Iklan

Iklan

,

Iklan

Inilah Makna Asma'ul Al-Muqtadir (الْمُقْتَدِرُ) - Yang Maha Absolut Berkuasa

Duta Islam #05
1 Okt 2024, 10:28 WIB Ter-Updated 2024-10-01T03:28:16Z
Download Ngaji Gus Baha
makna asmaul husna al-muqtadir maha kuasa yang absolut
Al-Muqtadir - Allah Maha Absolut Berkuasa.


Dutaislam.or.id - Dalam Asma'ul Husna, nama-nama Allah Swt yang mulia, terdapat banyak sifat Allah Swt yang mencerminkan kemahakuasaan dan kesempurnaan-Nya. Salah satu nama yang menunjukkan kekuasaan Allah Swt yang sangat signifikan adalah Al-Muqtadir (الْمُقْتَدِرُ). 


Nama ini menggambarkan Allah Swt sebagai Dzat yang memiliki kekuasaan yang sempurna dan absolut, serta kemampuan untuk melakukan segala sesuatu dengan tepat dan sesuai dengan kehendak-Nya. 


Pemahaman yang mendalam tentang Asma' Allah Swt Al-Muqtadir akan membantu kita memahami lebih baik tentang kekuasaan Allah Swt dan bagaimana hal ini mempengaruhi iman serta tindakan kita sehari-hari.


Secara bahasa, "Al-Muqtadir" berasal dari akar kata "qadara" (قَدَرَ) yang berarti "mampu" atau "berkuasa", dengan tambahan awalan "mu" yang menunjukkan kekuatan atau intensitas. 


Dalam konteks Asma'ul Husna, Al-Muqtadir berarti "Yang Maha Kuasa" atau "Yang Memiliki Kekuasaan yang Absolut". Nama ini menegaskan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan yang sempurna dan tanpa batas atas segala sesuatu.


Al-Muqtadir menggambarkan kekuasaan Allah Swt yang sangat besar dalam mengatur dan mengendalikan seluruh alam semesta. Dia adalah Dzat yang memiliki kemampuan untuk melakukan segala sesuatu dengan tepat, tanpa batasan, dan dengan cara yang sesuai dengan kehendak-Nya. 


Tidak ada sesuatu pun yang bisa menghalangi atau membatasi kekuasaan-Nya. Allah Swt Al-Muqtadir adalah Dzat yang dapat mengubah keadaan apa pun, kapan pun, dan di mana pun, sesuai dengan kehendak-Nya.


Dalil dari Al-Qur'an dan Hadist

Nama Allah Swt Al-Muqtadir tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an, namun konsep tentang kekuasaan Allah Swt yang mutlak dan absolut sangat jelas dalam banyak ayat. Beberapa ayat yang menggambarkan sifat kekuasaan Allah Swt antara lain:


اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ ۗ وَيَمْدُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ


Terjemah: 

Allah Swt mempermainkan mereka dan memperpanjang mereka dalam kesesatan mereka, sedang mereka terhuyung-huyung.” (QS. Al-Ankabut: 40)


Ayat ini menunjukkan kekuasaan Allah Swt dalam mengatur dan menentukan nasib seseorang sesuai dengan kehendak-Nya. Allah Swt memiliki kekuasaan untuk mempermainkan dan mengarahkan makhluk-Nya sesuai dengan kebijakan-Nya.


وَمَا قَدَرُوا۟ اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ ۗ وَٱلْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ ٱلْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ ۗ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ


Terjemah: 

Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit-langit dalam lipatan tangan-Nya. Mahasuci Allah Swt dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. Az-Zumar: 67)


Ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan yang mutlak atas seluruh alam semesta, termasuk bumi dan langit. Semua ciptaan berada dalam genggaman dan kendali-Nya.


Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:


قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي فَمَنْ نَازَعَنِي شَيْئًا مِنْهُمَا قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ


Terjemah: 

Allah Swt Ta'ala berkata: 'Kesombongan adalah pakaian-Ku dan keagungan adalah selendang-Ku. Barang siapa yang menentang salah satu dari keduanya, Aku akan mencampakkannya ke dalam api (neraka).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Hadist ini menunjukkan bahwa kekuasaan dan keagungan Allah Swt sangat besar, dan Allah Swt memiliki hak mutlak atas segala sesuatu.


Penjelasan Para Ulama Mengenai Al-Muqtadir

Para ulama memberikan penjelasan mendalam tentang makna Al-Muqtadir dan implikasinya dalam kehidupan seorang Muslim. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya "Al-Maqsadul Asna" menjelaskan bahwa Al-Muqtadir adalah Dzat yang memiliki kekuasaan yang sangat besar dan sempurna. 


