Makna Al-Majid, Asmaul Husna, Maha Mulia. |
Dutaislam.or.id - Al-Majid (الْمَجِيدُ) adalah salah satu dari Asmaul Husna, yaitu nama-nama Allah Swt yang menunjukkan kebesaran dan kesempurnaan-Nya. Secara bahasa, Al-Majid berasal dari akar kata "majd" (مجد) yang berarti kemuliaan, kehormatan, kebesaran, dan keluhuran.
Oleh karena itu, Al-Majid dapat diterjemahkan sebagai "Yang Maha Mulia" atau "Yang Maha Agung." Nama ini mengungkapkan kebesaran dan kemuliaan Allah Swt yang tak tertandingi serta menunjukkan bahwa Allah Swt memiliki kemuliaan yang melampaui segala makhluk dan ciptaan-Nya. Tidak ada yang bisa menyamai kebesaran-Nya, baik dalam zat, sifat, maupun perbuatan-Nya.
Nama Al-Majid disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an, dan penggunaannya menunjukkan kebesaran Allah Swt yang tak terhingga. Berikut beberapa ayat yang menyebutkan nama ini:
قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ رَحْمَتُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Terjemah:
"Mereka berkata, 'Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah Swt? Rahmat Allah Swt dan berkah-Nya dicurahkan kepadamu, wahai Ahlul Bait. Sesungguhnya Allah Swt Maha Terpuji lagi Maha Mulia.'" (QS. Hud: 73)
Ayat ini berbicara tentang kemuliaan dan kebesaran Allah Swt yang tak tertandingi, yang memberikan rahmat dan berkah kepada hamba-hamba-Nya yang taat.
ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيدُ
Terjemah:
"Yang memiliki 'Arsy, lagi Maha Mulia." (QS. Al-Buruj: 15)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah Swt adalah Pemilik ‘Arsy, dan Dia Maha Mulia, menunjukkan bahwa kemuliaan Allah Swt mencakup kekuasaan dan kebesaran yang tak terhingga.
Para ulama memberikan penjelasan mendalam mengenai makna Al-Majid dan bagaimana sifat ini mencerminkan kemuliaan Allah Swt yang absolut dan kekal.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Al-Majid adalah Allah Swt yang memiliki kemuliaan, keagungan, dan kebesaran yang sempurna. Tidak ada sesuatu pun yang dapat menyamai kemuliaan Allah Swt. Kemuliaan-Nya meliputi segala sifat kesempurnaan, dan Dia layak dipuji karena kemuliaan-Nya itu.
Imam Al-Qurtubi menafsirkan Al-Majid sebagai Dzat yang memiliki kemuliaan dan keluhuran dalam segala aspek. Allah Swt yang Maha Mulia, dalam segala perbuatan-Nya, selalu mencerminkan kebesaran dan keluhuran. Dia memuliakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan memberikan kepada mereka kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat.
Imam Al-Ghazali dalam karyanya Al-Maqsad al-Asna menyatakan bahwa Al-Majid adalah Allah Swt yang kemuliaan-Nya tercermin dalam ciptaan-Nya yang agung, kebijaksanaan-Nya yang luar biasa, dan kasih sayang-Nya yang meliputi segala sesuatu. Kemuliaan Allah Swt tidak hanya dalam aspek materi, tetapi juga dalam makna dan hakikat yang paling mendalam.
Syaikh As-Sa'di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Al-Majid berarti Allah Swt yang memiliki kesempurnaan mutlak dan kemuliaan yang meliputi segala sesuatu. Kemuliaan Allah Swt tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia, dan kemuliaan ini mencakup segala aspek kebaikan, keagungan, dan kebesaran. Allah Swt sebagai Al-Majid adalah Dzat yang memuliakan siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia memberikan kehormatan yang sejati kepada mereka yang dekat dengan-Nya.
Berikut adalah implikasi memahami Nama Al-Majid:
- Mengakui Kebesaran Allah Swt: Memahami bahwa Allah Swt adalah Al-Majid mengajarkan kepada kita untuk selalu mengakui kebesaran dan kemuliaan Allah Swt dalam segala hal. Tidak ada yang bisa menyamai atau menandingi kebesaran Allah Swt, baik dalam sifat-Nya, perbuatan-Nya, maupun ciptaan-Nya. Pengakuan ini membawa kepada sikap tawadhu' (rendah hati) dan ketundukan kepada Allah Swt.
- Memperbanyak Pujian dan Syukur: Nama Al-Majid mendorong seorang Muslim untuk selalu memperbanyak pujian dan syukur kepada Allah Swt. Karena kemuliaan dan kebesaran-Nya, Allah Swt layak untuk dipuji dan disyukuri atas segala nikmat yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Allah Swt yang Maha Mulia selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya, bahkan lebih dari apa yang mereka minta atau harapkan.
- Meningkatkan Kualitas Ibadah: Menyadari bahwa Allah Swt adalah Al-Majid seharusnya mendorong seorang Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka. Ibadah adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt yang Maha Mulia. Melalui ibadah yang khusyuk dan tulus, seorang Muslim dapat merasakan kedekatan dengan Allah Swt dan meraih kemuliaan di sisi-Nya.
- Menjadi Pribadi yang Mulia: Meneladani sifat Al-Majid, seorang Muslim seharusnya berusaha menjadi pribadi yang mulia dalam akhlak dan perilaku. Kemuliaan akhlak mencerminkan cahaya keimanan yang sejati. Oleh karena itu, seorang Muslim harus berusaha keras untuk menjadi orang yang jujur, adil, penyayang, dan rendah hati, mencerminkan kemuliaan yang diajarkan oleh Islam.
- Memuliakan Orang Lain: Memahami bahwa Allah Swt adalah Al-Majid juga mengajarkan pentingnya memuliakan orang lain, terutama mereka yang beriman dan berbuat kebaikan. Memuliakan orang lain adalah refleksi dari penghargaan kita terhadap kemuliaan yang Allah Swt berikan kepada mereka. Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang Muslim memuliakan saudaranya yang lain karena Allah Swt, kecuali Allah Swt akan memuliakan dirinya.” (HR. Muslim).
- Mengharap Kemuliaan dari Allah Swt: Seorang Muslim harus selalu mengharapkan kemuliaan dari Allah Swt dalam segala aspek kehidupannya. Kemuliaan yang sejati hanya bisa didapatkan dari Allah Swt, dan bukan dari dunia atau harta benda. Oleh karena itu, seseorang harus berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya, agar mendapatkan kemuliaan yang abadi di dunia dan di akhirat.
Dengan memahami dan menghayati sifat Al-Majid, seorang Muslim akan terdorong untuk selalu mengakui kebesaran Allah Swt, memuji-Nya, bersyukur atas nikmat-Nya, dan berusaha mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah yang tulus dan akhlak yang mulia. Semoga Allah Swt menjadikan kita semua termasuk dalam golongan hamba-hamba-Nya yang dimuliakan oleh-Nya dan mendapatkan tempat yang terhormat di sisi-Nya. [dutaislam.or.id/ai/ab]