajar yang terorganisir dengan baik, bebas dari gangguan, dan dilengkapi dengan perlengkapan yang diperlukan seperti buku, pensil, dan lampu belajar.


3. Libatkan Mereka dalam Perencanaan

Ajak anak untuk ikut serta dalam merencanakan kegiatan belajar mereka. Beri mereka kesempatan untuk merumuskan tujuan pendidikan pribadi mereka. Hal ini akan memberikan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap proses belajar.


4. Pujian dan Penghargaan

Berikan pujian setiap kali anak mencapai sesuatu, terutama dalam hal belajar. Pujian positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi anak untuk terus berkembang. Sertakan pula penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas usaha keras mereka.


5. Ajarkan Keterampilan Manajemen Waktu

Ajarkan anak tentang pentingnya manajemen waktu. Bantu mereka membuat jadwal harian yang seimbang antara waktu belajar, bermain, dan istirahat. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat dalam aspek pendidikan, tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari mereka.


6. Berikan Konteks dan Relevansi

Sambungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari anak. Jelaskan bagaimana pembelajaran dapat memberikan manfaat dalam situasi dunia nyata. Ini akan membuat mereka menyadari relevansi pelajaran dengan perkembangan diri dan masa depan.


7. Beri Kebebasan untuk Mengeksplorasi Minat

Dukung anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Memberi mereka kesempatan untuk belajar tentang hal-hal yang mereka nikmati akan membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna.


8. Hindari Tekanan yang Berlebihan

Hindari memberikan tekanan berlebihan terkait prestasi akademis. Anak perlu merasa bahwa mereka dihargai bukan hanya berdasarkan nilai, tetapi juga atas usaha dan kemajuan yang mereka capai.


Pendapat Psikolog

Menurut Dr. Ratna Djuwita, seorang psikolog anak di Indonesia, "Penting bagi orangtua untuk memahami karakteristik dan kebutuhan anak masing-masing. Setiap anak unik, dan pendekatan yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berlaku untuk yang lain. Oleh karena itu, observasi dan pemahaman mendalam terhadap anak sangat penting," demikian katanya. 


Dia menambahkan, "komunikasi terbuka adalah kunci utama. Orangtua perlu membangun ikatan emosional yang kuat dengan anak mereka sehingga anak merasa nyaman berbagi pikiran dan perasaannya. Dari situ, orangtua dapat menyesuaikan pendekatan pendidikan sesuai dengan kebutuhan psikologis anak."


Dr. Ratna juga menyoroti pentingnya memberikan anak kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka. "Anak yang merasa didukung dalam mengejar minat dan bakat mereka cenderung lebih termotivasi dan bahagia. Ini menciptakan iklim positif untuk proses belajar," ungkapnya. 


Menghindari anak dari kebosanan atau rasa malas belajar melibatkan kombinasi pengertian, komunikasi terbuka, dan pembentukan lingkungan belajar yang positif. Dengan memahami kebutuhan dan minat anak, serta memberikan dukungan yang tepat, orangtua dapat menjadi katalisator untuk semangat belajar yang berkelanjutan. 


Pendekatan ini bukan hanya memberikan dampak positif dalam pencapaian akademis anak, tetapi juga membantu membentuk pola pikir positif dan motivasi intrinsik yang akan membimbing mereka menuju kesuksesan masa depan. [dutaislam.or.id/ab]


Iklan