Ilustrasi bubur sapar Rabu Pungkasan. Foto: istimewa. |
Dutaislam.or.id - Istilah "Rabu Pungkasan" merujuk pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar, sering juga disebut "Wekasan." Menurut sejarah, Nabi Muhammad Saw. mulai jatuh sakit pada Rabu terakhir, yaitu tanggal 30 Shafar tahun 11 Hijriyah.
Selama 13 hari beliau menderita sakit, hingga akhirnya wafat pada hari Senin, tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun 11 Hijriyah, yang bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 Masehi. Pada saat wafat, Nabi Muhammad Saw. berusia 63 tahun menurut kalender Qamariyyah, atau 61 tahun berdasarkan kalender Syamsiyyah.
Baca: Hukum Sedekah Pada Rabu Wekasan
Dalam Kitab Fathul Majid karya Al-Imam Ahmad Ad-Dairoby dan Kanzun Najah Was Surur karya Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad, disebutkan bahwa setiap tahun Allah SWT menurunkan 320.000 jenis bala’ (penyakit, bencana, atau kesusahan), yang semuanya terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar.
Ulama ahli ma’rifat menyarankan agar pada hari tersebut melaksanakan shalat sunnah empat rakaat dengan dua kali salam. Setiap rakaat terdiri dari bacaan Al-Fatihah, diikuti dengan Surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali, Surat Al-Ikhlas 5 kali, dan Surat Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) masing-masing satu kali.
Setelah shalat, dianjurkan untuk membaca Surat Yasin, dan ketika sampai pada ayat Salaamun Qaulan min Rabbin Rahim (QS. Yasin: 58), ayat tersebut dibaca sebanyak 313 kali, kemudian melanjutkan bacaan Surat Yasin hingga selesai. Setelah itu, berdoa dengan doa khusus yang bertujuan memohon perlindungan Allah SWT dari berbagai macam bencana sepanjang tahun tersebut.
Doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah membaca Surat Yasin adalah sebagai berikut:
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. اللهم يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ، إِكْفِنِي مِنْ شَرِّ جَمِيعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ يَا مَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ، إِرْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللهم بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ، إِكْفِنِي شَرَّ هذَا الْيَوْمِ وَشَرَّمَا فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Hubungan Bubur Sapar dengan Rebo Pungkasan
Dalam kehidupan, manusia tidak bisa terlepas dari berbagai kesulitan, bencana, penyakit, dan hal-hal tidak menyenangkan lainnya. Rasulullah Saw. menyarankan umatnya untuk banyak bersedekah guna menolak bala’. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani, Rasulullah Saw. bersabda:
بَاكِرُوا بِالصَّدَقَةِ فَإِنَّ الْبَلَاءَ لاَ يَتَخَطَّاهَا
Terjemah:
“Bersegeralah kalian memberikan sedekah, karena sesungguhnya bala' tidak akan melangkahinya” (HR. Thabrani).
Baca: Amalan Tirakat Rabu Wekasan Akhir Bulan Safar
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa sedekah dapat mencegah 70 jenis bala’ dan menutup 70 pintu kejelekan. Rasulullah Saw. juga bersabda:
حَصِّنُوا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ وَدَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ
Terjemah:
“Jagalah hartamu dengan zakat, dan obatilah penyakitmu dengan sedekah” (HR. Thabrani).
Berdasarkan hadits dan penjelasan di atas, masyarakat, terutama di Jawa, melaksanakan tradisi selamatan dengan membuat "Bubur Sapar." Bubur ini berisi butiran-butiran kecil yang konon berjumlah 320.000, di mana setiap butir dimaksudkan untuk menolak satu bala’. Jika membuat 320.000 butir dianggap terlalu banyak, masyarakat biasanya membuat 320 butir saja, dengan maksud setiap butir menolak 1000 bala’. Bubur yang telah dibuat tersebut kemudian disedekahkan kepada keluarga dan tetangga.
Mengenai kebenaran informasi tentang turunnya 320.000 bala' pada bulan Shafar, sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab tersebut, mungkin bukan hal yang utama. Yang lebih penting adalah bagaimana kita berupaya menghindari bala’ tersebut. Rasulullah Saw. telah memberikan anjuran kepada kita untuk sering bersedekah.
Semoga Allah SWT melindungi kita dari segala macam bala', baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Sebagai pengingat, bala’ terbesar adalah hilangnya iman dari hati. Na'udzu billahi min dzalik.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَرْزُقُنَا بِهَا بَرَكَاتٍ فِيْ الْعُمُورِ وَالْحَيَاتِ، وَالْعُلُوْمِ وَالْأَمْوَالِ وَالذُّرِّيَّاتِ، وَجَمِيْعِ الْحَرَكَاتِ والْعَطِيَّاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Terjemah:
"Ya Allah, berikanlah rahmat terbaik kepada Nabi Muhammad, yang dengannya Engkau anugerahi kami keberkahan dalam umur dan hidup kami, pada ilmu, harta, keluarga, dan anak keturunan kami, keberkahan dalam semua gerakan dan semua pemberian-Mu kepada kami. Serta berikanlah sholawat dan salam kepada keluarganya dan para sahabatnya." [dutaislam.or.id/ab]