Iklan

Iklan

,

Iklan

Inilah Isi Surat Habib Usman bin Yahya kepada Snouck Hourgronje

Duta Islam #05
5 Sep 2024, 21:01 WIB Ter-Updated 2024-09-05T14:01:07Z
Download Ngaji Gus Baha
foto usman bin yahya mufti batavia zaman belanda
Foto Usman bin Yahya. Sumber: istimewa.


Dutaislam.or.id - Habib Usman bin Yahya, seorang mufti terkemuka di Betawi pada masa penjajahan Belanda, pernah menulis surat kepada Snouck Hourgronje, seorang orientalis dan penasihat pemerintah kolonial Belanda. 


Surat tersebut mengungkapkan pandangan dan strategi Habib Usman dalam menghadapi perlawanan kaum ulama, khususnya dari kalangan tarekat. Isi surat ini menggambarkan bagaimana Habib Usman berusaha melemahkan pengaruh mereka yang dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaan kolonial.


1. Melaporkan Upaya Melemahkan Perlawanan Ulama Tarekat

Dalam suratnya, Habib Usman melaporkan bahwa ia sedang berupaya melemahkan perlawanan yang dilakukan oleh para ulama tarekat. Ia menggunakan pendekatan yang menekankan bahwa ajaran-ajaran tarekat yang mereka anut adalah salah. Menurut Habib Usman, dengan cara ini, ia berharap bisa meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap para ulama tarekat, yang sering kali menjadi motor penggerak perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Baca: Sejarah Kelam Sekte Wahabi dan Berdirinya Kerajaan Arab Saudi


2. Menyarankan Strategi untuk Melemahkan Kaum Sufi di Koloni Belanda

Habib Usman tidak hanya fokus pada perlawanan di Nusantara, tetapi juga menyarankan Snouck Hourgronje untuk menggunakan strategi yang sama di seluruh wilayah jajahan Belanda. Ia menyarankan agar pemerintah kolonial di berbagai wilayah jajahan menekan dan melemahkan kaum Sufi melalui pendekatan yang mirip, yakni dengan menyebut ajaran mereka sebagai sesat. Menurutnya, ini bisa menjadi cara efektif untuk meredam perlawanan dari kalangan Sufi, yang sering kali menjadi kekuatan oposisi terhadap kekuasaan kolonial.


3. Meminta Pengakuan di Hadapan Petinggi Belanda

Dalam surat tersebut, Habib Usman juga meminta agar Snouck Hourgronje menyebut-nyebut namanya di hadapan para petinggi Kerajaan Belanda. Ia ingin diakui sebagai orang yang pertama kali mencetuskan strategi ini untuk melemahkan kaum tarekat dan Sufi. Hal ini menunjukkan bahwa Habib Usman ingin mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari pemerintah kolonial atas kontribusinya dalam menjaga stabilitas kekuasaan Belanda di Nusantara.


4. Keluhan terhadap Ulama Tarekat dan Ketergantungan pada Perlindungan Belanda

Selain itu, Habib Usman juga mengeluhkan permusuhan yang ia alami dari kalangan ulama tarekat, khususnya dari Banten. Para ulama tarekat ini memandang Habib Usman sebagai pengkhianat karena bekerjasama dengan Belanda dalam melemahkan ajaran mereka. Habib Usman menyadari bahwa tanpa perlindungan dari pemerintah kolonial Belanda, ia mungkin tidak akan dapat tinggal dengan aman di Betawi. Hal ini menunjukkan betapa tergantungnya ia pada kekuatan kolonial untuk mempertahankan posisinya di tengah-tengah masyarakat yang semakin kritis terhadap kolaborasinya dengan Belanda.


isi surat usman bin yahya kepada belanda
Surat Ustman bin Yahya.


Surat ini mengungkap sisi lain dari politik agama di masa penjajahan Belanda. Habib Usman bin Yahya, sebagai tokoh agama terkemuka, berperan dalam upaya pemerintah kolonial untuk meredam perlawanan ulama tarekat, yang sering kali menjadi kekuatan penentang penjajahan. Kerjasama antara Habib Usman dan Snouck Hourgronje menggambarkan bagaimana politik agama digunakan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan kolonial di Nusantara. [dutaislam.or.id/ai]


Baca: Kebohongan dan Fitnah Robitoh Alawiyah Terkait Keturunan Walisongo (6)

Iklan