Iklan

Iklan

,

Iklan

Berpolitik, Ibnu Hajar: Gandulan Keramat Sarunge Bapak

Duta Islam #05
2 Sep 2024, 21:02 WIB Ter-Updated 2024-09-02T14:02:18Z
Download Ngaji Gus Baha
foto ibnu hajar calon wakil bupati jepara
Foto Ibnu Hajar dan keluarga. Sumber: suarabaru.id.


Dutaislam.or.id – Muhammad Ibnu Hajar, politisi muda dari PPP ini percaya sepenuhnya kepada taqdir Allah Swt. Karena itu, apapun yang terjadi dalam hidupnya, semua dikembalikan kepada kuasa Allah. 


"Kita hanya bisa memohon, berdoa, dan berusaha. Selanjutnya Allah yang menentukan perjalanan hidup kita," ujar Hajar, demikian panggilan anak kedua pasangan H. Ahmad Marzuqi – Hj. Chuzaimah saat ditanya suarabaru.id tentang garis tangan.


Keyakinan akan adanya taqdir ini didapat dari ayahnya yang membimbingnya sejak kecil dengan ilmu agama yang sangat ketat. Dia juga mendapatkan bimbingan KH. Maimun Zubair dan para kyai di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang dari tahun 2006–2013. 


"Yang sangat membekas di pesantren itu ya saat bisa ngaji dengan Mbah Yai. Hati terasa senang, tentrem dan ayem," kenang Hajar yang selama 7 tahun nyantri di Pesantren Al-Anwar usai sekolah di MTs. Hasyim Asy'ari, Bangsri, asuhan Gus Nung. 


Selain mendalami ilmu agama Ibnu Hajar di pesantren juga belajar hidup mandiri, kerja keras dan sederhana. "Semua dilakukan sendiri mulai memasak dan mencuci baju," ujar wakil ketua komisi B DPRD Jepara ini sambil tertawa.


Hajar dan teman-temannya saat itu sering mencuci baju ke rumah orang kampung yang jaraknya kurang lebih 10 km. "Kami harus naik bus atau Tossa," ujarnya. Terus saat musyawarah ilmu fiqih itu pasti seru, seperti rapat di DPRD, tambah lulusan SDN 1 Bangsri itu.


Baca: Politik Ala Machiavelli dan Arah Dukungan Santri di Pilkada Jepara 2024


Menurut Hajar, keluarga sangat mendukung perjalanan kariernya di bidang politik. Ia mengakui bahwa dukungan dari istrinya, Syahnez Danniar Yusuf (Inez), sangatlah besar.


"Istri dan anak sangat penting. Merekalah yang selalu mendoakan saya dan mensuport saya. Karena itu sesibuk apapun aktivitas saya sebagai anggota DPRD dan politisi PPP saya selalu meluangkan waktu untuk mereka," tutur Hajar yang saat mondok pernah menjabat sebagai ketua Ikatan Santri Muhadloroh (Ismah). 


Gandulan Sarung Bapak

Anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku setelah nyantri Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang ia langsung terjun ke politik.


Saat ditanya mengapa terjun ke dunia politik, pria yang lahir tanggal 22 Juni 1991 ini juga mengaku ingin tafa'ulan atau napak-tilas perjalanan politik ayahnya, H. Ahmad Marzuqi. 


"Saya ingin meneruskan karir politik bapak. Karena saudara yang masuk di politik hanya saya. Sedangkan adik-adik saya meneruskan jejak bapak di bidang agama. Sedangkan kakak, menjadi istri Mas Haiz, Ketua DPRD Jepara," tegas ayah dari Nia dan Kia tersebut. 


Jujur Hajar mengaku bahwa karier politiknya itu "gandul keramat" atau "gandulan sarunge Bapak". 


"Saya dapat menjadi anggota DPRD disamping ridlo Allah karena kebesaran nama Bapak. Saya bisa dikenal dan diterima masyarakat juga awalnya karena nama Bapak. Juga dukungan para kyai dan tokoh agama dan tokoh masyarakat," jujurnya.


Disamping itu, dengan menjadi anggota DPRD Jepara, ia ingin dapat mengabdi pada daerah dan membantu masyarakat untuk menampung, menyalurkan dan memperjuangan aspirasi masyarakat. "Alhamdulilah selama selama 4 tahun menjadi anggota DPRD, aspirasi yang melalui saya sebagian besar sudah terlaksana," tandas Hajar. [dutaislam.or.id/ab]


Keterangan:

Artikel profil ini ditulis Hadi Priyanto dan dimuat pertama kali di suarabaru.id pada 2 April 2023. Dutaislam.or.id memuat ulang untuk dokumentasi, dengan editing seperlunya. 

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha