Iklan

Iklan

,

Iklan

Cara Berteman yang Sehat Menurut Syariat Islam

Duta Islam #02
8 Agu 2024, 02:42 WIB Ter-Updated 2024-08-07T19:42:41Z
Download Ngaji Gus Baha
cara berteman yang sehat dari dutaislam.or.id
Ilustrasi cara berteman yang sehat. Foto: istimewa.


Dutaislam.or.id - Dalam syariat Islam, adab berteman memiliki peranan yang sangat penting karena teman adalah cerminan dari diri kita dan dapat mempengaruhi akhlak serta keimanan kita. Rasulullah Saw mengajarkan umatnya tentang bagaimana seharusnya memilih teman dan bagaimana berperilaku dalam pertemanan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai adab berteman menurut Islam, disertai dengan dalil dari Al-Qur'an, Hadits, dan pandangan para ulama.


Memilih Teman yang Baik

Islam menekankan pentingnya memilih teman yang baik karena teman yang baik akan membantu kita dalam memperbaiki diri dan menjaga keimanan. Rasulullah Saw bersabda:


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسُّوءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الْكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً" (رواه البخاري ومسلم)


Artinya: 

"Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi: mungkin dia akan memberimu atau kamu membeli darinya, atau kamu mendapatkan aroma harum darinya. Sedangkan pandai besi: mungkin dia akan membakar pakaianmu atau kamu mendapatkan bau yang tidak sedap darinya." (HR. Bukhari dan Muslim)


Berbuat Baik kepada Teman

Islam menganjurkan agar kita selalu berbuat baik kepada teman, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an:


وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا (النساء: 36)


Artinya: 

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. An-Nisa: 36)


Menjaga Amanah dan Rahasia

Salah satu adab berteman yang penting adalah menjaga amanah dan rahasia teman. Rasulullah Saw bersabda:


إِذَا حَدَّثَ الرَّجُلُ الحَدِيثَ ثُمَّ الْتَفَتَ فَهِيَ أَمَانَةٌ (رواه الترمذي وأبو داود)


Artinya: 

"Jika seseorang menceritakan sesuatu kepada orang lain lalu ia berpaling (melihat sekeliling), maka itu adalah amanah (rahasia)." (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)


Memberikan Nasihat yang Baik

Memberikan nasihat yang baik adalah salah satu bentuk kasih sayang dalam pertemanan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:


وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)


Artinya: 

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Asr: 1-3)


Tidak Menyakiti Perasaan Teman

Islam sangat menekankan pentingnya menjaga perasaan teman dan tidak menyakiti hati mereka. Rasulullah Saw bersabda:


الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه البخاري ومسلم)


Artinya: 

"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, ia tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menyerahkannya (kepada musuhnya). Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa menghilangkan kesulitan seorang muslim, Allah akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat." (HR. Bukhari dan Muslim)


Saling Menghormati dan Menghargai

Menghormati dan menghargai teman adalah bagian dari adab berteman dalam Islam. Allah berfirman:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (الحجرات: 11)


Artinya: 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurat: 11)


Saling Memaafkan

Saling memaafkan adalah adab berteman yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah SWT berfirman:


فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (آل عمران: 159)


Artinya: 

"Maka maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali Imran: 159)


Pandangan Ulama Tentang Adab Berteman

Para ulama juga memberikan pandangan mereka mengenai adab berteman dalam Islam. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya "Ihya Ulumuddin" menyebutkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang teman yang baik, antara lain:


  • Memiliki Akhlak yang Baik: Seorang teman yang baik harus memiliki akhlak yang baik, karena akhlak yang buruk dapat mempengaruhi teman-temannya.
  • Bertakwa kepada Allah: Teman yang baik adalah yang takut kepada Allah dan menjauhi perbuatan maksiat.
  • Memiliki Ilmu yang Bermanfaat: Teman yang baik adalah yang memiliki ilmu dan dapat memberikan manfaat bagi teman-temannya.
  • Tidak Serakah: Seorang teman yang baik tidak tamak dan serakah terhadap dunia.
  • Jujur dan Amanah: Teman yang baik adalah yang jujur dalam perkataan dan perbuatannya serta dapat dipercaya.


Adab berteman dalam Islam sangat penting untuk diperhatikan karena teman dapat mempengaruhi kehidupan dan keimanan kita. Islam mengajarkan untuk memilih teman yang baik, berbuat baik kepada teman, menjaga amanah dan rahasia, memberikan nasihat yang baik, tidak menyakiti perasaan teman, saling menghormati dan menghargai, serta saling memaafkan. 


Dengan menerapkan adab-adab ini, pertemanan kita akan menjadi lebih berkah dan mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan kita teman-teman yang baik dan menjadikan kita juga sebagai teman yang baik bagi orang lain. Amin. [dutaislam.or.id/uf]

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha