Kaligrafi Asma'ul Husna Adh-Dhahir. |
Dutaislam.or.id - Asma'ul Husna, atau nama-nama Allah Swt yang indah, adalah cerminan dari sifat-sifat Allah Swt yang sempurna dan mencakup berbagai aspek dari kekuasaan dan keagungan-Nya. Salah satu nama yang menonjol dalam menggambarkan kemahakuasaan Allah Swt adalah "Adh-Dhahir" (ٱلظَّاهِرُ), yang berarti Yang Maha Nyata atau Yang Maha Tampak.
Asma' ini menunjukkan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang nyata dalam tanda-tanda kebesaran-Nya dan bahwa Dia tampak dalam segala ciptaan-Nya, meskipun Dzat-Nya sendiri tidak dapat dijangkau oleh pancaindra manusia.
Secara bahasa, Adh-Dhahir berasal dari kata "zhahara" (ظَهَرَ) yang berarti "tampak", "nampak", atau "nyata". Dalam konteks Asma'ul Husna, Adh-Dhahir berarti Yang Maha Nyata atau Yang Maha Tampak. Nama ini menggambarkan bahwa Allah Swt tampak dalam tanda-tanda kekuasaan-Nya yang tersebar di seluruh alam semesta. Meskipun Dzat Allah Swt tidak dapat dilihat atau dijangkau oleh pancaindra manusia, namun kebesaran dan kekuasaan-Nya terlihat jelas dalam ciptaan-Nya.
Adh-Dhahir juga berarti bahwa Allah Swt adalah Dzat yang tidak ada sesuatu pun yang dapat menyembunyikan-Nya, dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi pengetahuan-Nya tentang segala sesuatu. Allah Swt tampak jelas dalam bukti-bukti kekuasaan-Nya, sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk mengingkari keberadaan-Nya. Pemahaman ini menegaskan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya yang nyata dan mutlak, sementara segala sesuatu selain-Nya adalah fana dan tidak kekal.
Dalil mengenai makna Adh-Dhahir dapat ditemukan dalam Al-Qur'an dan Hadist. Beberapa ayat dan hadis yang menunjukkan sifat nyata Allah Swt antara lain:
هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْآخِرُ وَٱلظَّاهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Baca: "Huwa al-awwalu wal-ākhiru wa'ẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli shay'in 'alīm."
Terjemah: “Dialah Yang Maha Awal dan Yang Maha Akhir, Yang Maha Nyata dan Yang Maha Tersembunyi, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3)
Ayat ini menggabungkan beberapa nama Allah Swt, termasuk Adh-Dhahir, yang menunjukkan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang nyata dan tampak dalam tanda-tanda kebesaran-Nya, meskipun Dzat-Nya tersembunyi dari pancaindra manusia.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw juga bersabda:
ٱللَّهُمَّ أَنْتَ ٱلْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ ٱلْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ ٱلظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ ٱلْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ
Baca: "Allāhumma anta al-awwalu fa-laysa qablaka shay'un wa anta al-ākhiru fa-laysa ba'daka shay'un wa anta aẓ-ẓāhiru fa-laysa fawqaka shay'un wa anta al-bāṭinu fa-laysa dūnaka shay'un."
Terjemah: “Ya Allah Swt, Engkau adalah Yang Maha Awal, tidak ada sesuatu pun sebelum-Mu. Engkau adalah Yang Maha Akhir, tidak ada sesuatu pun setelah-Mu. Engkau adalah Yang Maha Nyata, tidak ada sesuatu pun di atas-Mu. Engkau adalah Yang Maha Tersembunyi, tidak ada sesuatu pun di bawah-Mu.” (HR. Muslim)
Hadist ini menjelaskan bahwa Allah Swt adalah Yang Maha Nyata (Adh-Dhahir), yaitu Dzat yang tidak ada sesuatu pun yang lebih tinggi atau lebih besar dari-Nya. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah tanda dari kekuasaan dan kebesaran-Nya.
