Iklan

Iklan

,

Iklan

Tiga Alasan Mengapa Allah Swt Mengirimkan Ujian Sakit

Duta Islam #05
10 Sep 2024, 18:50 WIB Ter-Updated 2024-09-10T11:50:54Z
Download Ngaji Gus Baha

alasan allah mengirim ujian sakit kepada manusia beriman
Tiga alasan mengapa Allah mengirim penyakit kepada manusia. Foto: dutaislam.or.id.

Dutaislam.or.id - Sebagai umat Islam yang beriman, kita diajarkan untuk percaya bahwa setiap kejadian yang diberikan oleh Allah SWT pasti mengandung hikmah. Baik pengalaman yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, termasuk rasa sakit, semuanya merupakan ujian dari Allah.


1. Sakit sebagai Sarana Mendekatkan Hamba kepada Allah

Penyakit adalah salah satu bentuk cobaan dari Allah SWT yang disertai dengan kebaikan dan kasih sayang-Nya. Sakit yang kita alami seharusnya tidak membuat kita putus asa atau kecewa. Sebaliknya, kita harus bersikap tawakkal dan sabar. Berserah diri kepada Allah, berpikir positif, dan mencari solusi penyembuhan yang sesuai dengan syariat merupakan langkah-langkah yang dianjurkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:


وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا


Terjemah: 

Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra: 82)


2. Sakit sebagai Sarana Mengenal Diri Sendiri

Manusia terdiri dari jasad, ruh, dan jiwa yang saling berkaitan erat. Ruh adalah unsur yang paling menentukan kehidupan manusia, karena ruh bertanggung jawab atas pujian dan siksaan. Meski begitu, banyak orang yang belum sepenuhnya memahami hakikat dirinya. Allah SWT memberikan cobaan seperti sakit untuk membantu kita mengenali diri lebih baik. Rasulullah SAW menyampaikan kepada pamannya, Abbas, yang sedang sakit:


Wahai pamanku, janganlah kau berharap kematian datang kepadamu. Kau adalah manusia yang baik, tambahlah kebaikanmu dengan sakit ini. Yang demikian akan melahirkan kebaikan untuk dirimu. Dan, jika kau menyadari bahwa kau telah banyak melakukan kesalahan maka kau bisa memperbaiki dan menjauhi kesalahan itu. Yang demikian itu akan melahirkan kebaikan bagimu. Dan, jangan sekali-kali berharap akan kematian.” (HR. Ahmad dan Hakim)


3. Mendapatkan Pahala yang Tak Terhingga

Rasa sakit yang dialami manusia merupakan cara Allah SWT untuk menggugurkan dosa. Meskipun sakit itu menyakitkan, ia bisa menjadi sarana untuk menghapus dosa dan mengubah penderitaan menjadi kenikmatan di akhirat kelak. Sakit juga mengukur kesabaran kita. Jika kita mampu bersabar, kita akan mendapatkan kebaikan. Sebaliknya, ketidaksabaran bisa menghilangkan kebaikan tersebut. Sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik:


Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut maka dia mendapat keridhaan Allah dan barang siapa yang berkeluh kesah maka ia akan mendapat murka Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Semoga dengan memahami alasan dan hikmah di balik rasa sakit, kita dapat belajar dan memperbaiki diri. Rasa sakit mengajarkan kita untuk bersabar dan meningkatkan kualitas iman kita. [dutaislam.or.id/ab]


Keterangan:

Artikel dikutip dari Buku "Banjir Pahala Saat Sakit" karya Atiqah Hamid (2016).


Baca: Tiga Manfaat Datangnya Ujian Sakit

Iklan

close
Iklan Flashdisk Gus Baha