Allah Swt sebagai Al-Muqtadir berarti Dia memiliki kemampuan untuk melakukan segala sesuatu dengan tepat dan tanpa batasan. Kekuasaan Allah Swt mencakup segala sesuatu di alam semesta ini, dan tidak ada yang dapat menghalangi atau membatasi-Nya.


Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya menyatakan bahwa Al-Muqtadir adalah Dzat yang memiliki kekuasaan yang absolut. Dia mampu melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya dan tidak terikat oleh hukum atau aturan apapun. 


Allah Swt tidak membutuhkan bantuan dari makhluk mana pun, dan kekuasaan-Nya tidak terbatas oleh ruang atau waktu. Al-Qurtubi menekankan bahwa pemahaman tentang Allah Swt sebagai Al-Muqtadir harus membuat kita sadar akan ketidakberdayaan kita di hadapan-Nya dan selalu tunduk kepada kehendak-Nya.


Ibnu Katsir dalam tafsirnya juga menjelaskan bahwa Al-Muqtadir adalah Dzat yang memiliki kekuasaan yang sempurna dan tidak terbatas. Allah Swt mampu mengatur dan mengendalikan segala sesuatu di alam semesta ini dengan cara yang sesuai dengan kehendak-Nya. 


Ibnu Katsir menambahkan bahwa pemahaman tentang Al-Muqtadir seharusnya membuat manusia merasa rendah hati dan tunduk kepada Allah Swt, serta tidak merasa sombong dengan kekuasaan atau kemampuan yang dimiliki.


Memahami Al-Muqtadir

Memahami Allah Swt sebagai Al-Muqtadir memiliki beberapa implikasi teologis yang penting bagi seorang Muslim. Pertama, ini menegaskan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan yang mutlak dan sempurna atas segala sesuatu. 


Sebagai Al-Muqtadir, Allah Swt memiliki kemampuan untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya, tanpa batasan atau penghalang. Oleh karena itu, seorang Muslim harus selalu percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah Swt dan bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan untuk mengubah keadaan apa pun.


Kedua, pemahaman tentang Al-Muqtadir mengajarkan kita untuk tidak bergantung kepada selain Allah Swt. Allah Swt adalah satu-satunya Dzat yang memiliki kekuasaan mutlak, dan Dia adalah satu-satunya tempat bergantung yang sejati. 


Seorang Muslim harus selalu berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah Swt dalam segala keadaan, serta menyadari bahwa hanya Allah Swt yang memiliki kemampuan untuk mengubah keadaan sesuai dengan kehendak-Nya.


Ketiga, pemahaman tentang Al-Muqtadir juga menuntut kita untuk selalu tunduk dan patuh kepada Allah Swt. Sebagai Dzat yang Maha Kuasa, Allah Swt memiliki kekuasaan untuk menentukan segala sesuatu di alam semesta ini, termasuk takdir kita sebagai makhluk-Nya. Seorang Muslim harus menerima takdir Allah Swt dengan penuh kerelaan dan keikhlasan, serta berusaha untuk selalu berada di jalan-Nya.


Implikasi Praktis

Memahami Allah Swt sebagai Al-Muqtadir juga membawa implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Seorang Muslim yang menyadari bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Dzat yang Maha Kuasa akan merasa tenang dan percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. 


Dia akan mengerti bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah Swt dan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya yang memiliki kekuasaan untuk mengubah keadaan apa pun.


Sebagai contoh, dalam menghadapi kesulitan atau tantangan, seorang Muslim yang memahami kekuasaan Allah Swt akan selalu berdoa memohon pertolongan-Nya dan percaya bahwa Allah Swt memiliki kekuasaan untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam situasi yang tampaknya sulit atau mustahil, seorang Muslim akan tetap yakin bahwa Allah Swt memiliki kemampuan untuk mengubah keadaan sesuai dengan kehendak-Nya.


Intinya, Asma' Allah Swt Al-Muqtadir mengajarkan kita bahwa Allah Swt adalah Dzat yang Maha Kuasa dengan kekuasaan yang mutlak dan sempurna. Allah Swt memiliki kemampuan untuk melakukan segala sesuatu dengan tepat dan tanpa batasan. 


Sebagai umat Muslim, kita harus mengambil pelajaran dari makna Al-Muqtadir untuk hidup dengan penuh ketundukan dan ketergantungan kepada Allah Swt, serta selalu berusaha untuk berada di jalan-Nya dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kita. 


Pemahaman ini menuntut kita untuk selalu berserah diri kepada Allah Swt, mengakui keesaan dan kekuasaan-Nya dalam segala aspek kehidupan, dan menjauhi segala bentuk syirik atau penyekutuan terhadap Allah Swt. [dutaislam.or.id/ai/ab]

Iklan