![]() |
Manuskrip para pendiri NU. Foto: istimewa. |
Oleh Hasan Aji
Dutaislam.or.id - Sebagai warga Nahdliyyin, kita memiliki manuskrip sejarah mengenai berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). Berdasarkan manuskrip tersebut, para kiai yang terlibat dalam Lajnah pendirian NU adalah:
- KH Bisri Syansuri (Jombang)
- KH Raden Asnawi (Kudus)
- KH Ma'shum (Lasem)
- KH Mas Alwi (Ampel Surabaya)
- KH Musta'in
- KH Abdul Wahab Chasbullah (Jombang)
- KH Abdul Halim (Leuwimunding)
- KH Abdullah Ubaid (Surabaya)
- KH Hasan Gipo (Ampel Surabaya)
Selain mereka, ada juga 313 ulama dan kiai lainnya, mayoritas berasal dari Ampel Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, yang memiliki trah Walisongo, khususnya Sunan Ampel dan Sunan Giri. Selain mendirikan NU, mereka juga bertugas menyebarkan ajaran dan nilai-nilai NU ke wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.
Baca: 20 Esai Tentang "Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo" | KH. Ali Badri Masyhuri
Dalam manuskrip tersebut, tidak ada satu pun peran Habaib dalam pendirian NU. Bahkan, sayyid yang pertama kali bergabung dengan NU adalah Sayyid Abdullah Ghatmayr, itupun pada Muktamar ke-4. Sebelumnya, tidak ada satupun keluarga Ba'alwi yang hadir dalam Muktamar NU pertama, kedua, maupun ketiga. [dutaislam.or.id/ab]