Keterangan Ulama Tentang Adh-Dhahir
Para ulama memberikan penjelasan yang mendalam mengenai makna Adh-Dhahir dan implikasinya dalam kehidupan seorang Muslim. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya "Al-Maqsad Al-Asna" menjelaskan bahwa Adh-Dhahir adalah Dzat yang tampak melalui ciptaan-Nya. Allah Swt terlihat nyata dalam segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, karena setiap ciptaan adalah tanda dari kekuasaan dan kebesaran-Nya. Meskipun Allah Swt tampak dalam tanda-tanda ini, Dzat-Nya sendiri tersembunyi dan tidak dapat dijangkau oleh pancaindra manusia.
Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya menegaskan bahwa Adh-Dhahir adalah Dzat yang nyata dalam tanda-tanda kebesaran-Nya, sehingga tidak ada sesuatu pun yang lebih nyata dari-Nya. Pemahaman tentang Adh-Dhahir mengajarkan kita bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat menyembunyikan Allah Swt atau menghalangi pengetahuan-Nya tentang segala sesuatu. Oleh karena itu, manusia harus menyadari keberadaan Allah Swt dalam setiap aspek kehidupan dan bersaksi bahwa hanya Dia-lah yang nyata dan mutlak.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Adh-Dhahir adalah Dzat yang tampak melalui kekuasaan dan kebesaran-Nya. Allah Swt adalah pencipta segala sesuatu dan segala sesuatu di alam semesta ini adalah bukti dari keberadaan dan kekuasaan-Nya. Ibnu Katsir menambahkan bahwa pemahaman tentang Adh-Dhahir harus membuat kita menyadari bahwa Allah Swt adalah Dzat yang nyata dan bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan-Nya yang menunjukkan kekuasaan-Nya.
Implikasi Teologis Adh-Dhahir
Memahami Allah Swt sebagai Adh-Dhahir memiliki beberapa implikasi teologis yang penting bagi seorang Muslim. Pertama, ini menegaskan bahwa Allah Swt adalah Dzat yang nyata dan tampak dalam tanda-tanda kekuasaan-Nya. Sebagai Adh-Dhahir, Allah Swt menunjukkan diri-Nya melalui ciptaan-Nya dan tidak ada alasan bagi manusia untuk mengingkari keberadaan-Nya. Oleh karena itu, seorang Muslim harus menyadari tanda-tanda kebesaran Allah Swt dalam alam semesta dan bersaksi bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Dzat yang nyata dan mutlak.
Kedua, pemahaman tentang Adh-Dhahir mengajarkan kita untuk menyadari kebesaran dan keagungan Allah Swt. Allah Swt sebagai Adh-Dhahir menunjukkan bahwa Dia adalah pencipta segala sesuatu dan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah bukti dari kekuasaan dan kebesaran-Nya. Ini mengajarkan kita untuk mengagungkan Allah Swt dan menyadari bahwa Dia adalah Dzat yang tidak ada sesuatu pun yang lebih nyata dari-Nya.
Ketiga, pemahaman tentang Adh-Dhahir juga menuntut kita untuk selalu bergantung kepada Allah Swt. Sebagai Dzat yang Maha Nyata, Allah Swt adalah pencipta dan pengatur segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Sebagai hamba-Nya, kita harus selalu bergantung kepada Allah Swt dalam setiap aspek kehidupan dan percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya.
Memahami Allah Swt sebagai Adh-Dhahir juga membawa implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Seorang Muslim yang menyadari bahwa Allah Swt adalah Yang Maha Nyata akan merasa tenang dan yakin dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan dalam hidup. Dia akan mengerti bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah Swt.
Sebagai contoh, dalam menghadapi kesulitan atau masalah yang tampaknya sulit diatasi, seorang Muslim yang memahami kekuasaan Allah Swt sebagai Adh-Dhahir akan tetap sabar dan percaya bahwa Allah Swt adalah Dzat yang nyata dan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya. Dia akan mengandalkan Allah Swt dalam segala hal dan berserah diri kepada kehendak-Nya.
Asma' Allah Swt Adh-Dhahir mengajarkan kita bahwa Allah Swt adalah Dzat yang Maha Nyata dan tampak dalam tanda-tanda kebesaran-Nya. Meskipun Dzat-Nya tidak dapat dijangkau oleh pancaindra manusia, kebesaran dan kekuasaan-Nya terlihat jelas dalam ciptaan-Nya. [dutaislam.or.id/ai/ab]